Membaca Injil harian dan renungan memegang peranan penting bagi umat Katolik. Dengan melakukan ini, umat Katolik mendekatkan diri pada Tuhan setiap hari, memperkuat iman, dan membentuk karakter Kristiani.
Renungan harian juga memberikan ketenangan batin dalam kehidupan yang sibuk, sambil memberikan panduan moral. Waktu pribadi dengan Tuhan melalui Injil harian menciptakan momen spiritual yang mendalam.
Selain itu, membaca Injil mendorong umat Katolik untuk menyadari panggilan misioner dan memperkaya hubungan dengan sesama.
Saudara-saudari terkasih, hari ini kita masuk pada Bacaan Injil Katolik dan Renungan Harian Katolik buat Minggu 5 Mei 2024.
Kalender Liturgi hari ini Minggu 5 Mei 2024 merupakan Hari Minggu Paskah VI, Santo Hilarius dari Arles, Uskup, Santa Yutta, Pengaku Iman, dengan Warna Liturgi Putih.
Yuk, kita simak Bacaan Liturgi Katolik dan Renungan Harian Katolik pada hari Minggu 5 Mei 2024:
Bacaan Pertama Kis 10:25-26.34-35.44-48
Karunia Roh Kudus dicurahkan ke atas bangsa-bangsa lain juga.
Sekali peristiwa, ketika sampai di kota Kaisarea, Petrus masuk ke rumah Kornelius. Kornelius menyambutnya, dan sambil tersungkur di depan kaki Petrus, ia menyembahnya. Tetapi Petrus menegakkan dia serta berkata, “Bangunlah, aku hanya manusia saja.”
Lalu mulailah Petrus berbicara, katanya, “Sesungguhnya aku telah mengerti bahwa Allah tidak membeda-bedakan orang. Setiap orang dari bangsa mana pun yang takut akan Allah dan mengamalkan kebenaran berkenan kepada-Nya.”
Ketika Petrus sedang berbicara, turunlah Roh Kudus ke atas semua orang yang mendengarkan pemberitaan itu. Dan semua orang beriman dari golongan bersunat yang waktu itu menyertai Petrus tercengang-cengang, karena melihat bahwa karunia Roh Kudus dicurahkan ke atas bangsa-bangsa lain juga.
Sebab mereka mendengar orang-orang itu berkata-kata dalam bahasa roh dan memuliakan Allah. Lalu Petrus bertanya, “Bolehkah mencegah orang-orang ini dibaptis dengan air, sedangkan mereka telah menerima Roh Kudus sama seperti kita?”
Maka Petrus menyuruh mereka dibaptis dalam nama Yesus Kristus. Kemudian orang-orang itu meminta kepada Petrus, supaya ia tinggal beberapa hari lagi bersama-sama mereka.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Syukur Kepada Allah.
Mazmur Tanggapan Mzm 98:1.2-3b.3c-4
Ref: Tuhan telah menyatakan keadilan-Nya di hadapan para bangsa.
Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, sebab Ia telah melakukan karya-karya yang ajaib; keselamatan telah dikerjakan oleh tangan kanan-Nya, oleh lengan-Nya yang kudus.
Tuhan telah memperkenalkan keselamatan yang datang dari pada-Nya, Ia telah menyatakan keadilan-Nya di hadapan para bangsa. Ia ingat akan kasih dan kesetiaan-Nya terhadap kaum Israel.
Segala ujung bumi telah melihat keselamatan yang datang dari Allah kita. Bersorak-soraklah bagi Tuhan, hai seluruh bumi, bergembiralah, dan bermazmurlah!
Bacaan Kedua 1Yoh 4:7-10
Allah adalah kasih.
Saudara-saudaraku yang terkasih, marilah kita saling mengasihi, sebab kasih itu berasal dari Allah, dan setiap orang yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah. Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih.
Dalam hal inilah kasih Allah dinyatakan di tengah-tengah kita, yaitu bahwa Allah telah mengutus Anak-Nya yang tunggal ke dalam dunia, supaya kita hidup oleh-Nya. Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allahlah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Syukur Kepada Allah.
Bait Pengantar Injil Yoh 14:23
Barangsiapa mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku. Bapa-Ku akan mengasihi dia, dan Kami akan datang kepadanya.
Bacaan Injil Yoh 15:9-17
Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya.
Dalam amanat perpisahan-Nya Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Seperti Bapa telah mengasihi Aku, demikianlah juga Aku telah mengasihi kamu; tinggallah di dalam kasih-Ku itu. Jikalau kamu menuruti perintah-Ku,
kamu akan tinggal di dalam kasih-Ku, seperti Aku menuruti perintah Bapa-Ku dan tinggal di dalam kasih-Nya. Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya sukacita-Ku ada di dalam kamu, dan sukacitamu menjadi penuh.
Inilah perintah-Ku, yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu. Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya. Kamu adalah sahabat-Ku, jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu.
Aku tidak menyebut kamu lagi hamba, sebab hamba tidak tahu apa yang diperbuat oleh tuannya. Tetapi Aku menyebut kamu sahabat, karena Aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku.
Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah, dan buahmu itu tetap,
supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu. Inilah perintah-Ku kepadamu: Kasihilah seorang akan yang lain.”
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
Renungan Harian Katolik Minggu 5 Mei 2024
Dalam bacaan Injil Yohanes, Yesus mengajarkan tentang kasih yang sejati, kasih yang tidak egois dan rela berkorban. Kasih sejati adalah kasih yang bersumber dari Tuhan, kasih yang mengutamakan kepentingan orang lain di atas kepentingan diri sendiri.
Yesus memberikan contoh sikap nyata kasih sejati dengan memberikan nyawa-Nya untuk kita orang yang berdosa. Ini adalah contoh kasih yang tak terhingga, kasih yang mengorbankan diri sendiri demi kebaikan orang lain.
Dalam kehidupan manusia saat ini, kita dapat memahami maksud dan pesan dari perkataan Yesus ini dengan hidup dalam kasih. Kasih yang tidak hanya diucapkan, tetapi juga diwujudkan dalam tindakan nyata. Kasih yang mampu memaafkan, mengasihi, dan melayani sesama dengan tulus.
Permintaan Yesus kepada kita adalah untuk saling mengasihi seperti Ia telah mengasihi kita. Ini bukanlah permintaan yang mudah, karena mengasihi sesama seringkali membutuhkan pengorbanan dan kesabaran. Namun, inilah panggilan kita sebagai murid-murid Kristus.
Dari bacaan Pertama Kisah Para Rasul, kita belajar bahwa karunia Roh Kudus tidak hanya terbatas pada satu golongan, tetapi dicurahkan kepada semua bangsa. Tujuan dari pemberitaan Injil adalah untuk membawa keselamatan kepada semua orang, tanpa memandang asal-usul atau latar belakang mereka, menerima semua orang dengan kasih, tanpa membeda-bedakan.
Dari bacaan Kedua Surat Yohanes, kita memahami bahwa kasih berasal dari Allah, dan setiap orang yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal-Nya. Tujuan kasih adalah agar kita hidup oleh Kristus, yang telah diutus oleh Allah sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita. Kasih yang sejati adalah kasih yang berasal dari pengenalan akan kasih Allah kepada kita.
Kasih adalah inti dari ajaran Kristus. Mari kita hidup dalam kasih, bukan hanya dengan kata-kata, tetapi dengan perbuatan nyata.
Mari kita memahami arti sejati dari kasih, yaitu kasih yang bersumber dari Tuhan dan mampu mengubah hidup kita serta menjadikan kita berkat bagi orang lain. Mari kita saling mengasihi, tanpa memandang asal-usul atau latar belakang, karena kasih sejati adalah kasih yang dilahirkan dari pengenalan akan kasih Allah kepada kita. Amin.
Doa Penutup
Ya Tuhan yang Maha Penyayang, hari ini aku datang kepada-Mu dengan hati yang tulus. Terima kasih atas segala berkat-Mu yang telah Kau curahkan dalam hidupku. Maafkan segala dosa dan kesalahan yang telah aku lakukan. Bimbinglah aku dalam setiap langkahku, agar aku selalu berjalan di jalan-Mu. Berikanlah aku kekuatan dan kebijaksanaan untuk menghadapi setiap cobaan dan godaan. Semoga kasih-Mu selalu menyertaiku dalam setiap langkah hidupku. Amin.