Renungan Iman: Pengorbanan dan Pengharapan dalam Penderitaan Kristus
Jalan penderitaan yang dipilih Yesus adalah unik. Dia harus menderita dan wafat di kayu salib. Penderitaan-Nya adalah pusat dari penyataan Allah kepada manusia. Allah menyatakan kasih-Nya yang sejati melalui penderitaan, kemiskinan, dan kematian-Nya di salib. Penderitaan-Nya tidak hanya sebagai penebusan dosa, tetapi juga sebagai contoh kesetiaan kepada Allah.
Penderitaan, kematian, dan kebangkitan-Nya merupakan satu paket tindakan Allah yang meneguhkan pencapaian Yesus melalui kematian-Nya. Penderitaan-Nya unik karena dalam dirinya berlaku dua hakikat; manusia seratus persen dan Allah seratus persen. Di kayu salib, segala penyelenggaraan keselamatan manusia yang dilakukan melalui Yesus dipenuhi.
Yesus menanggung dan menebus segala penderitaan kita di salib. Maka dari itu, kita perlu merenungkan bahwa setiap dosa dan kerapuhan yang kita buat akan ditebus oleh Yesus karena cinta-Nya kepada kita. Oleh sebab itu, kita diajak untuk membalas cinta Yesus itu dengan hidup sesuai dengan yang diharapkan yakni hidup di dalam Dia sebab Dialah jalan dan kebenaran dan hidup itu sendiri.
Untuk memperoleh kemuliaan-Nya, Yesus harus menjalani jalan salib. Karena itu sebagai pengikut Kristus sudah seharusnya kita tidak gampang mengeluh dan putus asa dalam menanggung beban penderitaan. Yesus telah menunjukkan dan menjanjikan mahkota kemuliaan bagi yang setia mengikuti jalan salib-Nya.
Perayaan Jumat Agung mengingatkan kita akan pengorbanan Yesus Kristus untuk menyelamatkan umat manusia. Kesetiaan Yesus kepada kehendak Bapa rupanya membawa konsekuensi tragis, yakni penderitaan penyaliban.
Dalam kesengsaraannya, Yesus menyerukan “Eli, Eli, lama sabacthani!” yang berarti “Allah, ya Allahku, mengapa kau tinggalkan aku?” Seruan tersebut mengajarkan kita untuk tetap berpengharapan. Jeritan doa itu menjadi jeritan pengharapan, pembelajaran, bahkan peneguhan terhadap kita di saat harus mengalami kesulitan, kehancuran, kengerian hidup, dan kematian yang sama.
Maknanya, ketika kita menghadapi jalan buntu, saat berada dalam kegelapan tanpa cahaya dan seolah-olah tidak ada jalan keluar, maka kita harus tetap mengingat, tetap berharap, dan percaya bahwa Allah tidak meninggalkan kita sendirian. Yesus melakukan-Nya demi keselamatan umat manusia yang tidak akan pernah bisa lepas dari masalah, penderitaan, dan kehancuran. Semua itu terjadi demi kita, demi kasih Allah, dan untuk melayani kita. Yesus, dengan kesetiaan-Nya, telah meneguhkan pengharapan kita, bahkan ketika kita merasa ditinggalkan oleh Allah.
Kita diajak untuk memahami bahwa dalam penderitaan dan kehancuran, kita juga mengalami kebangkitan dan pemuliaan, karena Allah senantiasa bersama kita dalam setiap langkah kehidupan kita, termasuk dalam penderitaan dan kesulitan. Oleh karena itu, marilah kita terus berpegang pada iman dan pengharapan kita kepada Allah, yang tidak pernah meninggalkan kita sendirian. Amin.
DOA UMAT MERIAH (dapat dinyanyikan)
(Umat berlutut/berdiri)
1. Untuk Gereja Kudus.
L. Saudara-saudara terkasih, marilah kita berdoa untuk Gereja kudus Allah, supaya Allah dan Tuhan kita berkenan menganugerahkan damai kepadanya, mempersatukan dan melindunginya di seluruh dunia, dan supaya Ia membantu kita memuliakan Allah, Bapa yang mahakuasa, dalam suasana hidup yang tenang dan damai.
Umat berdoa dalam hati. Lalu Imam melanjutkan:
I. Allah yang mahakuasa dan kekal, dalam diri Kristus Engkau telah menyatakan kemuliaan-Mu kepada segala bangsa. Lestarikan karya kerahiman-Mu, agar Gereja-Mu yang tersebar di seluruh dunia tetap mengakui nama-Mu dengan iman yang teguh. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
U. Amin.
2. Untuk Bapa Suci
L. Marilah kita berdoa pula untuk Bapa Suci kita Paus Fransiskus supaya Allah dan Tuhan kita, yang telah memilih dia menjadi Uskup, bagi Gereja kudus-Nya, memberi dia kesehatan dan kekuatan, untuk memimpin umat kudus Allah.
Umat berdoa dalam hati. Lalu imam melanjutkan:
I. Allah yang mahakuasa dan kekal, segala sesuatu ada berdasarkan keputusan-Mu. Sudilah mendengarkan doa-doa kami dan dengan kasih sayang-Mu lindungilah imam agung yang telah Engkau pilih bagi kami. Semoga umat kristiani yang Engkau percayakan kepada penggembalaan-Nya, berkembang dalam iman. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
U. Amin.
3. Untuk para pejabat Gereja dan segala lapisan umat:
L. Marilah kita berdoa pula untuk Uskup kita …………………….., untuk semua Uskup, Imam, Diakon, di seluruh Gereja, dan untuk segenap umat beriman.
Umat berdoa dalam hati. Lalu Imam melanjutkan:
I. Allah yang mahakuasa dan kekal, dengan Roh-Mu Engkau menguduskan dan memimpin seluruh Gereja. Dengarkanlah doa kami bagi para pelayan-Mu. Semoga berkat bantuan rahmat-Mu mereka mengabdi Engkau dengan setia. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
U. Amin.
4. Untuk para calon baptis:
L. Marilah kita berdoa pula untuk para calon baptis (kita) (Nama……), supaya Allah dan Tuhan kita membuka telinga hati mereka dan melapangkan pintu kerahiman-Nya, agar berkat pembasuhan kelahiran kembali, segala dosa mereka dihapuskan, dan mereka hidup dalam Yesus Kristus, Tuhan kita.
Umat berdoa dalam hati. Lalu Imam melanjutkan:
I. Allah yang mahakuasa dan kekal, Engkau selalu menyuburkan Gereja-Mu dengan anggota-anggota baru. Sudilah menambah iman dan pengetahuan para calon baptis (kami), supaya dengan dilahirkan kembali lewat bejana pembaptisan mereka digabungkan dengan himpunan anak angkat-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
U. Amin.
5. Untuk persatuan umat Kristiani:
L. Marilah kita berdoa pula untuk semua saudara yang percaya akan Kristus supaya mereka yang hidup dengan benar dihimpun dan dijaga oleh Allah dan Tuhan kita dalam Gereja-Nya yang esa.
Umat berdoa dalam hati. Lalu Imam melanjutkan:
I. Allah yang mahakuasa dan kekal, Engkau menyatukan yang tercerai-berai dan memelihara yang telah bersatu. Pandanglah dengan rela kawanan domba Putra-Mu, supaya mereka yang telah dikuduskan oleh satu baptisan tidak hanya dipadukan oleh keutuhan iman tetapi juga disatukan oleh ikatan cinta. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
U. Amin.
6. Untuk Orang Yahudi
L. Marilah kita berdoa pula untuk orang Yahudi yang menerima Sabda Allah sebelum kita supaya Allah dan Tuhan kita mengobarkan dalam hati mereka cinta akan nama-Nya, dan meneguhkan kesetiaan akan perjanjian-Nya.
Umat berdoa dalam hati. Lalu Imam melanjutkan:
I. Allah yang mahakuasa dan kekal, Engkau telah memberikan janji-Mu kepada Abraham dan keturunannya. Dengarkanlah dengan murah hati doa-doa Gereja-Mu; semoga Umat Pilihan-Mu yang pertama diperkenankan mencapai kepenuhan penebusan. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
U. Amin.
7. Untuk Orang yang tidak percaya akan Kristus
L. Marilah kita berdoa pula untuk mereka yang tidak percaya akan Kristus supaya berkat terang Roh Kudus mereka juga dapat menemukan jalan keselamatan.
Umat berdoa dalam hati. Lalu Imam melanjutkan:
I. Allah yang mahakuasa dan kekal, bantulah mereka yang tidak mengakui Kristus agar dengan hidup jujur di hadapan-Mu mereka menemukan kebenaran. Bantulah kami agar dengan semakin saling mengasihi dan semakin berhasrat memahami misteri kehidupan-Mu, kami menjadi saksi cinta-Mu yang lebih sempurna di dunia. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
U. Amin.
8. Untuk Orang yang tidak percaya akan Allah
L. Marilah kita berdoa pula untuk mereka yang tidak mengenal Allah supaya mereka yang dengan tulus hati mencari kebenaran layak menemukan Allah sendiri.
Umat berdoa dalam hati. Lalu Imam melanjutkan:
I. Allah yang mahakuasa dan kekal, Engkau telah menciptakan umat manusia sedemikian sehingga selalu berhasrat mencari Engkau dan baru merasa tenang ketika menemukan Dikau. Maka kami mohon bantulah agar mereka semua, dengan mengatasi hambatan seberat apa pun, mampu melihat tanda kasih sayang-Mu; dan tergerak oleh kesaksian hidup orang-orang yang percaya kepada-Mu, mereka dengan sukacita mengakui Engkau sebagai satu-satunya Allah yang benar dan Bapa umat manusia. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
U. Amin.
9. Untuk para pemimpin negara:
L. Marilah kita berdoa pula untuk semua pemimpin negara supaya Allah dan Tuhan kita, seturut kehendak-Nya, mengarahkan budi dan hati mereka kepada damai dan kebebasan sejati bagi semua orang.
Umat berdoa dalam hati. Lalu Imam melanjutkan:
I. Allah yang mahakuasa dan kekal, di tangan-Mulah pikiran manusia dan nurani para bangsa. Sudilah mendampingi para pemimpin negara, supaya berkat bantuan-Mu di seluruh dunia terjaminlah kesejahteraan bangsa-bangsa, kepastian kedamaian, dan kebebasan beragama. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
U. Amin.
10. Untuk Orang yang menderita.
L. Saudara-saudara yang terkasih, marilah kita berdoa kepada Allah, Bapa yang mahakuasa, supaya Ia membersihkan dunia dari kesesatan, melenyapkan penyakit, menjauhkan kelaparan, membuka penjara, mematahkan belenggu, melindungi musafir, mengantar pulang pengungsi, menyembuhkan orang sakit, dan menyelamatkan orang yang meninggal.
Umat berdoa dalam hati. Lalu Imam melanjutkan:
I. Allah yang mahakuasa dan kekal, Engkau menghibur yang berduka dan menguatkan yang menderita. Kiranya jeritan doa semua orang yang tertimpa kesusahan apa pun sampai ke hadirat-Mu. Semoga semua yang berada dalam kesesakan bersukacita karena menerima belas kasih-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
U. Amin.
KOLEKTE
LAGU: O, Salib Tanda Agung (PS 508)
1. O, Salib tanda agung, tempat Yesus bergantung, mengabdi sampai wafat, menjadi Penyelamat.
2. Ah, bangsa-Mu sendiri yang sangat Kausayangi, telah menuntut darah, teriak: Salibkanlah!
3. O, Salib kayu hina, engkau tanda jaya, yang digunakan Tuhan membawa ke’slamatan.
4. Yesus, Engkau guruku, kuikut jejak-Mu menuju Kalvari di jalan cinta bakti.
PENGHORMATAN SALIB
PA. Saudara-saudari terkasih, diakon atau prodiakon, putra/i altar akan menjemput salib yang diselubungi kain ungu. Salib diarak ke depan altar atau panti imam, untuk diserahkan kepada Imam, sedikit demi sedikit selubung dibuka setiap kali disertai nyanyian. Kemudian umat berlutut selama nyanyian Hai umat apa salah-Ku dinyanyikan.
LIHATLAH KAYU SALIB (PS 505)
Dinyanyikan tiga kali dengan nada dasar sol = d, e, fis.
I/D Lihatlah kayu salib, di sini tergantung Kristus, Penyelamat dunia.
U. Mari kita bersembah sujud kepada-Nya.
(umat berdiri ketika salib diarak berjalan menuju ke altar/panti imam dan umat berlutut ketika menyanyi Lihatlah kayu salib. Sesudah penghormatan salib, salib dibawa oleh Diakon atau putra/i altar ke tempatnya di dekat altar. Lilin bernyala diletakkan di sekitar atau di atas meja altar atau di dekat salib)
NYANYIAN PENGHORMATAN SALIB 1
(PS 507) -umat berlutut selama penghormatan salib-
1-9 Hai umat, apa salah-Ku kepadamu? Jawablah, kapan Aku menyusahkanmu?
1. T’lah Kubebaskan dirimu, dan Kupatahkan belenggu. Tetapi kini balasmu: Kau sudah menyerahkan-Ku.
2. Telah Kubimbing langkahmu dengan tuntunan awan-Ku. Tetapi kini balasmu: Kau antar ‘Ku ke Pilatus.
3. Dan Laut Merah Kubelah, supaya kamu lewatlah. Tetapi kini balasmu: telah kau tikam lambung-Ku.
4. Telah Kuhujankan manna di padang gurun yang gersang. Tetapi kini balasmu: dera dan cambuk yang kejam.
5. Kupukul para musuhmu, Kubuat tunduk padamu. Tetapi kini balasmu: Kaupukuli kepala-Ku.
6. Kujunjung kau tak terperi, dan tongkat raja Kuberi. Tetapi kini balasmu: mahkota duri yang ngeri.
7. Engkau lemah Kukuatkan, kau susah Aku hiburkan. Tetapi kini balasmu: Kau sudah meninggalkan-Ku.
8. Kau salah Aku ampuni, kau jauh Aku hampiri. Tetapi kini balasmu: Kau sudah mengingkari-Ku.
9. Kau mati Aku hidupkan, kau sakit Aku pulihkan. Tetapi kini balasmu: Kau sudah menyalibkan-Ku.
UPACARA KOMUNI
Di atas meja altar dibentangkan kain altar dan di atasnya diletakkan korporale dan buku misa. Sementara itu Diakon atau, kalau tidak ada, Imam sendiri mengenakan velum, lalu mengambil Sakramen Mahakudus dari tempat penyimpanannya, dan membawanya ke altar melalui jalan singkat. Dua putra/i altar mendahului pembawa Sakramen Mahakudus dengan membawa lilin bernyala dan menempatkan lilin tersebut di sekitar atau di atas meja altar. Seluruh umat berdiri dalam keheningan.
BAPA KAMI (PS 404)
I. Atas petunjuk Penyelamat kita dan menurut ajaran ilahi, maka beranilah kita berdoa
I+U. Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu, datanglah kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.
I. Tuhan, kami mohon, bebaskanlah kami dari segala yang jahat, sudilah memberi damai pada hari-hari kami, supaya, kami yang telah dikuatkan oleh kelimpahan belaskasih-Mu, selalu bebas dari dosa, dan aman dari setiap gangguan: sambil menantikan harapan yang membahagiakan dan kedatangan Penyelamat kami, Yesus Kristus.
U. Sebab Engkaulah Raja yang mulia dan berkuasa untuk selama-lamanya.
PERSIAPAN KOMUNI (umat berlutut/berdiri)
Ajakan menyambut Komuni
I. Lihatlah Anak Domba Allah, lihatlah Dia yang menghapus dosa dunia. Berbahagialah Saudara-Saudari yang diundang ke perjamuan Anak Domba.
U. Tuhan, saya tidak pantas, Engkau datang kepada saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan sembuh.
PA. Yang diperkenankan menyambut Komuni Kudus adalah mereka yang sudah dibaptis dalam Gereja Katolik, atau yang sudah diterima sebagai anggota Gereja Katolik dan telah menerima Sakramen Komuni Pertama. Mohon selama komuni, hingga berakhirnya Ibadat Jumat Agung umat menjaga keheningan.
KOMUNI
NYANYIAN KOMUNI 1 (PS 485)
1. O Yesusku, Sang Penebus bermahkota duri. O Tuhanku, betapa jahat dosa yang kubuat.
2. O Yesusku, Sang Anakdomba yang menanggung dosa. Kaurelakan, Kau disesah demi kes’lamatanku. Ulangan: Yesus, Tuhanku, kar’na kasih-Mu, Kaupanggul salib ke Golgota
NYANYIAN KOMUNI 2
(Tenebrae Factae Sunt; LD3 No. 17; atau PS 489)
Tenebrae factae sunt, dum crucifixissent Jesum Judaei:
et circa horam nonam exclamavit Jesus voce magna:
Deus meus, ut quid me dereliquisti?
Et inclinato capite, emisit spiritum.
V. Exclamans Jesus voce magna ait: Pater, in manus tuas commendo spiritum meum.
Et inclinato capite, emisit spiritum.
Terjemahan: Mulai dari jam dua belas kegelapan meliputi seluruh daerah itu sampai jam tiga.
Kira-kira jam tiga berserulah Yesus dengan nyaring: “Eli, Eli, lama sabakhtani?”
Artinya: Allahku-Allahku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?
Lalu Yesus berseru dengan nyaring: “Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku.”
Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya.
atau PS 489
1. Yesus, Tuhanku, mana cahaya-Mu, mana gerangan sinar cemerlang-Mu? Alangkah hina siksa yang Kau t’rima! Alangkah hina!
2. Yesus, wajah-Mu tidak tampan lagi, jadi hinaan, tidak dihormati. Kau luka-luka dan dianggap kusta. Alangkah hina!
3. Dikau ditikam kar’na dosa kami Kau diremukkan kar’na salah kami. Kar’na bilur-Mu kami dipulihkan. Sungguh bahagia!
4. Kami bersyukur, pada-Mu, ya Tuhan, kami bahagia kar’na Kaubebaskan. T’rimalah kini balas tak setara: Kami bersyukur.
NYANYIAN KOMUNI 3 (PS 483)
1. O Yesus, Putra Bapa, mulia sejak semula, setaraf Yang Esa. Kau mengosongkan Diri, mengambil rupa abadi: Engkau setaraf manusia.
2. Sebagai manusia, Kau merendahkan Diri tiada batasnya. Kau rela menderita, Kau taat sampai mati di kayu salib yang keji.
3. Kau ditinggikan Allah, dikurniai nama yang tiada taranya. Seluruh alam raya berlutut mengakui, “Tuhanlah Yesus Almasih.”
4. Buatlah kami, Tuhan, sepikir dan sehati di dalam kasih-Mu, jadikan kami abdi setia sampai mati mengikut contoh hidup-Mu.
Lihat Salib
SAAT HENING
DOA SESUDAH KOMUNI
I. Marilah kita berdoa. Allah yang kekal dan kuasa Engkau telah memulihkan kebahagiaan kami berkat wafat dan kebangkitan Putra-Mu. Peliharalah karya belas kasih-Mu dalam diri kami, agar kami yang telah ambil bagian dalam misteri ini, dapat hidup penuh bakti kepada-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
U. Amin.
I. Saudara-saudari, menunduklah untuk menerima berkat Tuhan. Kami mohon, ya Tuhan, semoga turunlah berkat melimpah ke atas umat-Mu ini, yang telah mengenangkan wafat Putra-Mu sambil mengharapkan kebangkitan-Nya; berikanlah pengampunan, anugerahkanlah penghiburan, tumbuhkanlah iman yang kudus, berikanlah jaminan penebusan yang kekal. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
U. Amin.
Sesudah itu, umat meninggalkan gereja dalam keheningan, dengan lebih dulu berlutut ke arah salib. Seusai perayaan, altar dikosongkan dari semua perlengkapan, kecuali salib dan dua atau empat lilin bernyala. Mereka yang telah mengikuti upacara liturgis meriah sore ini tidak perlu melaksanakan Ibadat Sore.