Membaca Injil harian dan renungan memegang peranan penting bagi umat Katolik. Dengan melakukan ini, umat Katolik mendekatkan diri pada Tuhan setiap hari, memperkuat iman, dan membentuk karakter Kristiani.
Renungan harian juga memberikan ketenangan batin dalam kehidupan yang sibuk, sambil memberikan panduan moral. Waktu pribadi dengan Tuhan melalui Injil harian menciptakan momen spiritual yang mendalam.
Selain itu, membaca Injil mendorong umat Katolik untuk menyadari panggilan misioner dan memperkaya hubungan dengan sesama.
Saudara-saudari terkasih, hari ini kita masuk pada Bacaan Injil Katolik dan Renungan Harian Katolik buat Senin 29 April 2024.
Kalender Liturgi hari ini Senin 29 April merupakan Hari Senin Pekan V Paskah, Peringatan Wajib Santa Katarina dari Siena, Perawan dan Pujangga Gereja, Santo Petrus dari Verona, Martir, Santo Hugo/ Hugo Agung, Abbas, dengan Warna Liturgi Putih.
Yuk, kita simak Bacaan Liturgi Katolik dan Renungan Harian Katolik pada hari Senin 29 April 2024:
Bacaan Pertama Kisah Para Rasul 14:5-18
Waktu Paulus dan Barnabas berada di Ikonium, orang-orang Ikonium yang telah mengenal Allah dan orang-orang Yahudi bersama-sama dengan pemimpin-pemimpin mereka menimbulkan suatu gerakan untuk menyiksa dan melempari Paulus dan Barnabas dengan batu.
Setelah mengetahuinya, menyingkirlah rasul-rasul itu ke kota-kota Likaonia, yaitu Listra dan Derbe dan daerah sekitarnya. Di situ mereka memberitakan Injil.
Di Listra ada seorang yang duduk saja, karena lemah kakinya; ia lumpuh sejak dilahirkan dan belum pernah dapat berjalan.
Ia duduk mendengarkan, ketika Paulus berbicara. Paulus menatap dia, dan melihat bahwa ia beriman dan dapat disembuhkan.
Lalu kata Paulus dengan suara nyaring, “Berdirilah tegak di atas kakimu!” Dan orang itu melonjak berdiri, lalu berjalan kian kemari. Ketika orang banyak melihat apa yang telah diperbuat Paulus, mereka itu berseru dalam bahasa Likaonia, “Dewa-dewa telah turun ke tengah-tengah kita dalam rupa manusia.”
Barnabas mereka sebut Zeus dan Paulus mereka sebut Hermes, karena Paulus yang berbicara. Maka datanglah imam dewa Zeus, yang kuilnya terletak di luar kota, membawa lembu-lembu jantan dan karangan-karangan bunga ke pintu gerbang kota untuk mempersembahkan korban bersama-sama dengan orang banyak kepada rasul-rasul itu.
Mendengar itu, Barnabas dan Paulus mengoyakkan pakaian mereka, lalu terjun ke tengah-tengah orang banyak itu sambil berseru, “Hai kamu sekalian, mengapa kamu berbuat demikian?
Kami ini adalah manusia biasa sama seperti kamu! Kami ada di sini untuk memberitakan Injil kepada kamu, supaya kamu meninggalkan perbuatan sia-sia ini dan berbalik kepada Allah yang hidup, yang telah menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya.
Dalam zaman yang lampau Allah membiarkan semua bangsa menuruti jalannya masing-masing, namun Ia bukan tidak menyatakan diri-Nya dengan berbagai-bagai kebajikan, yaitu dengan menurunkan hujan dari langit dan dengan memberikan musim-musim subur bagi kamu.
Ia memuaskan hatimu dengan makanan dan kegembiraan”. Walaupun rasul-rasul itu berkata demikian, namun hampir-hampir tidak dapat mereka mencegah orang banyak mempersembahkan kurban kepada mereka.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Syukur Kepada Allah.
Mazmur Tanggapan Mzm 115:1-2.3-4.15-16
Ref. Bukan kepada kami, ya Tuhan, tetapi kepada nama-Mulah beri kemuliaan.
Bukan kepada kami, ya Tuhan, bukan kepada kami, tetapi kepada nama-Mulah beri kemuliaan, oleh karena kasih-Mu, oleh karena setia-Mu! Mengapa bangsa-bangsa akan berkata, “Di mana Allah mereka?”
Allah kita di surga; Ia melakukan apa yang dikehendaki-Nya! Berhala-berhala mereka adalah perak dan emas, buatan tangan manusia.
Diberkatilah kamu oleh Tuhan, yang menjadikan langit dan bumi. Langit itu langit kepunyaan Tuhan, dan bumi itu telah diberikan-Nya kepada anak-anak manusia.
Bacaan Injil Yohanes 14:21-26
Dalam amanat perpisahan-Nya Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Barangsiapa memegang perintah-Ku dan melakukannya, dialah yang mengasihi Aku.
Dan barangsiapa mengasihi Aku, ia akan dikasihi oleh Bapa-Ku, dan Aku pun akan mengasihi dia dan akan menyatakan diri-Ku padanya.”
Yudas, yang bukan Iskariot, berkata kepada-Nya, “Tuhan, apakah sebabnya Engkau hendak menyatakan diri-Mu kepada kami, dan bukan kepada dunia?”
Jawab Yesus, “Jika seorang mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku. Bapa-Ku akan mengasihi dia, dan Kami akan datang kepadanya, dan diam bersama-sama dengan dia.
Barangsiapa tidak mengasihi Aku, ia tidak menuruti firman-Ku; dan firman yang kamu dengar itu bukanlah dari pada-Ku, melainkan dari Bapa yang mengutus Aku.
Semuanya itu Kukatakan kepadamu, selagi Aku berada bersama-sama dengan kamu; tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.”
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
Renungan Harian Katolik Senin 29 April 2024
Dalam bacaan Injil Yohanes 14:21-26, Yesus mengajarkan bahwa mengasihi-Nya bukanlah sekadar ucapan, tetapi melibatkan tindakan nyata, yaitu taat pada perintah-perintah-Nya. Yesus menegaskan bahwa orang yang mengasihi-Nya akan menuruti firman-Nya.
Sikap nyata dalam kehidupan kita adalah dengan hidup sesuai dengan ajaran dan nilai-nilai yang diajarkan oleh Yesus Kristus. Ini berarti hidup dalam kasih, kejujuran, kerendahan hati, kesabaran, dan pengampunan. Dengan mengasihi Yesus secara nyata, kita akan dikasihi oleh Bapa dan Yesus sendiri akan mengasihi kita.
Dalam konteks kehidupan sekarang, pesan ini mengajak kita untuk tidak hanya mengaku sebagai pengikut Kristus, tetapi juga bertindak sesuai dengan ajaran-Nya. Di tengah dunia yang penuh dengan godaan dan tantangan, kita dituntut untuk tetap setia pada ajaran Kristus dan hidup sebagai teladan bagi orang lain.
Dalam Bacaan Pertama dari Kisah Para Rasul, kita melihat bagaimana Paulus dan Barnabas mengalami tantangan besar dalam memberitakan Injil. Meskipun dihadapkan dengan kesulitan dan bahkan hampir disembah sebagai dewa, mereka tetap teguh dalam iman mereka. Mereka menegaskan bahwa mereka hanyalah manusia biasa yang datang untuk memberitakan Injil dan mengajak orang untuk berbalik kepada Allah yang hidup.
Dari kedua bacaan ini, kita dapat mengambil pesan bahwa cinta kepada Tuhan tidak hanya dilakukan dengan kata-kata, tetapi juga dengan tindakan. Mengasihi Yesus berarti menaati ajaran-Nya dan hidup sesuai dengan kehendak-Nya. Seperti Paulus dan Barnabas, kita juga harus teguh dalam iman dan siap menghadapi segala tantangan dalam memberitakan Injil, serta menyadarkan orang akan kebenaran Allah.
Mari kita hidup dalam ketaatan kepada ajaran Yesus dan berani memberitakan Injil dalam segala situasi. Makna terpentingnya adalah bahwa kasih kepada Tuhan tercermin dalam tindakan kita sehari-hari, dan kesetiaan kepada-Nya harus diutamakan dalam hidup kita. Amin.
Doa Penutup
Ya Tuhan, ajarkan kami mengasihi-Mu dengan tindakan nyata, taat pada ajaran-Mu. Berilah keberanian seperti Paulus dan Barnabas, teguh dalam iman. Jadikan kami terang-Mu bagi dunia, pelaku kasih-Mu. Bimbing langkah kami menuju kerajaan-Mu. Amin.