Monday, November 25, 2024

Teks Misa Jumat Agung 29 Maret 2024-Jumat Agung Mengenang Sengsara Tuhan Lengkap Bacaan Injil dan Homili Renungan Katolik

Must Read
3/5 - (2 votes)

Marilah kita simak lengkap Teks Misa Hari Jumat Agung 29 Maret 2024 Mengenangkan Sengsara Tuhan.

Mari kita mempersembahkan diri kita dengan iman yang teguh kepada Tuhan.

Altar sama sekali kosong; tanpa salib, tanpa lilin dan tanpa kain altar
Perayaan terdiri atas tiga bagian, yakni Liturgi Sabda, Penghormatan Salib dan Komuni Kudus. Imam dan Diakon, kalau ada, dengan mengenakan busana liturgi berwarna merah seperti yang biasanya dikenakan pada waktu misa, berarak ke altar dalam keheningan. Setelah memberi hormat ke altar, Imam dan Diakon (bila ada) tiarap, atau kalau keadaan tidak memungkinkan berlutut dan berdoa sejenak dalam keheningan. Semua yang lain (Prodiakon, Lektor, Misdinar, dan petugas lain serta umat berlutut)
Lalu Imam dan para petugas menuju ke tempat duduk. Di situ Imam menghadap ke arah umat dan sambil merentangkan tangan mengucapkan doa pembuka tanpa ajakan “Marilah kita berdoa”
PENGANTAR
PA. Kita berkumpul di sini untuk memperingati Yesus dari Nazaret yang demikian dekat dengan kita, tetapi berbeda jauh dengan kita, karena ia Allah dan Manusia. Ia disiksa, didera, dihina, dan dihukum mati serta takut seperti kita. Namun segala penderitaan itu diterima-Nya dengan sukarela dan sekalipun sudah tampak datang, Ia tidak melarikan diri. Maka Hamba Yahwe yang menderita tanpa dosa ini diangkat oleh Allah. Maka jelaslah bahwa maut bukanlah titik punah, melainkan suatu kemenangan. Itulah sebabnya hari ini penuh rasa syukur dan gembira. Upacara akan terbagi menjadi tiga bagian:
  1. Liturgi Sabda: untuk menghidupkan iman kita atas kekuatan wafat Yesus.
  2. Penghormatan Salib: untuk memusatkan perhatian pada salib sebagai sumber kebahagiaan.
  3. Komuni: untuk memberi kesempatan memetik buah salib.

Marilah berdiri!

(Tanpa lagu pembuka, imam, diakon, prodiakon, lektor dan putra altar masuk gereja. Di depan altar imam dan diakon tiarap, sementara prodiakon, putra/i altar, lektor serta umat berlutut.)
DOA KOLEKTA
I. Ya Allah, dengan sengsara Kristus, PutraMu dan Tuhan kami, Engkau telah membebaskan kami dari kematian, warisan dosa pusaka yang diturunkan kepada seluruh bangsa manusia. Perbaharuilah kami menjadi serupa dengan Dia; dan sebagaimana kami membawa dalam diri kami citra manusia duniawi sejak lahir, demikian pula semoga kami membawa citra manusia surgawi berkat daya anugerahMu yang menguduskan kami. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
U. Amin.
LITURGI SABDA 
(Umat duduk) 
BACAAN I(Yes 52:13-53:12)
“Ia ditikam karena kedurhakaan kita.”
L. Bacaan dari Kitab Yesaya 52:13-53:12
Beginilah firman Tuhan, “Sesungguhnya, hamba-Ku akan berhasil! Ia akan ditinggikan, disanjung dan dimuliakan! Seperti banyak orang tertegun melihat dia – rupanya begitu buruk, tidak seperti manusia lagi, dan tampaknya tidak seperti anak manusia lagi,– demikianlah ia membuat tercengang banyak bangsa, dan raja-raja akan mengatupkan mulutnya melihat dia! Sebab apa yang tidak diceritakan kepada mereka akan mereka lihat, dan yang tidak mereka dengar akan mereka pahami. Maka mereka berkata: Siapakah yang percaya kepada berita yang kami dengar, kepada siapakah tangan kekuasaan Tuhan dinyatakan? Sebagai taruk Hamba Yahwe tumbuh di hadapan Tuhan, dan sebagai tunas ia muncul dari tanah kering. Ia dihina dan dihindari orang, seorang yang penuh kesengsaraan, dan biasa menderita kesakitan; ia sangat dihina, sehingga orang menutup mukanya terhadap dia, dan bagi kita pun dia tidak masuk hitungan. Ia tidak tampan, dan semarak pun tidak ada padanya, sehingga kita tidak tertarik untuk memandang dia; dan rupanya pun tidak menarik, sehingga kita tidak terangsang untuk menginginkannya. Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kitalah yang dipikulnya, padahal kita mengira dia kena tulah, dipukul dan ditindas Allah. Sesungguhnya dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; derita yang mendatangkan keselamatan bagi kita, ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh. Kita sekalian sesat seperti domba, masing-masing mengambil jalan sendiri! Tetapi Tuhan telah menimpakan kepadanya kejahatan kita sekalian. Dia dianiaya, tetapi dia membiarkan diri ditindas, dan tidak membuka mulutnya seperti anak domba yang dibawa ke pembantaian; seperti induk domba yang kelu di depan orang-orang yang menggunting bulunya, ia tidak membuka mulutnya. Sesudah penahanan dan penghukuman ia terambil, dan tentang nasibnya siapakah yang memikirkannya? Sungguh, ia terputus dari negeri orang-orang hidup, dank arena pemberontakan umat-Ku ia kena tulah. Orang menempatkan kuburnya di antara orang-orang fasik, dan waktu mati ia ada di antara penjahat-penjahat, sekalipun ia tidak berbuat kekerasan, dan tipu tidak ada di dalam mulutnya. Tetapi Tuhan berkehendak meremukkan dia dengan kesakitan, dan apabila ia menyerahkan dirinya sebagai kurban silih, ia akan melihat keturunannya, umurnya akan lanjut, dan kehendak Tuhan akan terlaksana karena dia. Sesudah kesusahan jiwanya, ia akan melihat terang dan menjadi puas. Sebab Tuhan berfirman, Hamba-Ku itu, sebagai orang yang benar, akan membenarkan banyak orang oleh hikmatnya, dan kejahatan mereka dia pikul. Sebab itu Aku akan membagikan kepadanya orang-orang besar sebagai rampasan, dan ia akan memperoleh orang-orang kuat sebagai jarahan. Ini semua sebagai ganti karena ia telah menyerahkan nyawanya ke dalam maut dank arena ia terhitung di antara para pemberontak, sekalipun ia menanggung dosa banyak orang, dan berdoa untuk pemberontak-pemberontak.
L. Demikianlah Sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
MAZMUR TANGGAPAN (PS 820) -duduk-
Ulangan: Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu, Kupercayakan jiwaku.
Mazmur:
1. Pada-Mu ya Tuhan, aku berlindung, jangan sekali-kali aku mendapat malu. Luputkanlah aku oleh karena keadilan-Mu, ke dalam tangan-Mu kuserahkan nyawaku; sudilah membebaskan daku, Ya Tuhan Allah yang setia.
2. Di hadapan semua lawanku aku bercela, tetangga-tetanggaku merasa jijik. Para kenalanku merasa nyeri; mereka yang melihat aku cepat-cepat menyingkir, Aku telah hilang dari ingatan seperti orang mati. Telah menjadi seperti barang yang pecah.
3. Tetapi aku, kepada-Mu, ya Tuhan, aku percaya, Aku berkata, “Engkaulah Allahku!”. Masa hidupku ada dalam tangan-Mu, lepaskanlah aku dari musuh-musuhku dan bebaskan dari orang-orang yang mengejarku!
4. Buatlah wajah-Mu bercahaya atas hamba-hamba-Mu, selamatkanlah aku oleh kasih setia-Mu! Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu, hai semua orang yang berharap hatimu.
BACAAN II(Ibr 4:14-16;5:7-9) -duduk-
“Yesus tetap taat dan menjadi sumber keselamatan abadi bagi semua orang yang patuh kepada-Nya.”
L. Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani 4:14-16;5:7-9
Saudara-saudara, kita sekarang mempunyai Imam Agung, yang telah melintasi semua langit, yaitu Yesus, Anak Allah. Maka baiklah kita teguh berpegang pada pengakuan iman kita. Sebab Imam Agung yang kita punya, bukanlah imam agung yang tidak dapat turut merasakan kelemahan kita! Sebaliknya Ia sama dengan kita! Ia telah dicobai, hanya saja tidak berbuat dosa. Sebab itu marilah kita menghampiri takhta kerahiman Allah dengan penuh keberanian, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan pada waktunya. Dalam hidupnya sebagai manusia, Yesus telah mempersembahkan doa dan permohonan dengan ratap tangis dan keluhan kepada Dia, yang sanggup menyelamatkan-Nya dari maut; dan karena kesalehan-Nya, Ia telah didengarkan. Akan tetapi sekalipun Anak, Ia telah belajar menjadi taat; ini ternyata dari apa yang telah diderita-Nya! Dan sesudah mencapai kesempurnaan, Ia menjadi pokok keselamatan abadi bagi semua orang yang taat kepada-Nya.
L. Demikianlah Sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Umat berdiri
BAIT PENGANTAR INJIL (PS 966)
Refr. Terpujilah Kristus Tuhan Sang Raja kemuliaan kekal.
S. Kristus sudah taat bagi kita. Ia taat sampai mati bahkan sampai mati di kayu salib. Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia, dan menganugerahiNya nama di atas segala nama.
KISAH SENGSARA(Yoh 18:1-19:42)
Kisah sengsara dibacakan atau dinyanyikan tanpa lilin dan pendupaan, tanpa salam dan tanda salib pada buku. Hendaknya sabda-sabda Yesus dibawakan oleh Imam.
Passio pada Hari Jumat Agung (juga Minggu Palma), tidak boleh diganti dengan peragaan, dramatisasi, dll. Passio adalah Sabda Tuhan, dan untuk Hari Jumat diambil dari Injil Yohanes, maka kalau didramakan, tidak ada bedanya itu drama Injil Yohanes atau Injil Sinoptik lain.

(umat duduk)
N: Narator
Y: Yesus
S: Rakyat
Pe: Petrus
H: Hamba
W: Wanita
N: Inilah Kisah Sengsara Tuhan kita Yesus Kristus menurut Yohanes 18:1-19:42
“Mereka menangkap Yesus dan membelengguNya”
Seusai perjamuan Paskah, keluarlah Yesus dari ruang perjamuan bersama dengan murid-murid-Nya, dan mereka pergi ke seberang sungai Kidron. Di situ ada suatu taman. Yesus masuk ke taman itu bersama dengan murid-murid-Nya. Yudas, yang mengkhianati Yesus tahu juga tempat itu, karena Yesus sering berkumpul di situ dengan murid-murid-Nya. Maka datanglah juga Yudas ke situ bersama sepasukan prajurit dan penjaga-penjaga Bait Allah yang disuruh oleh imam-imam kepala dan orang-orang Farisi. Mereka datang lengkap dengan lentera, suluh dan senjata. Yesus tahu semua yang akan menimpa diri-Nya. Maka Ia maju ke depan dan berkata kepada mereka:
Y: “Siapakah yang kamu cari?”
N: Jawab mereka:
S: “Yesus dari Nazaret.”
N: Kata Yesus kepada mereka:
Y: “Akulah Dia.”
N: Yudas yang mengkhianati Dia berdiri juga di situ bersama-sama mereka. Ketika Ia berkata kepada mereka: “Akulah Dia,” mundurlah mereka dan jatuh ke tanah. Maka Yesus bertanya pula:
Y: “Siapakah yang kamu cari?”
N: Jawab mereka:
S: “Yesus dari Nazaret.”
N: Jawab Yesus:
Y: “Telah Kukatakan kepadamu, Akulah Dia. Jika Aku yang kamu cari, biarkanlah mereka ini pergi.”
N: Demikian hendaknya supaya genaplah firman yang telah dikatakan-Nya: “Dari mereka yang Engkau serahkan kepada-Ku, tidak seorangpun yang Kubiarkan binasa.” Lalu Simon Petrus, yang membawa pedang, menghunus pedang itu, menetakkannya kepada hamba Imam Besar dan memutuskan telinga kanannya. Nama hamba itu Malkhus. Kata Yesus kepada Petrus:
Y: “Sarungkan pedangmu itu; bukankah Aku harus minum cawan yang diberikan Bapa kepada-Ku?”
“Yesus dibawa dulu ke istana Hanas”
N: Maka pasukan prajurit serta perwiranya dan penjaga-penjaga yang disuruh orang Yahudi itu menangkap Yesus dan membelenggu Dia. Lalu mereka membawa-Nya mula-mula kepada Hanas, karena Hanas adalah mertua Kayafas, yang pada tahun itu menjadi Imam Besar; dan Kayafaslah yang telah menasihatkan orang-orang Yahudi: “Adalah lebih berguna jika satu orang mati untuk seluruh bangsa.” Simon Petrus dan seorang murid lain mengikuti Yesus. Murid itu mengenal Imam Besar dan ia masuk bersama-sama dengan Yesus ke halaman istana Imam Besar, tetapi Petrus tinggal di luar dekat pintu. Maka murid lain tadi, yang mengenal Imam Besar, kembali ke luar, bercakap-cakap dengan perempuan penjaga pintu lalu membawa Petrus masuk. Maka kata hamba perempuan penjaga pintu kepada Petrus:
W: “Bukankah engkau juga murid orang itu?”
N: Jawab Petrus:
Pe: “Bukan!”
N: Sementara itu hamba-hamba dan penjaga-penjaga Bait Allah telah memasang api arang, sebab hawa dingin waktu itu, dan mereka berdiri berdiang di situ. Juga Petrus berdiri berdiang bersama-sama dengan mereka. Maka mulailah Imam Besar menanyai Yesus tentang murid-murid-Nya dan tentang ajaran-Nya. Jawab Yesus kepadanya:
Y: “Aku berbicara terus terang kepada dunia: Aku selalu mengajar di rumah-rumah ibadat dan di Bait Allah, tempat semua orang Yahudi berkumpul; Aku tidak pernah berbicara sembunyi-sembunyi. Mengapakah engkau menanyai Aku? Tanyailah mereka, yang telah mendengar apa yang Kukatakan kepada mereka; sungguh, mereka tahu apa yang telah Kukatakan.”
N: Ketika Ia mengatakan hal itu, seorang penjaga yang berdiri di situ, menampar muka-Nya sambil berkata:
H: “Begitukah jawab-Mu kepada Imam Agung?”
N: Jawab Yesus kepadanya:
Y: “Jikalau kata-Ku itu salah, tunjukkanlah salahnya, tetapi jikalau kata-Ku itu benar, mengapakah engkau menampar Aku?”
“Bukankah engkau juga seorang murid Yesus?” – “Bukan”
N: Lalu Hanas mengirim Dia terbelenggu kepada Kayafas, Imam Agung itu. Simon Petrus masih berdiri berdiang. Kata orang-orang di situ kepadanya:
S: “Bukankah engkau juga seorang murid-Nya?”
N: Petrus menyangkalnya, katanya:
Pe: “Bukan!”
N: Kata seorang hamba Imam Agung, seorang keluarga dari hamba yang telinganya dipotong Petrus, berkata kepadanya:
H: “Bukankah engkau kulihat di taman itu bersama-sama dengan Dia?”
N: Maka Petrus menyangkalnya pula dan ketika itu berkokoklah ayam.
“Kerajaanku bukan dari dunia ini!”
N: Keesokan harinya mereka membawa Yesus dari Kayafas ke gedung pengadilan. Ketika itu hari masih pagi. Mereka sendiri tidak masuk ke gedung pengadilan itu, supaya jangan menajiskan diri, sebab mereka hendak makan Paskah. Sebab itu Pilatus keluar mendapatkan mereka dan berkata:
Pi: “Apakah tuduhan kamu terhadap orang ini?”
N: Jawab mereka kepadanya:
S: “Jikalau Ia bukan seorang penjahat, kami tidak menyerahkan-Nya kepadamu!”
N: Kata Pilatus kepada mereka:
Pi: “Ambillah Dia dan hakimilah Dia menurut hukum Tauratmu.”
N: Kata orang-orang Yahudi itu:
S: “Kami tidak diperbolehkan membunuh seseorang.”
N: Demikian hendaknya supaya genaplah firman Yesus, yang dikatakan-Nya untuk menyatakan bagaimana caranya Ia akan mati. Maka kembalilah Pilatus ke dalam gedung pengadilan, lalu memanggil Yesus dan bertanya kepada-Nya:
Pi: “Engkau inikah raja orang Yahudi?”
N: Jawab Yesus:
Y: “Apakah engkau katakan hal itu dari hatimu sendiri, atau adakah orang lain yang mengatakannya kepadamu tentang Aku?”
N: Kata Pilatus:
Pi: “Apakah aku seorang Yahudi? Bangsa-Mu sendiri dan imam-imam kepala yang telah menyerahkan Engkau kepadaku; apakah yang telah Engkau perbuat?”
N: Jawab Yesus:
Y: “Kerajaan-Ku bukan dari dunia ini; jika Kerajaan-Ku dari dunia ini, pasti hamba-hamba-Ku telah melawan, supaya Aku jangan diserahkan kepada orang Yahudi, akan tetapi Kerajaan-Ku bukan dari sini.”
N: Maka kata Pilatus kepada-Nya:
Pi: “Jadi Engkau adalah raja?”
N: Jawab Yesus:
Y: “Engkau mengatakan, bahwa Aku adalah raja. Untuk itulah Aku lahir dan untuk itulah Aku datang ke dalam dunia ini, supaya Aku memberi kesaksian tentang kebenaran; setiap orang yang berasal dari kebenaran mendengarkan suara-Ku.”
N: Kata Pilatus kepada-Nya:
Pi: “Apakah kebenaran itu?”
N: Sesudah mengatakan demikian, keluarlah Pilatus lagi mendapatkan orang-orang Yahudi dan berkata kepada mereka:
Pi: “Aku tidak mendapati kesalahan apapun pada-Nya. Tetapi pada kamu ada kebiasaan, bahwa pada Paskah aku membebaskan seorang bagimu. Maukah kamu, supaya aku membebaskan raja orang Yahudi bagimu?”
N: Mereka berteriak pula:
S: “Jangan Dia, melainkan Barabas!”
N: Barabas adalah seorang penyamun.
“Salam, ya raja bangsa Yahudi”
N: Lalu Pilatus mengambil Yesus dan menyuruh orang menyesah Dia. Prajurit-prajurit menganyam sebuah mahkota duri dan menaruhnya di atas kepala-Nya. Mereka memakaikan Dia jubah ungu, dan sambil maju ke depan mereka berkata:
N: “Salam, hai raja orang Yahudi!”
N: Lalu mereka menampar wajah Yesus. Pilatus keluar lagi dan berkata kepada mereka:
Pi: “Lihatlah, aku membawa Dia ke luar kepada kamu, supaya kamu tahu, bahwa aku tidak mendapati kesalahan apapun pada-Nya.”
N: Lalu Yesus keluar, bermahkota duri dan berjubah ungu. Maka kata Pilatus kepada mereka:
Pi: “Lihatlah manusia itu!”
N: Ketika imam-imam kepala dan penjaga-penjaga itu melihat Dia, berteriaklah mereka:
S: “Salibkan Dia, salibkan Dia!”
N: Kata Pilatus kepada mereka:
Pi: “Ambil Dia dan salibkan Dia; sebab aku tidak mendapati kesalahan apapun pada-Nya.”
N: Jawab orang-orang Yahudi itu kepadanya:
S: “Kami mempunyai hukum dan menurut hukum itu Ia harus mati, sebab Ia menganggap diri-Nya sebagai Anak Allah.”
N: Ketika Pilatus mendengar perkataan itu bertambah takutlah ia, lalu ia masuk pula ke dalam gedung pengadilan dan berkata kepada Yesus:
Pi: “Dari manakah asal-Mu?”
N: Tetapi Yesus tidak memberi jawab kepadanya. Maka kata Pilatus kepada-Nya:
Pi: “Tidakkah Engkau mau bicara dengan aku? Tidakkah Engkau tahu, bahwa aku berkuasa untuk membebaskan Engkau, dan berkuasa juga untuk menyalibkan Engkau?”
N: Yesus menjawab:
Y: “Engkau tidak mempunyai kuasa apapun terhadap Aku, jikalau kuasa itu tidak diberikan kepadamu dari atas. Sebab itu: dia, yang menyerahkan Aku kepadamu, lebih besar dosanya.”
“Enyahkan Dia! Enyahkan Dia! Salibkan Dia!”
N: Sejak itu Pilatus berusaha untuk membebaskan Dia, tetapi orang-orang Yahudi berteriak:
S: “Jikalau engkau membebaskan Dia, engkau bukanlah sahabat Kaisar. Setiap orang yang menganggap dirinya sebagai raja, ia melawan Kaisar.”
N: Ketika Pilatus mendengar perkataan itu, ia menyuruh membawa Yesus ke luar, dan ia duduk di kursi pengadilan, di tempat yang bernama Litostrotos, dalam bahasa Ibrani Gabata. Hari itu ialah hari persiapan Paskah, kira-kira jam dua belas. Kata Pilatus kepada orang-orang Yahudi itu:
Pi: “Inilah rajamu!”
N: Maka berteriaklah mereka:
S: “Enyahkan Dia! Enyahkan Dia! Salibkan Dia!”
N: Kata Pilatus kepada mereka: “Haruskah aku menyalibkan rajamu?”
N: Jawab imam-imam kepala:
S: “Kami tidak mempunyai raja selain dari pada Kaisar!”
N: Akhirnya Pilatus menyerahkan Yesus kepada mereka untuk disalibkan.
“Yesus disalibkan bersama dua orang lain”
N: Mereka menerima Yesus. Sambil memikul salib-Nya Ia pergi ke luar ke tempat yang bernama Tempat Tengkorak, dalam bahasa Ibrani: Golgota. Dan di situ Ia disalibkan mereka dan bersama-sama dengan Dia disalibkan juga dua orang lain, sebelah-menyebelah, Yesus di tengah-tengah. Dan Pilatus menyuruh memasang juga tulisan di atas kayu salib itu, bunyinya: “Yesus, orang Nazaret, Raja orang Yahudi.” Banyak orang Yahudi yang membaca tulisan itu, sebab tempat di mana Yesus disalibkan letaknya dekat kota dan kata-kata itu tertulis dalam bahasa Ibrani, bahasa Latin dan bahasa Yunani. Maka kata imam-imam kepala orang Yahudi kepada Pilatus: “Jangan engkau menulis: Raja orang Yahudi, tetapi bahwa Ia mengatakan: Aku adalah Raja orang Yahudi.”
N: Jawab Pilatus:
Pi: “Apa yang kutulis, tetap tertulis.”
“Mereka membagi-bagi pakaianku”
N: Sesudah prajurit-prajurit itu menyalibkan Yesus, mereka mengambil pakaian-Nya lalu membaginya menjadi empat bagian untuk tiap-tiap prajurit satu bagian–dan jubah-Nya juga mereka ambil. Jubah itu tidak berjahit, dari atas ke bawah hanya satu tenunan saja. Karena itu mereka berkata seorang kepada yang lain: “Janganlah kita membaginya menjadi beberapa potong, tetapi baiklah kita membuang undi untuk menentukan siapa yang mendapatnya.”
N: Demikianlah hendaknya supaya genaplah yang ada tertulis dalam Kitab Suci: “Mereka membagi-bagi pakaian-Ku di antara mereka dan mereka membuang undi atas jubah-Ku.” Hal itu telah dilakukan prajurit-prajurit itu.
“Itulah anakmu” – “Itulah ibumu”
N: Didekat salib Yesus berdiri ibu-Nya dan saudara ibu-Nya, Maria, isteri Klopas dan Maria Magdalena. Ketika Yesus melihat ibu-Nya dan murid yang dikasihi-Nya di sampingnya, berkatalah Ia kepada ibu-Nya:
Y: “Ibu, inilah, anakmu!”
N: dan kemudian kata-Nya kepada murid-murid itu:
Y: “Inilah ibumu!”
N: Dan sejak saat itu murid itu menerima dia di dalam rumahnya.
“Selesailah sudah”
N: Sesudah itu, karena Yesus tahu, bahwa segala sesuatu telah selesai, berkatalah Ia–supaya genaplah yang ada tertulis dalam Kitab Suci:
Y: “Aku haus!”
N: Di situ ada suatu bekas penuh anggur asam. Maka mereka mencucukkan bunga karang, yang telah dicelupkan dalam anggur asam, pada sebatang hisop lalu mengunjukkannya ke mulut Yesus. Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Yesus:
Y: “Sudah selesai.”
N: Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya.
 ( Semua berlutut dan hening sejenak merenungkan wafat Tuhan )
“Segera darah dan air mengalir keluar”
(umat berdiri)
N: Karena hari itu hari persiapan dan supaya pada hari Sabat mayat-mayat itu tidak tinggal tergantung pada kayu salib–sebab Sabat itu adalah hari yang besar–maka datanglah orang-orang Yahudi kepada Pilatus dan meminta kepadanya supaya kaki orang-orang itu dipatahkan dan mayat-mayatnya diturunkan. Maka datanglah prajurit-prajurit lalu mematahkan kaki orang yang pertama dan kaki orang yang lain yang disalibkan bersama-sama dengan Yesus; tetapi ketika mereka sampai kepada Yesus dan melihat bahwa Ia telah mati, mereka tidak mematahkan kaki-Nya, tetapi seorang dari antara prajurit itu menikam lambung-Nya dengan tombak, dan segera mengalir keluar darah dan air. Dan orang yang melihat hal itu sendiri yang memberikan kesaksian ini dan kesaksiannya benar, dan ia tahu, bahwa ia mengatakan kebenaran, supaya kamu juga percaya. Sebab hal itu terjadi, supaya genaplah yang tertulis dalam Kitab Suci: “Tidak ada tulang-Nya yang akan dipatahkan.” Dan ada pula nas yang mengatakan: “Mereka akan memandang kepada Dia yang telah mereka tikam.”
“Jenazah Yesus dibungkus dengan kain kafan dan dibubuhi dengan wangi-wangian”
N: Sesudah itu Yusuf dari Arimatea–ia murid Yesus, tetapi sembunyi-sembunyi karena takut kepada orang-orang Yahudi–meminta kepada Pilatus, supaya ia diperbolehkan menurunkan mayat Yesus. Dan Pilatus meluluskan permintaannya itu. Lalu datanglah ia dan menurunkan mayat itu. Juga Nikodemus datang ke situ. Dialah yang mula-mula datang waktu malam kepada Yesus. Ia membawa campuran minyak mur dengan minyak gaharu, kira-kira lima puluh kati beratnya. Mereka mengambil mayat Yesus, mengapaninya dengan kain lenan dan membubuhinya dengan rempah-rempah menurut adat orang Yahudi bila menguburkan mayat. Dekat tempat di mana Yesus disalibkan ada suatu taman dan dalam taman itu ada suatu kubur baru yang di dalamnya belum pernah dimakamkan seseorang. Karena hari itu hari persiapan orang Yahudi, sedang kubur itu tidak jauh letaknya, maka mereka meletakkan mayat Yesus ke situ.
Demikianlah Kisah Sengsara Tuhan kita.
U. Terpujilah Kristus.
HOMILI / RENUNGAN KATOLIK JUMAT AGUNG 

Renungan Iman: Pengorbanan dan Pengharapan dalam Penderitaan Kristus

Jalan penderitaan yang dipilih Yesus adalah unik. Dia harus menderita dan wafat di kayu salib. Penderitaan-Nya adalah pusat dari penyataan Allah kepada manusia. Allah menyatakan kasih-Nya yang sejati melalui penderitaan, kemiskinan, dan kematian-Nya di salib. Penderitaan-Nya tidak hanya sebagai penebusan dosa, tetapi juga sebagai contoh kesetiaan kepada Allah.

Penderitaan, kematian, dan kebangkitan-Nya merupakan satu paket tindakan Allah yang meneguhkan pencapaian Yesus melalui kematian-Nya. Penderitaan-Nya unik karena dalam dirinya berlaku dua hakikat; manusia seratus persen dan Allah seratus persen. Di kayu salib, segala penyelenggaraan keselamatan manusia yang dilakukan melalui Yesus dipenuhi.

Yesus menanggung dan menebus segala penderitaan kita di salib. Maka dari itu, kita perlu merenungkan bahwa setiap dosa dan kerapuhan yang kita buat akan ditebus oleh Yesus karena cinta-Nya kepada kita. Oleh sebab itu, kita diajak untuk membalas cinta Yesus itu dengan hidup sesuai dengan yang diharapkan yakni hidup di dalam Dia sebab Dialah jalan dan kebenaran dan hidup itu sendiri.

Untuk memperoleh kemuliaan-Nya, Yesus harus menjalani jalan salib. Karena itu sebagai pengikut Kristus sudah seharusnya kita tidak gampang mengeluh dan putus asa dalam menanggung beban penderitaan. Yesus telah menunjukkan dan menjanjikan mahkota kemuliaan bagi yang setia mengikuti jalan salib-Nya.

Perayaan Jumat Agung mengingatkan kita akan pengorbanan Yesus Kristus untuk menyelamatkan umat manusia. Kesetiaan Yesus kepada kehendak Bapa rupanya membawa konsekuensi tragis, yakni penderitaan penyaliban.

Dalam kesengsaraannya, Yesus menyerukan “Eli, Eli, lama sabacthani!” yang berarti “Allah, ya Allahku, mengapa kau tinggalkan aku?” Seruan tersebut mengajarkan kita untuk tetap berpengharapan. Jeritan doa itu menjadi jeritan pengharapan, pembelajaran, bahkan peneguhan terhadap kita di saat harus mengalami kesulitan, kehancuran, kengerian hidup, dan kematian yang sama.

Maknanya, ketika kita menghadapi jalan buntu, saat berada dalam kegelapan tanpa cahaya dan seolah-olah tidak ada jalan keluar, maka kita harus tetap mengingat, tetap berharap, dan percaya bahwa Allah tidak meninggalkan kita sendirian. Yesus melakukan-Nya demi keselamatan umat manusia yang tidak akan pernah bisa lepas dari masalah, penderitaan, dan kehancuran. Semua itu terjadi demi kita, demi kasih Allah, dan untuk melayani kita. Yesus, dengan kesetiaan-Nya, telah meneguhkan pengharapan kita, bahkan ketika kita merasa ditinggalkan oleh Allah.

Kita diajak untuk memahami bahwa dalam penderitaan dan kehancuran, kita juga mengalami kebangkitan dan pemuliaan, karena Allah senantiasa bersama kita dalam setiap langkah kehidupan kita, termasuk dalam penderitaan dan kesulitan. Oleh karena itu, marilah kita terus berpegang pada iman dan pengharapan kita kepada Allah, yang tidak pernah meninggalkan kita sendirian. Amin.

DOA UMAT MERIAH (dapat dinyanyikan) 
(Umat berlutut/berdiri) 
1. Untuk Gereja Kudus.
L. Saudara-saudara terkasih, marilah kita berdoa untuk Gereja kudus Allah, supaya Allah dan Tuhan kita berkenan menganugerahkan damai kepadanya, mempersatukan dan melindunginya di seluruh dunia, dan supaya Ia membantu kita memuliakan Allah, Bapa yang mahakuasa, dalam suasana hidup yang tenang dan damai.
 
Umat berdoa dalam hati. Lalu Imam melanjutkan:
I. Allah yang mahakuasa dan kekal, dalam diri Kristus Engkau telah menyatakan kemuliaan-Mu kepada segala bangsa. Lestarikan karya kerahiman-Mu, agar Gereja-Mu yang tersebar di seluruh dunia tetap mengakui nama-Mu dengan iman yang teguh. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
U. Amin.
 
2. Untuk Bapa Suci
L. Marilah kita berdoa pula untuk Bapa Suci kita Paus Fransiskus supaya Allah dan Tuhan kita, yang telah memilih dia menjadi Uskup, bagi Gereja kudus-Nya, memberi dia kesehatan dan kekuatan, untuk memimpin umat kudus Allah.
 
Umat berdoa dalam hati. Lalu imam melanjutkan:
I. Allah yang mahakuasa dan kekal, segala sesuatu ada berdasarkan keputusan-Mu. Sudilah mendengarkan doa-doa kami dan dengan kasih sayang-Mu lindungilah imam agung yang telah Engkau pilih bagi kami. Semoga umat kristiani yang Engkau percayakan kepada penggembalaan-Nya, berkembang dalam iman. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
U. Amin.
 
3. Untuk para pejabat Gereja dan segala lapisan umat:
L. Marilah kita berdoa pula untuk Uskup kita …………………….., untuk semua Uskup, Imam, Diakon, di seluruh Gereja, dan untuk segenap umat beriman.
 
Umat berdoa dalam hati. Lalu Imam melanjutkan:
I. Allah yang mahakuasa dan kekal, dengan Roh-Mu Engkau menguduskan dan memimpin seluruh Gereja. Dengarkanlah doa kami bagi para pelayan-Mu. Semoga berkat bantuan rahmat-Mu mereka mengabdi Engkau dengan setia. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
U. Amin.
 
4. Untuk para calon baptis:
L. Marilah kita berdoa pula untuk para calon baptis (kita) (Nama……), supaya Allah dan Tuhan kita membuka telinga hati mereka dan melapangkan pintu kerahiman-Nya, agar berkat pembasuhan kelahiran kembali, segala dosa mereka dihapuskan, dan mereka hidup dalam Yesus Kristus, Tuhan kita.
 
Umat berdoa dalam hati. Lalu Imam melanjutkan:
I. Allah yang mahakuasa dan kekal, Engkau selalu menyuburkan Gereja-Mu dengan anggota-anggota baru. Sudilah menambah iman dan pengetahuan para calon baptis (kami), supaya dengan dilahirkan kembali lewat bejana pembaptisan mereka digabungkan dengan himpunan anak angkat-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
U. Amin.
 
5. Untuk persatuan umat Kristiani:
L. Marilah kita berdoa pula untuk semua saudara yang percaya akan Kristus supaya mereka yang hidup dengan benar dihimpun dan dijaga oleh Allah dan Tuhan kita dalam Gereja-Nya yang esa.
 
Umat berdoa dalam hati. Lalu Imam melanjutkan:
I. Allah yang mahakuasa dan kekal, Engkau menyatukan yang tercerai-berai dan memelihara yang telah bersatu. Pandanglah dengan rela kawanan domba Putra-Mu, supaya mereka yang telah dikuduskan oleh satu baptisan tidak hanya dipadukan oleh keutuhan iman tetapi juga disatukan oleh ikatan cinta. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
U. Amin.
 
6. Untuk Orang Yahudi
L. Marilah kita berdoa pula untuk orang Yahudi yang menerima Sabda Allah sebelum kita supaya Allah dan Tuhan kita mengobarkan dalam hati mereka cinta akan nama-Nya, dan meneguhkan kesetiaan akan perjanjian-Nya.
 
Umat berdoa dalam hati. Lalu Imam melanjutkan:
I. Allah yang mahakuasa dan kekal, Engkau telah memberikan janji-Mu kepada Abraham dan keturunannya. Dengarkanlah dengan murah hati doa-doa Gereja-Mu; semoga Umat Pilihan-Mu yang pertama diperkenankan mencapai kepenuhan penebusan. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
U. Amin.
 
7. Untuk Orang yang tidak percaya akan Kristus
L. Marilah kita berdoa  pula untuk mereka yang tidak percaya akan Kristus supaya berkat terang Roh Kudus mereka juga dapat menemukan jalan keselamatan.
 
Umat berdoa dalam hati. Lalu Imam melanjutkan:
I. Allah yang mahakuasa dan kekal, bantulah mereka yang tidak mengakui Kristus agar dengan hidup jujur di hadapan-Mu mereka menemukan kebenaran. Bantulah kami agar dengan semakin saling mengasihi dan semakin berhasrat memahami misteri kehidupan-Mu, kami menjadi saksi cinta-Mu yang lebih sempurna di dunia. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
U. Amin.
 
8. Untuk Orang yang tidak percaya akan Allah
L. Marilah kita berdoa pula untuk mereka yang tidak mengenal Allah supaya mereka yang dengan tulus hati mencari kebenaran layak menemukan Allah sendiri.
 
Umat berdoa dalam hati. Lalu Imam melanjutkan:
I. Allah yang mahakuasa dan kekal, Engkau telah menciptakan umat manusia sedemikian sehingga selalu berhasrat mencari Engkau dan baru merasa tenang ketika menemukan Dikau. Maka kami mohon bantulah agar mereka semua, dengan mengatasi hambatan seberat apa pun, mampu melihat tanda kasih sayang-Mu; dan tergerak oleh kesaksian hidup orang-orang yang percaya kepada-Mu, mereka dengan sukacita mengakui Engkau sebagai satu-satunya Allah yang benar dan Bapa umat manusia. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
U. Amin.
 
9. Untuk para pemimpin negara:
L. Marilah kita berdoa pula untuk semua pemimpin negara supaya Allah dan Tuhan kita, seturut kehendak-Nya, mengarahkan budi dan hati mereka kepada damai dan kebebasan sejati bagi semua orang.
 
Umat berdoa dalam hati. Lalu Imam melanjutkan:
I. Allah yang mahakuasa dan kekal, di tangan-Mulah pikiran manusia dan nurani para bangsa. Sudilah mendampingi para pemimpin negara, supaya berkat bantuan-Mu di seluruh dunia terjaminlah kesejahteraan bangsa-bangsa, kepastian kedamaian, dan kebebasan beragama. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
U. Amin.
 
10. Untuk Orang yang menderita.
L. Saudara-saudara yang terkasih, marilah kita berdoa kepada Allah, Bapa yang mahakuasa, supaya Ia membersihkan dunia dari kesesatan, melenyapkan penyakit, menjauhkan kelaparan, membuka penjara, mematahkan belenggu, melindungi musafir, mengantar pulang pengungsi, menyembuhkan orang sakit, dan menyelamatkan orang yang meninggal.
 
Umat berdoa dalam hati. Lalu Imam melanjutkan:
I. Allah yang mahakuasa dan kekal, Engkau menghibur yang berduka dan menguatkan yang menderita. Kiranya jeritan doa semua orang yang tertimpa kesusahan apa pun sampai ke hadirat-Mu. Semoga semua yang berada dalam kesesakan bersukacita karena menerima belas kasih-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
U. Amin.
 
KOLEKTE
 
LAGU: O, Salib Tanda Agung (PS 508)

1. O, Salib tanda agung, tempat Yesus bergantung, mengabdi sampai wafat, menjadi Penyelamat.
2. Ah, bangsa-Mu sendiri yang sangat Kausayangi, telah menuntut darah, teriak: Salibkanlah!
3. O, Salib kayu hina, engkau tanda jaya, yang digunakan Tuhan membawa ke’slamatan. 
4. Yesus, Engkau guruku, kuikut jejak-Mu menuju Kalvari di jalan cinta bakti.
 
PENGHORMATAN SALIB
PA. Saudara-saudari terkasih, diakon atau prodiakon, putra/i altar akan menjemput salib yang diselubungi kain ungu. Salib diarak ke depan altar atau panti imam, untuk diserahkan kepada Imam, sedikit demi sedikit selubung dibuka setiap kali disertai nyanyian. Kemudian umat berlutut selama nyanyian Hai umat apa salah-Ku dinyanyikan.
LIHATLAH KAYU SALIB (PS 505) 
Dinyanyikan tiga kali dengan nada dasar sol = d, e, fis.
I/D Lihatlah kayu salib, di sini tergantung Kristus, Penyelamat dunia.
U. Mari kita bersembah sujud kepada-Nya.

(umat berdiri ketika salib diarak berjalan menuju ke altar/panti imam dan umat berlutut ketika menyanyi Lihatlah kayu salib. Sesudah penghormatan salib, salib dibawa oleh Diakon atau putra/i altar ke tempatnya di dekat altar. Lilin bernyala diletakkan di sekitar atau di atas meja altar atau di dekat salib) 

NYANYIAN PENGHORMATAN SALIB 1

(PS 507) -umat berlutut selama penghormatan salib-

1-9 Hai umat, apa salah-Ku kepadamu? Jawablah, kapan Aku menyusahkanmu? 

1. T’lah Kubebaskan dirimu, dan Kupatahkan belenggu. Tetapi kini balasmu: Kau sudah menyerahkan-Ku.
2. Telah Kubimbing langkahmu dengan tuntunan awan-Ku. Tetapi kini balasmu: Kau antar ‘Ku ke Pilatus.
3. Dan Laut Merah Kubelah, supaya kamu lewatlah. Tetapi kini balasmu: telah kau tikam lambung-Ku.
4. Telah Kuhujankan manna di padang gurun yang gersang. Tetapi kini balasmu: dera dan cambuk yang kejam.
5. Kupukul para musuhmu, Kubuat tunduk padamu. Tetapi kini balasmu: Kaupukuli kepala-Ku.
6. Kujunjung kau tak terperi, dan tongkat raja Kuberi. Tetapi kini balasmu: mahkota duri yang ngeri.
7. Engkau lemah Kukuatkan, kau susah Aku hiburkan. Tetapi kini balasmu: Kau sudah meninggalkan-Ku.
8. Kau salah Aku ampuni, kau jauh Aku hampiri. Tetapi kini balasmu: Kau sudah mengingkari-Ku.
9. Kau mati Aku hidupkan, kau sakit Aku pulihkan. Tetapi kini balasmu: Kau sudah menyalibkan-Ku. 

UPACARA KOMUNI
 
Di atas meja altar dibentangkan kain altar dan di atasnya diletakkan korporale dan buku misa. Sementara itu Diakon atau, kalau tidak ada, Imam sendiri mengenakan velum, lalu mengambil Sakramen Mahakudus dari tempat penyimpanannya, dan membawanya ke altar melalui jalan singkat. Dua putra/i altar mendahului pembawa Sakramen Mahakudus dengan membawa lilin bernyala dan menempatkan lilin tersebut di sekitar atau di atas meja altar. Seluruh umat berdiri dalam keheningan.
 

BAPA KAMI (PS 404)

I. Atas petunjuk Penyelamat kita dan menurut ajaran ilahi, maka beranilah kita berdoa
I+U. Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu, datanglah kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.

I.  Tuhan, kami mohon, bebaskanlah kami dari segala yang jahat, sudilah memberi damai pada hari-hari kami, supaya, kami yang telah dikuatkan oleh kelimpahan belaskasih-Mu, selalu bebas dari dosa, dan aman dari setiap gangguan: sambil menantikan harapan yang membahagiakan dan kedatangan Penyelamat kami, Yesus Kristus.

U. Sebab Engkaulah Raja yang mulia dan berkuasa untuk selama-lamanya.
PERSIAPAN KOMUNI (umat berlutut/berdiri)
Ajakan menyambut Komuni
I.  Lihatlah Anak Domba Allah, lihatlah Dia yang menghapus dosa dunia. Berbahagialah Saudara-Saudari yang diundang ke perjamuan Anak Domba.
U. Tuhan, saya tidak pantas, Engkau datang kepada saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan sembuh.
     
PA. Yang diperkenankan menyambut Komuni Kudus adalah mereka yang sudah dibaptis dalam Gereja Katolik, atau yang sudah diterima sebagai anggota Gereja Katolik dan telah menerima Sakramen Komuni Pertama. Mohon selama komuni, hingga berakhirnya Ibadat Jumat Agung umat menjaga keheningan.
 
KOMUNI 
NYANYIAN KOMUNI 1 (PS 485)

1. O Yesusku, Sang Penebus bermahkota duri. O Tuhanku, betapa jahat dosa yang kubuat.

2. O Yesusku, Sang Anakdomba yang menanggung dosa. Kaurelakan, Kau disesah demi kes’lamatanku. Ulangan: Yesus, Tuhanku, kar’na kasih-Mu, Kaupanggul salib ke Golgota
NYANYIAN  KOMUNI 2 (Tenebrae Factae Sunt; LD3 No. 17; atau PS 489)
Tenebrae factae sunt, dum crucifixissent Jesum Judaei:
et circa horam nonam exclamavit Jesus voce magna:
Deus meus, ut quid me dereliquisti?
Et inclinato capite, emisit spiritum.
V. Exclamans Jesus voce magna ait: Pater, in manus tuas commendo spiritum meum.
Et inclinato capite, emisit spiritum.

Terjemahan: Mulai dari jam dua belas kegelapan meliputi seluruh daerah itu sampai jam tiga.
Kira-kira jam tiga berserulah Yesus dengan nyaring: “Eli, Eli, lama sabakhtani?”
Artinya: Allahku-Allahku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?
Lalu Yesus berseru dengan nyaring: “Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku.”
Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya.
atau PS 489
1. Yesus, Tuhanku, mana cahaya-Mu, mana gerangan sinar cemerlang-Mu? Alangkah hina siksa yang Kau t’rima! Alangkah hina! 
2. Yesus, wajah-Mu tidak tampan lagi, jadi hinaan, tidak dihormati. Kau luka-luka dan dianggap kusta. Alangkah hina!
3. Dikau ditikam kar’na dosa kami Kau diremukkan kar’na salah kami. Kar’na bilur-Mu kami dipulihkan. Sungguh bahagia!
4. Kami bersyukur, pada-Mu, ya Tuhan, kami bahagia kar’na Kaubebaskan. T’rimalah kini balas tak setara: Kami bersyukur.
NYANYIAN KOMUNI 3 (PS 483)
1. O Yesus, Putra Bapa, mulia sejak semula, setaraf Yang Esa. Kau mengosongkan Diri, mengambil rupa abadi: Engkau setaraf manusia.
2. Sebagai manusia, Kau merendahkan Diri tiada batasnya. Kau rela menderita, Kau taat sampai mati di kayu salib yang keji.
3. Kau ditinggikan Allah, dikurniai nama yang tiada taranya. Seluruh alam raya berlutut mengakui, “Tuhanlah Yesus Almasih.”
4. Buatlah kami, Tuhan, sepikir dan sehati di dalam kasih-Mu, jadikan kami abdi setia sampai mati mengikut contoh hidup-Mu.
Lihat Salib
SAAT HENING
 
DOA SESUDAH KOMUNI
I. Marilah kita berdoa. Allah yang kekal dan kuasa Engkau telah memulihkan kebahagiaan kami berkat wafat dan kebangkitan Putra-Mu. Peliharalah karya belas kasih-Mu dalam diri kami, agar kami yang telah ambil bagian dalam misteri ini, dapat hidup penuh bakti kepada-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
U. Amin. 
I. Saudara-saudari, menunduklah untuk menerima berkat Tuhan. Kami mohon, ya Tuhan, semoga turunlah berkat melimpah ke atas umat-Mu ini, yang telah mengenangkan wafat Putra-Mu sambil mengharapkan kebangkitan-Nya; berikanlah pengampunan, anugerahkanlah penghiburan, tumbuhkanlah iman yang kudus, berikanlah jaminan penebusan yang kekal. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
U. Amin.
Sesudah itu, umat meninggalkan gereja dalam keheningan, dengan lebih dulu berlutut ke arah salib. Seusai perayaan, altar dikosongkan dari semua perlengkapan, kecuali salib dan dua atau empat lilin bernyala. Mereka yang telah mengikuti upacara liturgis meriah sore ini tidak perlu melaksanakan Ibadat Sore.

------

Info Viral Gabung di Channel WHATSAPP kami atau di Google News

Berlangganan Info Menarik Kami

Silahkan subscribe email anda! Jangan lewatkan, hanya artikel dan tips menarik yang akan kami kirimkan ke Anda

Latest

Update Lokasi dan Jadwal SIM Keliling di Bantul, Sleman, Kulonprogo Hari Senin Sampai Sabtu Tanggal 25-30 November 2024

Yo, guys! Kalian yang tinggal di Bantul, Sleman, sama Kulonprogo, dengerin nih! Buat kalian yang SIM-nya udah mau habis...

More Articles Like This

Favorite Post