Dalam Injil Yohanes 17:11b-19, Yesus berdoa kepada Bapa untuk melindungi dan menguduskan murid-murid-Nya. Doa ini mencerminkan kasih dan perhatian Yesus yang mendalam terhadap para murid-Nya, serta keinginan-Nya agar mereka tetap teguh dalam iman dan hidup kudus.

Contoh sikap nyata dari doa Yesus dalam kehidupan manusia saat ini adalah ketika kita mengalami tantangan dan godaan dalam menjalani kehidupan. Dalam situasi-situasi tersebut, kita perlu meminta pertolongan dan perlindungan kepada Allah, agar kita tetap setia dalam iman dan terhindar dari godaan yang jahat. Karna disaat kita rapuh, sedih dan terlukam biasanya godaan jahat itu selalu datang menghampiri untuk mengambil hati kita yang sebenarnya baik, kuat dan percaya pada Allah.

Maksud dari perkataan Yesus dalam Injil ini adalah untuk menunjukkan bahwa meskipun kita hidup di dunia yang penuh dengan godaan dan kesesatan, kita tidak sendirian. Allah selalu bersama kita, melindungi dan menguatkan kita dalam menghadapi segala cobaan.

Kisah Para Rasul menunjukkan momen penting dalam pengisian kembali jabatan rasul yang ditinggalkan Yudas. Mereka memilih Matias untuk menggantikannya, menunjukkan bahwa pelayanan dalam Gereja membutuhkan pilihan yang bijak dan doa kepada Tuhan. Hal ini mengajarkan kita untuk selalu berusaha melakukan kehendak Allah dalam pelayanan kita.

Dalam surat 1 Yohanes, kita dipanggil untuk saling mengasihi, karena Allah sendiri adalah kasih. Meskipun tidak pernah melihat Allah, kita dapat merasakan keberadaan-Nya melalui kasih yang kita tunjukkan kepada sesama. Kasih adalah tanda bahwa Allah ada di dalam kita dan kita di dalam-Nya.

Dari ketiga bacaan ini, kita diajak untuk hidup dalam kesatuan, melakukan pelayanan dengan bijaksana, dan saling mengasihi sebagai bukti keberadaan Allah dalam hidup kita. Mari kita jadikan kasih sebagai landasan hidup kita, sehingga kita dapat menjadi saksi-saksi Kristus di dunia ini.

Semoga kita dapat memahami pentingnya hidup dalam kebenaran dan kudus di hadapan Allah. Dengan mengikuti teladan Yesus dan menerima firman-Nya, kita dapat mengalami kedamaian dan sukacita yang sejati, meskipun dunia mungkin membenci kita karena kita berbeda dengan dunia. Amin.