Belakangan ini, generasi Z atau gen Z yaitu generasi yang lahir sekitar tahun 1997 hingga 2010 mulai mendominasi terutama di sosial media.
Ya, generasi ini begitu aktif di sosial media karena tumbuh dengan teknologi yang sudah akrab digunakan sehari-hari.
Pandangan dan tren berkencan telah berubah drastis bagi anak muda zaman sekarang, terutama bagi generasi Z.
Sebuah survei menarik yang dilakukan oleh Tinder, aplikasi kencan populer, dengan judul menarik “Future of Dating 2023” mengungkapkan fakta menarik bahwa 75 persen dari generasi Z lebih memilih untuk tampil apa adanya saat menjalani kencan.
Generasi Z, yang terdiri dari orang-orang berusia antara 18 hingga 25 tahun atau kelahiran antara tahun 1997 hingga 2012, ternyata lebih memilih menjadi diri sendiri tanpa rasa malu.
Menjadi autentik menjadi hal yang paling penting bagi generasi Z dalam dunia kencan mereka. Mereka tidak lagi ingin menyembunyikan sisi asli dari diri mereka dan tidak merasa perlu untuk berperilaku dengan ragu-ragu.
Generasi Z berani memperkenalkan diri mereka sendiri dalam dunia aplikasi kencan, yang sebelumnya sering dianggap sebelah mata, dan kini penggunaannya terus berkembang pesat hingga hari ini.
Faye Lositulano, Chief Operating Officer Tinder, mengungkapkan bahwa pada tahun 2023, pengguna aplikasi kencan Tinder didominasi oleh generasi Z.
“Generasi ini adalah yang kami yakini akan membawa perubahan paling besar dalam dunia kencan,” ujar Lositulano.
Survei tersebut juga menyoroti beberapa aspek yang menjadi prioritas generasi Z dalam menjalani kencan, seperti kesetiaan, saling menghormati, dan pikiran terbuka.
Bahkan, mereka sepakat bahwa merawat diri sendiri adalah prioritas utama ketika menjalani kencan, dan mereka berharap pasangan mereka juga memiliki pandangan yang sama.
Pengaruh pandemi COVID-19 juga memiliki dampak signifikan terhadap gaya hidup kencan generasi Z saat ini.
Mereka lebih menghargai waktu karena situasi pandemi ini. Kencan yang sebelumnya dilakukan karena kebutuhan kini berubah menjadi kencan yang lebih santai.
Generasi Z juga lebih terbuka terhadap cara baru dalam menyesuaikan jadwal kencan mereka.
Menariknya, generasi Z memiliki kecenderungan yang lebih kecil untuk melakukan ghosting atau menghilang tanpa memberikan kabar kepada seseorang, dibandingkan dengan orang yang lebih tua dari mereka yang berusia di atas 33 tahun.
Oleh karena itu, generasi Z dikenal dengan sikap mereka yang memilih antara menjalani kencan atau tidak sama sekali.
Meskipun mayoritas dari generasi Z tidak memandang pernikahan sebagai prioritas utama, seorang pakar hubungan global dari Tinder, Paul C. Brunson, meyakini bahwa generasi Z akan memiliki pernikahan yang paling sukses.
“Hal ini karena mereka sangat berkomitmen untuk membangun kesejahteraan emosional dan memiliki komunikasi yang jelas,” ungkap Brunson.
Bagi generasi Z, kepribadian dan individualitas seseorang menjadi hal terpenting dalam dunia kencan.
Survei ini juga menunjukkan bahwa mereka lebih terbuka untuk menjalani kencan dengan orang dari latar belakang etnis yang berbeda.
Generasi Z sepakat untuk menjalani kencan dengan orang di luar lingkaran pertemanan mereka dan berkomunikasi dengan orang yang belum pernah mereka temui sebelumnya dalam kehidupan sehari-hari mereka.
