Membaca Injil harian dan renungan memegang peranan penting bagi umat Katolik. Dengan melakukan ini, umat Katolik mendekatkan diri pada Tuhan setiap hari, memperkuat iman, dan membentuk karakter Kristiani.
Renungan harian juga memberikan ketenangan batin dalam kehidupan yang sibuk, sambil memberikan panduan moral. Waktu pribadi dengan Tuhan melalui Injil harian menciptakan momen spiritual yang mendalam.
Selain itu, membaca Injil mendorong umat Katolik untuk menyadari panggilan misioner dan memperkaya hubungan dengan sesama.
Saudara-saudari terkasih, hari ini kita masuk pada Bacaan Injil Katolik dan Renungan Harian Katolik buat Rabu 10 April 2024.
Kalender Liturgi hari ini Rabu 10 April 2024 merupakan Hari Rabu Pekan II Paskah, Santo Vinsensius dari Lerins, Imam Biarawan, Yehezkiel, Nabi, dengan Warna Liturgi Putih.
Yuk, kita simak Bacaan Liturgi Katolik dan Renungan Harian Katolik pada hari Rabu 10 April 2024:
BACA JUGA: RESMI RILIS! Paus Fransiskus Jadi Datang Berkunjung ke Indonesia Siap-Siap Sambut Kunjungan Spesial
Bacaan Pertama Kis 5:17-26
Lihat, orang-orang yang telah kamu masukkan ke dalam penjara, ada di dalam Bait Allah, dan mereka mengajar orang banyak.
Imam Besar Yahudi dan pengikut-pengikutnya, yaitu orang-orang dari mazhab Saduki di Yerusalem mulai bertindak terhadap jemaat, sebab mereka sangat iri hati. Mereka menangkap rasul-rasul, lalu memasukkan mereka ke dalam penjara kota.
Tetapi waktu malam, seorang malaikat Tuhan membuka pintu-pintu penjara itu dan membawa mereka ke luar. Kata malaikat itu, “Pergilah, berdirilah di Bait Allah, dan beritakanlah seluruh firman hidup itu kepada orang banyak.”
Mereka menaati pesan itu, dan menjelang pagi masuklah mereka ke dalam Bait Allah, lalu mulai mengajar di situ. Sementara itu Imam Besar dan pengikut-pengikutnya menyuruh Mahkamah Agama berkumpul, yaitu seluruh majelis tua-tua bangsa Israel, dan mereka menyuruh mengambil rasul-rasul itu dari penjara.
Tetapi ketika para petugas datang ke penjara, mereka tidak menemukan rasul-rasul itu di situ. Lalu mereka kembali dan memberitahukan, “Kami mendapati penjara terkunci dengan sangat rapinya, dan semua pengawal ada di tempatnya di muka pintu.
Tetapi setelah kami membukanya, tidak seorang pun yang kami temukan di dalamnya.” Ketika kepala pengawal Bait Allah dan imam-imam kepala mendengar laporan itu, mereka cemas dan bertanya apa yang telah terjadi dengan rasul-rasul itu.
Tetapi datanglah seorang mendapatkan mereka dengan kabar, “Lihat, orang-orang yang telah kamu masukkan ke dalam penjara, ada di dalam Bait Allah, dan mereka mengajar orang banyak.”
Maka pergilah kepala pengawal serta orang-orangnya ke Bait Allah; lalu mengambil rasul-rasul itu, tetapi tidak dengan kekerasan, karena mereka takut kalau-kalau orang banyak melempari mereka dengan batu.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Syukur Kepada Allah.
Mazmur Tanggapan Mzm 34:2-3.4-5.6-7.8-9
Ref. Aku hendak memuji nama-Mu, ya Tuhan selama-lamanya.
Aku hendak memuji Tuhan setiap waktu; puji-pujian kepada-Nya selalu ada di dalam mulutku. Karena Tuhan jiwaku bermegah; biarlah orang-orang yang rendah hati mendengarnya dan bersukacita.
Muliakanlah Tuhan bersama dengan daku, marilah kita bersama-sama memasyhurkan nama-Nya. Aku telah mencari Tuhan, lalu Ia menjawab aku, dan melepaskan daku dari segala kegentaranku.
Tujukanlah pandanganmu kepada-Nya, maka mukamu akan berseri-seri, dan tidak akan malu tersipu-sipu. Orang yang tertindas ini berseru, dan Tuhan mendengarkan; Ia menyelamatkan dia dari segala kesesakannya.
Malaikat Tuhan berkemah di sekeliling orang-orang yang takwa, lalu meluputkan mereka. Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya Tuhan! Berbahagialah orang yang berlindung pada-Nya.
Bait Pengantar Injil Yoh 3:16
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya, alleluya.
Begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal.
Bacaan Injil Yoh 3:16-21
Allah mengutus Anak-Nya untuk menyelamatkan dunia.
Dalam percakapan-Nya dengan Nikodemus, Yesus berkata, “Begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.
Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya. Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; tetapi barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah.
Dan inilah hukuman itu: Terang telah datang ke dalam dunia, tetapi manusia lebih menyukai kegelapan daripada terang, sebab perbuatan-perbuatan mereka jahat.
Sebab barangsiapa berbuat jahat, membenci terang dan tidak datang kepada terang itu, supaya perbuatan-perbuatannya yang jahat itu tidak nampak; tetapi barangsiapa melakukan yang benar, ia datang kepada terang, supaya menjadi nyata bahwa perbuatan-perbuatannya dilakukan dalam Allah.”
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
Renungan Harian Katolik Rabu 10 April 2024
Dalam bacaan Injil hari ini, kita mendengar firman Yesus kepada Nikodemus tentang kasih Allah yang begitu besar. Allah mengutus Anak-Nya, Yesus Kristus, ke dunia ini bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya. Ini adalah ekspresi puncak dari kasih Allah kepada kita, bahwa Dia mengorbankan Anak-Nya sendiri agar setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.
Apa yang dikatakan Yesus di sini memiliki makna yang mendalam bagi kehidupan kita saat ini. Pertama-tama, kita diajak untuk memahami betapa besar kasih Allah kepada kita. Kasih-Nya tidak hanya sekedar janji dan kata, tetapi kasih-Nya nyata dalam tindakan penyelamatan-Nya melalui Anak-Nya, Yesus Kristus. Dari sini kita belajar tentang pentingnya kasih dalam hidup kita sehari-hari, kasih yang tidak hanya diucapkan tetapi juga ditunjukkan melalui tindakan nyata.
Kedua, Yesus mengatakan bahwa Dia datang ke dunia bukan untuk menghakimi, tetapi untuk menyelamatkan. Hal ini mengajarkan kita tentang sifat belas kasihan dan pengampunan Allah. Kita dipanggil untuk meniru-Nya dalam kehidupan kita, menjadi pembawa kasih dan pengampunan kepada sesama, bukan penilai atau hakim yang keras.
Ketiga, Yesus mengungkapkan bahwa terang telah datang ke dalam dunia, tetapi manusia lebih menyukai kegelapan. Ini mengingatkan kita akan realitas kehidupan kita yang sering kali lebih memilih jalan yang gelap, jauh dari kebenaran dan cahaya Allah. Kita dipanggil untuk keluar dari kegelapan tersebut dan mendekati terang Allah, dengan hidup yang benar dan beroleh kehidupan yang nyata dalam Dia.
Bacaan Pertama Kisah Para Rasul memberikan contoh nyata dari orang-orang yang beriman kepada Yesus. Meskipun dihadapkan dengan penganiayaan dan penjara, rasul-rasul tetap setia mengajar orang banyak tentang Kristus. Bahkan ketika mereka dipenjarakan, malaikat Tuhan membawa mereka keluar dari penjara dan menyuruh mereka kembali mengajar di Bait Allah.
Kedua bacaan ini mengingatkan kita akan kasih Allah yang tak terbatas dan kekuatan iman yang teguh. Pesan yang dapat dipetik dari kedua bacaan ini adalah pentingnya percaya kepada Yesus Kristus sebagai jalan keselamatan dan hidup yang kekal. Bagi umat Katolik, ini mengingatkan kita akan panggilan untuk tetap setia kepada ajaran Kristus, meskipun dihadapkan dengan lika liku cobaan dalam tiap perjalanan hidup.
Kita mungkin dihadapkan dengan situasi yang sulit dan ujian iman. Namun, seperti yang dialami oleh rasul-rasul, Allah selalu menyertai kita dan memberikan kekuatan untuk tetap setia kepada-Nya. Marilah kita memperkuat iman kita dan mengikuti contoh para rasul dalam mengajar kasih Allah kepada sesama, meskipun di tengah tantangan yang ada. Amin.
Doa Penutup
Ya Tuhan, kami bersyukur atas kasih-Mu yang begitu besar kepada kami. Tunjukkanlah kami jalan kebenaran-Mu, agar kami dapat mengikuti jejak Anak-Mu, Yesus Kristus, dalam kasih dan pengampunan. Berikanlah kami kekuatan untuk tetap setia kepada-Mu dalam segala cobaan hidup. Amin.