Membaca Injil harian dan renungan memegang peranan penting bagi umat Katolik. Dengan melakukan ini, umat Katolik mendekatkan diri pada Tuhan setiap hari, memperkuat iman, dan membentuk karakter Kristiani.
Renungan harian juga memberikan ketenangan batin dalam kehidupan yang sibuk, sambil memberikan panduan moral. Waktu pribadi dengan Tuhan melalui Injil harian menciptakan momen spiritual yang mendalam.
Selain itu, membaca Injil mendorong umat Katolik untuk menyadari panggilan misioner dan memperkaya hubungan dengan sesama.
Saudara-saudari terkasih, hari ini kita masuk pada Bacaan Injil Katolik dan Renungan Harian Katolik buat Minggu 28 April 2024.
Kalender Liturgi hari ini Minggu 28 April merupakan Hari Minggu Paskah V juga Hari Raya Peringatan Santo Louis Marie Grignon de Monfort, Pengaku Iman, Santo Petrus Louis Chanel, Martir, dengan Warna Liturgi Putih.
Yuk, kita simak Bacaan Liturgi Katolik dan Renungan Harian Katolik pada hari Minggu 28 April 2024:
Bacaan Pertama Kis 9:26-31
Barnabas menceritakan kepada para rasul bagaimana Saulus melihat Tuhan di tengah jalan.
Setelah dibaptis dalam nama Yesus, Saulus pergi ke Yerusalem. Di sana ia mencoba menggabungkan diri dengan murid-murid Yesus, tetapi semuanya takut kepadanya, karena mereka tidak dapat percaya bahwa Saulus juga seorang murid.
Tetapi Barnabas menerima dia, lalu membawanya kepada rasul-rasul dan menceriterakan kepada mereka bagaimana Saulus melihat Tuhan di tengah jalan, dan bahwa Tuhan berbicara dengan dia. Juga deceritakannya bagaimana keberanian Saulus mengajar di Damsyik dalam nama Yesus.
Maka Saulus tetap bersama-sama dengan mereka di Yerusalem, dan dengan berani ia mengajar dalam nama Tuhan. Saulus juga berbicara dan bersoal jawab dengan orang-orang Yahudi yang berbahasa Yunani,
tetapi mereka itu berusaha membunuh dia. Akan tetapi setelah hal itu diketahui oleh saudara-saudara anggota jemaat, mereka membawa Saulus ke Kaisarea, dan dari situ membantu dia ke Tarsus.
Selama beberapa waktu jemaat di seluruh Yudea, Galilea dan Samaria berada dalam keadaan damai. Jemaat itu dibangun, dan hidup dalam takut akan Tuhan. Jumlahnya makin bertambah besar oleh pertolongan dan penghiburan Roh Kudus.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Syukur Kepada Allah.
Mazmur Tanggapan Mzm 22:26b-27.28.30.31-32
Ref. Nama Tuhan hendak kuwartakan, di tengah umat kumuliakan.
- Nazarku akan kubayar di depan orang-orang yang bertakwa. Orang yang rendah hati akan makan dan kenyang, orang yang mencari Tuhan akan memuji-muji Dia, biarlah hatimu hidup untuk selamanya.
- Segala ujung bumi akan menjadi sadar lalu berbalik kepada Tuhan, dan segala rumpun bangsa akan sujud menyembah di hadapan Allah kita.
- Kepada-Nya akan sujud menyembah; semua orang sombong di bumi di hadapan-Nya akan berlutut: semua orang yang telah kembali ke pangkuan pertiwi.
- Dan aku akan hidup bagi Tuhan, anak cucuku akan beribadah kepada-Nya. Mereka akan menceritakan hal-ikhwal Tuhan kepada angkatan yang akan datang.
- Mereka akan memberitakan keadilan-Nya kepada bangsa yang akan lahir nanti; semua itu telah dikerjakan oleh Tuhan.
Bacaan Kedua 1Yoh 3:18-24
Inilah perintah Allah, yaitu supaya kita percaya dan saling mengasihi.
Anak-anakku, marilah kita mengasihi bukan dengan perkataan atau dengan lidah, tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran. Demikianlah kita ketahui bahwa kita berasal dari kebenaran, dan kita dapat menghadap Allah dengan hati tenang. Sebab jika kita dituduh oleh hati kita, Allah adalah lebih besar dari pada hati kita, dan Ia mengetahui segala sesuatu.
Saudara-saudaraku yang kekasih. Jikalau hati kita tidak menuduh kita, maka kita mempunyai keberanian penuh iman untuk mendekati Allah. Dan apa saja yang kita minta dari Allah, kita peroleh dari pada-Nya, karena kita menuruti segala perintah-Nya dan berbuat apa yang berkenan kepada-Nya.
Dan inilah perintah Allah itu: yakni supaya kita percaya akan nama Yesus Kristus, Anak-Nya, dan supaya kita saling mengasihi sesuai dengan perintah-Nya yang diberikan Kristus kepada kita. Barangsiapa menuruti segala perintah-Nya, ia diam di dalam Allah dan Allah di dalam dia. Dan beginilah kita ketahui bahwa Allah ada di dalam kita, yaitu Roh yang telah Ia karuniakan kepada kita.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Syukur Kepada Allah.
Bait Pengantar Injil Yoh 15:4a.5b
Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Barangsiapa tinggal di dalam Aku, ia berbuah banyak.
Bacaan Injil Yoh 15:1-8
Barangsiapa tinggal di dalam Aku, dan Aku di dalam dia, Ia berbuah banyak.
Dalam amanat perpisahan-Nya Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Akulah pokok anggur yang benar, dan Bapa-Kulah pengusahanya. Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya, dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya, supaya berbuah lebih banyak.
Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu. Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.
Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa. Barangsiapa tidak tinggal di dalam Aku, ia dibuang ke luar seperti ranting dan menjadi kering, kemudian dikumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar.
Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya. Dalam hal inilah Bapa-Ku dipermuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak, dan dengan demikian kamu adalah murid-murid-Ku.”
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
Renungan Harian Katolik Minggu 28 April 2024
Dalam bacaan Injil Yohanes 15:1-8, Yesus menggunakan gambaran tentang pokok anggur dan ranting-rantingnya untuk menggambarkan hubungan kita dengan-Nya. Yesus adalah pokok anggur yang benar, sedangkan kita adalah ranting-rantingnya. Jika kita tinggal di dalam Kristus dan Kristus tinggal di dalam kita, kita akan berbuah banyak.
Sebagai insan yang terikat dengan kehidupan, kita dapat merenungi perumpamaan ini dengan hati yang penuh penghayatan. Renungan ini mengajarkan kita tentang pentingnya tetap bersatu dengan Kristus dalam segala aspek kehidupan. Ketika kita hidup dalam Kristus, kita akan mampu menghasilkan buah-buah Roh Kudus, seperti kasih, sukacita, damai, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, dan penguasaan diri.
Namun, jika kita tidak tinggal di dalam Kristus, kita akan menjadi seperti ranting-ranting yang terputus dari pokoknya, tidak mampu menghasilkan buah dan akhirnya akan dikumpulkan dan dibakar. Oleh karena itu, mari kita terus memperkuat hubungan kita dengan Kristus melalui doa, pembacaan Alkitab, dan sakramen, agar kita dapat terus berbuah dan menjadi berkat bagi orang lain.
Dalam bacaan pertama, kita melihat bagaimana Saulus, yang kemudian dikenal sebagai Paulus, mengalami transformasi hidup setelah bertemu dengan Tuhan di tengah jalan. Meskipun awalnya orang-orang takut kepadanya, tetapi Barnabas menerima Saulus dan membantunya diterima oleh jemaat. Saulus kemudian berani mengajar tentang Yesus, meskipun ia dihadang oleh tantangan dan ancaman. Kehidupan Saulus mengajarkan kita tentang pentingnya menerima dan memberikan kesempatan kepada orang lain untuk bertobat dan berubah.
Dalam bacaan kedua, Yohanes mengingatkan kita tentang pentingnya mengasihi sesama bukan hanya dengan perkataan, tetapi dengan perbuatan yang nyata. Mengasihi dalam kebenaran adalah tanda bahwa kita berasal dari kebenaran, dan hal ini memperkuat hubungan kita dengan Allah. Yohanes juga mengajarkan bahwa dengan taat kepada perintah-perintah Allah, kita dapat memiliki keyakinan bahwa Allah ada di dalam kita melalui Roh Kudus yang telah Ia karuniakan kepada kita.
Dari ketiga bacaan ini, kita belajar bahwa iman yang hidup membuahkan kasih yang nyata, dan kasih yang nyata memperkuat iman kita. Seperti ranting yang harus tetap bersatu dengan pokok anggur agar berbuah, demikian pula kita harus tetap bersatu dengan Kristus agar iman dan kasih kita bertumbuh. Mari kita tingkatkan iman dan kasih kita, sehingga kita dapat menjadi saksi-saksi Kristus yang berbuah dalam kehidupan ini. Amin.
Doa Penutup
Ya Tuhan yang Mahakuasa, kami bersyukur atas ajaran-Mu yang penuh kasih dalam Injil. Tunjukkanlah kami jalan yang benar dan kuatkanlah iman kami. Semoga kami tetap bersatu dengan-Mu, menghasilkan buah Roh Kudus, dan menjadi berkat bagi sesama. Amin.