Membaca Injil harian dan renungan memegang peranan penting bagi umat Katolik. Dengan melakukan ini, umat Katolik mendekatkan diri pada Tuhan setiap hari, memperkuat iman, dan membentuk karakter Kristiani.
Renungan harian juga memberikan ketenangan batin dalam kehidupan yang sibuk, sambil memberikan panduan moral.
Waktu pribadi dengan Tuhan melalui Injil harian menciptakan momen spiritual yang mendalam. Selain itu, membaca Injil mendorong umat Katolik untuk menyadari panggilan misioner dan memperkaya hubungan dengan sesama.
Saudara-saudari terkasih, hari ini kita bahas Injil Katolik buat Senin 01 April 2024.
Kalender Liturgi hari ini Senin 01 April 2024 merupakan Hari Senin Dalam Oktaf Paskah, Santo Hugo, Uskup dan Pujangga, dengan Warna Liturgi Putih.
Yuk, kita simak Bacaan Liturgi Katolik dan Renungan Harian Katolik pada hari Senin 01 April 2024:
Bacaan Pertama Kisah Para Rasul 2:14.22-32
“Yesus inilah yang dibangkitkan Allah, dan tentang hal itu kami semua adalah saksi.”
Pada hari Pentakosta, bangkitlah Petrus berdiri bersama kesebelas rasul. Dengan suara nyaring ia berkata kepada orang banyak, “Hai kamu orang Yahudi dan kamu semua yang tinggal di Yerusalem,
ketahuilah dan camkanlah perkataanku ini: Yang aku maksudkan, ialah Yesus dari Nazaret, seorang yang telah ditentukan Allah dan yang dinyatakan kepadamu dengan kekuatan, mukjizat dan tanda-tanda yang dilakukan oleh Allah dengan perantaraan Dia di tengah-tengah kamu, seperti yang kamu tahu.
Dia yang diserahkan Allah menurut maksud dan rencana-Nya, telah kamu salibkan dan kamu bunuh dengan tangan bangsa-bangsa durhaka. Tetapi Allah membangkitkan Dia dengan melepaskan-Nya dari sengsara maut, karena tidak mungkin Ia tetap berada dalam kuasa maut itu.
Sebab Daud berkata tentang Dia: Aku senantiasa memandang kepada Tuhan. Karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah. Sebab itu hatiku bersukacita dan jiwaku bersorak-sorak, bahkan tubuhku akan diam dengan tenteram.
Sebab Engkau tidak menyerahkan aku kepada dunia orang mati, dan tidak membiarkan Orang Kudus-Mu melihat kebinasaan. Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan; Engkau akan melimpahi aku dengan sukacita di hadapan-Mu.
Saudara-saudara, aku boleh berkata-kata dengan terus terang kepadamu tentang Daud, bapa bangsa kita. Ia telah mati dan dikubur, dan kuburnya masih ada pada kita sampai hari ini.
Tetapi ia adalah seorang nabi, dan ia tahu, bahwa Allah telah berjanji kepadanya dengan mengangkat sumpah, bahwa Ia akan mendudukkan seorang dari keturunan Daud sendiri di atas tahtanya.
Karena itu Daud telah melihat ke depan dan telah berbicara tentang kebangkitan Mesias, ketika ia mengatakan, bahwa Dia tidak ditinggalkan di dalam dunia orang mati, dan bahwa daging-Nya tidak mengalami kebinasaan. Yesus inilah yang dibangkitkan Allah, dan tentang hal itu kami semua adalah saksi.”
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Syukur Kepada Allah.
Mazmur Tanggapan Mzm 16:1-2a.5.7.8.9-10.11
Ref. Bahagia kuterikat pada Yahwe. Harapanku pada Allah Tuhanku.
Jagalah aku, ya Allah, sebab pada-Mu aku berlindung. Aku berkata kepada Tuhan, “Engkaulah Tuhanku, Engkaulah bagian warisan dan pialaku, Engkau sendirilah yang meneguhkan bagian yang diundikan kepadaku.”
Aku memuji Tuhan, yang telah memberi nasihat kepadaku, pada waktu malam aku diajar oleh hati nuraniku. Aku senantiasa memandang kepada Tuhan; karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah.
Sebab itu hatiku bersukacita dan jiwaku bersorak-sorai, dan tubuhku akan diam dengan tenteram; sebab Engkau tidak menyerahkan aku ke dunia orang mati, dan tidak membiarkan Orang Kudus-Mu melihat kebinasaan.
Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan; di hadapan-Mu ada sukacita berlimpah, di tangan kanan-Mu ada nikmat yang abadi.
Bait Pengantar Injil Mzm 118:24
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Inilah hari yang dijadikan Tuhan, marilah kita bersorak-sorai dan bersukacita karenanya.
Bacaan Injil Matius 28:8-15
“Katakanlah kepada saudara-saudara-Ku, supaya mereka pergi ke Galilea, dan disanalah mereka akan melihat Aku.”
Pada waktu itu, perempuan-perempuan pergi dari kubur, diliputi rasa takut dan sukacita yang besar. Mereka berlari cepat-cepat untuk memberitahukan kepada para murid bahwa Yesus telah bangkit.
Tiba-tiba Yesus menjumpai mereka dan berkata, “Salam bagimu.” Mereka mendekati-Nya, memeluk kaki-Nya dan menyembah-Nya. Maka kata Yesus kepada mereka, “Jangan takut! Pergi dan katakanlah kepada saudara-saudara-Ku, supaya mereka pergi ke Galilea, dan di sanalah mereka akan melihat Aku.”
Ketika mereka masih di tengah jalan, datanglah beberapa orang dari penjaga makam Yesus ke kota dan memberitahukan segala yang terjadi itu kepada imam-imam kepala.
Dan sesudah berunding dengan kaum tua-tua, mereka mengambil keputusan, lalu memberikan sejumlah besar uang kepada serdadu-serdadu itu dan berkata, “Kamu harus mengatakan, bahwa murid-murid Yesus datang malam-malam dan mencuri jenazah-Nya ketika kamu sedang tidur.
Dan apabila hal ini kedengaran oleh wali negeri, kami akan berbicara dengan dia, sehingga kamu tidak beroleh kesulitan apa-apa.” Mereka menerima uang itu dan berbuat seperti yang dipesankan kepada mereka. Dan ceritera ini tersiar di antara orang Yahudi sampai sekarang ini.
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
Renungan Harian Katolik Senin 01 April 2024
Kisah pembangkitan Yesus Kristus merupakan inti dari iman Katolik. Dalam Bacaan Injil Matius (Matius 28:8-15), kita menyaksikan bagaimana perempuan-perempuan yang setia merasakan kombinasi sukacita dan ketakutan ketika mereka menyaksikan Yesus telah bangkit dari kematian. Mereka menjadi saksi langsung atas keajaiban Kristus yang bangkit dari kematian. Yesus memperlihatkan diri-Nya kepada mereka, memberikan salam, dan memberikan pesan untuk menyampaikan kabar sukacita kepada saudara-saudaranya.
Pesannya jelas: jangan takut. Ini merupakan panggilan yang berulang dari Tuhan kepada umat-Nya. Yesus memanggil kita untuk melepaskan ketakutan dan mempercayai-Nya sepenuhnya. Dia adalah sumber kekuatan, sukacita, dan pengharapan. Melalui perjumpaan dengan Yesus yang hidup, kita dipanggil untuk menyebarkan kabar sukacita tersebut kepada saudara-saudari kita.
Namun, dalam perjalanan mereka, terdapat penghalang berupa kedustaan dan tipu daya. Para penjaga makam, yang seharusnya menjadi saksi atas kebangkitan Kristus, malah menjadi alat kebohongan. Mereka diberi uang untuk menyebarkan berita palsu bahwa murid-murid Yesus mencuri jenazah-Nya. Ini adalah contoh dari penolakan atas kebenaran dan penyalahgunaan kekuasaan.
Di sisi lain, dalam Bacaan Pertama dari Kisah Para Rasul (Kisah Para Rasul 2:14,22-32), Petrus, yang sebelumnya takut dan tidak berani bersaksi, bangkit dengan keberanian di hadapan orang banyak. Dia menyampaikan dengan jelas bahwa Yesus adalah Mesias yang telah dijanjikan, yang diserahkan, disalibkan, tetapi dibangkitkan Allah dari kematian.
Pesan dari kedua bacaan ini adalah pesan sukacita, keberanian, dan kebenaran. Kita dipanggil untuk tidak takut dalam menghadapi tantangan dan penolakan. Kita dipanggil untuk menjadi saksi atas kebenaran Kristus yang bangkit. Dan kita dipanggil untuk menolak segala bentuk kebohongan dan pengkhianatan terhadap kebenaran injil.
Di zaman kita yang penuh dengan tantangan moral, budaya yang serba cepat, dan kebingungan spiritual, kita perlu teguh pada iman kita. Kita perlu menjadi saksi hidup atas kebenaran injil, tidak tergoyahkan oleh tipu daya dunia. Kita dipanggil untuk menyebarkan kabar sukacita kebangkitan Kristus kepada semua orang, sehingga mereka juga dapat mengalami sukacita dan harapan yang sama dalam hidup ini.
Oleh karena itu, marilah kita berani hidup dalam kebenaran dan keberanian, seperti yang ditunjukkan oleh perempuan-perempuan yang setia dan para rasul. Marilah kita menjadi saksi yang berani atas kasih dan kebenaran Kristus, sehingga dunia dapat mengenal dan mengalami kehadiran-Nya yang hidup dalam kehidupan kita. Amin.
Doa Penutup
Ya Tuhan yang Maha Kuasa, ajarilah kami untuk tidak takut dan tetap teguh dalam iman padaMu. Berikanlah kami keberanian untuk menjadi saksi kasih dan kebenaran Kristus di tengah dunia yang penuh dengan tantangan. Engkau sumber sukacita dan pengharapan, bimbinglah kami menuju kehidupan yang penuh berkat. Amin.