Marilah kita simak lengkap Teks Misa Hari Kamis Putih 28 Maret 2024 Mengenangkan Perjamuan Tuhan.
Mari kita mempersembahkan diri kita dengan iman yang teguh kepada Tuhan.
Bersama-sama menyanyikan LAGU PEMBUKA (Pastor, Prodiakon, Lektor, Misdinar masuk), memulai Perarakan Misa Kamis Putih.
RITUS PEMBUKA
Lagu Pembuka : Selayaknya Kita Berbangga (PS 496) atau Andaikan Aku Pahami (PS 496)
TANDA SALIB DAN SALAM
P : Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
U : Amin.
P : Semoga rahmat Tuhan kita Yesus Kristus, cinta kasih Allah dan persekutuan Roh Kudus bersamamu.
U : Dan bersama rohmu.
PENGANTAR
P: Hari Kamis Putih merupakan perayaan Perjamuan Malam Terakhir Yesus bersama para muridNya. Di dalam perjamuan ini, Yesus memberikan banyak sekali wejangan atau nasehat. Selain berpesan agar para murid-Nya tetap kuat dan setia, Yesus juga berpesan untuk saling mengasihi dan saling melayani. Itulah wasiat Yesus bagi kita semua. Kita diminta untuk tetap kuat dalam iman, setia kepada Tuhan, mencintai dan melayani satu sama lain. Kita akan mendengarkan bacaan-bacaan yang berbicara tentang perjamuan. Bacaan pertama berbicara tentang perjamuan Paskah orang Israel di Mesir; dan bacaan kedua berbicara tentang perjamuan akhir Yesus bersama murid-murid-Nya. Bacaan Injil mengantar kita untuk mendengarkan wasiat Yesus bagi kita. Kita hening sejenak untuk memohonkan ampun atas segala dosa dan kesalahan kita. [hening sejenak]
TOBAT
P : Tuhan Yesus Kristus, demi cinta kasihMu, Engkau rela merendahkan diri dengan membasuh kaki para murid. Tuhan kasihanilah kami.
U : Tuhan kasihanilah kami.
P : Dalam Ekaristi, Engkau mengorbankan diri bagi kami semua, Kristus kasihanilah kami.
U : Kristus kasihanilah kami.
P : Demi cinta kasihMu, dalam Ekaristi, Engkau memberikan Tubuh dan DarahMu kepada kami agar tetap bersatu dengan kami. Tuhan kasihanilah kami.
U : Tuhan kasihanilah kami.
P : Semoga Allah yang mahakuasa mengasihani kita, mengampuni dosa kita, dan mengantar kita ke hidup yang kekal.
U : Amin.
MADAH KEMULIAAN
DOA PEMBUKA
P : Marilah kita berdoa.
Allah Bapa Maha Pengasih, pada malam hari menjelang sengsaraNya, PutraMu memercayakan perjamuan Ekaristi kepada kami sebagai lambang cinta kasih dan kenangan akan kurban salibNya. Semoga kami dapat menimba kekuatan dari misteri luhur ini untuk mewujudkan kasih dalam hidup kami sehari-hari serta diperkenankan menikmati buah penebusanNya. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa.
U : Amin.
LITURGI SABDA
BACAAN PERTAMA (Kel. 12:1-8,11-14)
L : Bacaan dari Kitab Keluaran.
1Berfirmanlah TUHAN kepada Musa dan Harun di tanah Mesir: 2″Bulan inilah akan menjadi permulaan segala bulan bagimu; itu akan menjadi bulan pertama bagimu tiap-tiap tahun. 3Katakanlah
kepada segenap jemaah Israel: Pada tanggal sepuluh bulan ini diambillah oleh masing-masing seekor anak domba, menurut kaum keluarga, seekor anak domba untuk tiap-tiap rumah tangga. 4Tetapi jika rumah tangga itu terlalu kecil jumlahnya untuk mengambil seekor anak domba, maka ia bersama-sama dengan tetangganya yang terdekat ke rumahnya haruslah mengambil seekor, menurut jumlah jiwa; tentang anak domba itu, kamu buatlah perkiraan menurut keperluan tiap-tiap orang. 5Anak dombamu itu harus jantan, tidak bercela,
berumur setahun; kamu boleh ambil domba atau kambing. 6Kamu harus mengurungnya sampai hari
yang keempat belas bulan ini; lalu seluruh jemaah Israel yang berkumpul, harus menyembelihnya padawaktu senja. 7Kemudian dari darahnya haruslah diambil sedikit dan dibubuhkan pada kedua tiang pintu dan pada ambang atas, pada rumah-rumah di mana orang memakannya. 8Dagingnya harus dimakan mereka pada malam itu juga; yang dipanggang mereka harus makan dengan roti yang tidak beragi beserta sayur pahit.
11Dan beginilah kamu memakannya: pinggangmu berikat, kasut pada kakimu dan tongkat di tanganmu; buru-burulah kamu memakannya; itulah Paskah bagi TUHAN. 12Sebab pada malam ini Aku akan menjalani tanah Mesir, dan semua anak sulung, dari anak manusia sampai anak binatang, akan Kubunuh, dan kepada semua allah di Mesir akan Kujatuhkan hukuman, Akulah, TUHAN. 13Dan darah itu menjadi tanda bagimu pada rumah-rumah di mana kamu tinggal: Apabila Aku melihat darah itu, maka Aku akan lewat dari pada kamu. Jadi tidak akan ada tulah kemusnahan di tengah-tengah kamu, apabila Aku menghukum tanah Mesir. 14Hari
ini akan menjadi hari peringatan bagimu. Kamu harus merayakannya sebagai hari raya bagi TUHAN turun-temurun. Kamu harus merayakannya sebagai ketetapan untuk selamanya.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.
07. MENDARASKAN MAZMUR TANGGAPAN
Refren [1Kor 10:16]:
Piala syukur ini adalah persekutuan dengan Darah Kristus
Mzm. 116:12-13,15-16c,17-18
Bagaimana akan kubalas kepada TUHAN segala kebajikan-Nya kepadaku?
Aku akan mengangkat piala keselamatan, dan akan menyerukan nama TUHAN. (Refren)
Berharga di mata TUHAN kematian semua orang yang dikasihi-Nya. Ya TUHAN, aku hamba-Mu! Aku hamba Mu, anak dari hamba-Mu perempuan! Engkau telah membuka ikatan-ikatanku! (Refren)
Aku akan mempersembahkan korban syukur kepada-Mu, dan akan menyerukan nama TUHAN, akan membayar nazarku kepada TUHAN di depan seluruh umat-Ny. (Refren)
BACAAN KEDUA (1Kor. 11:23-26)
L : Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada jemaat di Korintus.
23Sebab apa yang telah kuteruskan kepadamu, telah aku terima dari Tuhan, yaitu bahwa Tuhan Yesus, pada malam waktu Ia diserahkan, mengambil roti
24 dan sesudah itu Ia mengucap syukur atasnya; Ia memecah-mecahkannya dan berkata: “Inilah tubuh-Ku, yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku!”
25Demikian juga Ia mengambil cawan, sesudah makan, lalu berkata: “Cawan ini adalah perjanjian baru yang dimeteraikan oleh darah-Ku; perbuatlah ini, setiap kali kamu meminumnya, menjadi peringatan akan Aku!”
26Sebab setiap kali kamu makan roti ini dan minum cawan ini, kamu memberitakan kematian Tuhan sampai Ia datang.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.
BAIT PENGANTAR INJIL
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi, sama seperti Aku telah mengasihi kamu.
INJIL (Yoh. 13:1-15)
P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil Yesus Kristus menurut Yohanes.
(Pastor dan semua yang hadir membuat tanda salib dengan ibu jari pada dahi, mulut, dan dada. Kemudian Pemimpin membacakan Injil).
1Sementara itu sebelum hari raya Paskah mulai, Yesus telah tahu, bahwa saat-Nya sudah tiba untuk beralih dari dunia ini kepada Bapa. Sama seperti Ia senantiasa mengasihi murid-murid-Nya demikianlah sekarang Ia mengasihi mereka sampai kepada kesudahannya. Mereka sedang makan bersama, dan Iblis telah membisikkan rencana dalam hati Yudas Iskariot, anak Simon, untuk mengkhianati Dia.
Yesus tahu, bahwa Bapa-Nya telah menyerahkan segala sesuatu kepada-Nya dan bahwa Ia datang
dari Allah dan kembali kepada Allah. Lalu bangunlah Yesus dan menanggalkan jubahNya. Ia mengambil sehelai kain lenan dan mengikatkannya pada pinggang-Nya, kemudian Ia menuangkan air ke dalam sebuah basi, dan mulai membasuh kaki murid-murid-Nya lalu menyekanya dengan kain yang terikat pada pinggang-Nya itu. Maka sampailah Ia kepada Simon Petrus. Kata Petrus kepada-Nya: “Tuhan, Engkau hendak membasuh kakiku?” Jawab Yesus kepadanya: “Apa yang Kuperbuat, engkau tidak tahu sekarang, tetapi engkau akan mengertinya kelak.” Kata Petrus kepada-Nya: “Engkau tidak akan membasuh kakiku sampai selama-lamanya.” Jawab Yesus: “Jikalau Aku tidak membasuh engkau, engkau tidak mendapat bagian dalam Aku.” 9Kata Simon Petrus kepadaNya: “Tuhan, jangan hanya kakiku saja, tetapi juga tangan dan kepalaku!” 10Kata Yesus kepadanya: “Barangsiapa telah mandi, ia tidak usah membasuh diri lagi selain membasuh kakinya, karena ia sudah bersih seluruhnya. Juga kamu sudah bersih, hanya tidak semua.” 11Sebab Ia tahu, siapa yang akan menyerahkan Dia. Karena itu Ia berkata: “Tidak semua kamu bersih.” Sesudah Ia membasuh kaki mereka, Ia mengenakan pakaian-Nya dan kembali ke tempatNya. Lalu Ia berkata kepada mereka: “Mengertikah kamu apa yang telah Kuperbuat kepadamu? Kamu menyebut Aku Guru dan Tuhan, dan katamu itu tepat, sebab memang Akulah Guru dan Tuhan. Jadi jikalau Aku membasuh kakimu, Aku yang adalah Tuhan dan Gurumu, maka kamupun wajib saling membasuh kakimu; sebab Aku telah memberikan suatu teladan kepada kamu, supaya kamu juga berbuat sama seperti yang telah Kuperbuat kepadamu.
P : Demikianlah Injil Tuhan.
U : Terpujilah Kristus.
10. HOMILI / RENUNGAN KATOLIK
Bapak, Ibu, dan Saudara-saudari yang terkasih dalam Yesus Kristus,
Pada Renungan Harian Kamis, 28 Maret 2024, kita dipanggil untuk merenungkan Bacaan Injil Yohanes 13:1-15, yang mengisahkan tentang Yesus yang penuh kasih membasuh kaki murid-murid-Nya.
Disini Yesus mengajarkan kita tentang cinta kasih yang mengalahkan kebencian. Dalam saat-saat sulit, Yesus mencuci kaki para rasul-Nya, termasuk kaki Yudas Iskariot yang Dia tahu akan mengkhianati-Nya. Meskipun demikian, Yesus tetap mencintai Yudas. Kita diingatkan bahwa meskipun kita mungkin merasa sulit untuk mengasihi orang yang telah menyakiti atau mengkhianati kita, Yesus mengajarkan kita untuk tetap membuka hati kita untuk cinta yang mengalahkan segala kebencian. Yesus tidak hanya mengajarkan, tetapi juga memberi contoh dengan mencuci kaki Yudas, mengajak kita untuk memilih cinta dalam setiap situasi, meskipun sulit.
Selanjutnya, kita dipanggil untuk mengikuti teladan Yesus dalam pelayanan tanpa pamrih. Dalam Perjamuan Terakhir, Yesus memilih untuk membasuh kaki para murid-Nya sebagai tanda pelayanan dan kasih-Nya kepada mereka. Kita diingatkan untuk menghargai pelayanan yang kita terima dari orang lain, terutama dalam keluarga kita sendiri. Seringkali kita lupa untuk berterima kasih atas pelayanan yang kita terima, dan malah lebih sering menuntut untuk dilayani. Yesus mengajarkan kita untuk saling membasuh kaki, mengingatkan kita bahwa setiap tindakan pelayanan, sekecil apapun, memiliki nilai yang besar di hadapan-Nya.
Kemudian, kita diperkenalkan dengan Sakramen Imamat, di mana Yesus memberikan kuasa kepada para rasul untuk melanjutkan perjamuan Ekaristi sebagai kenangan akan Dia. Melalui Sakramen Imamat, Ekaristi menjadi nyata. Ini mengingatkan kita akan pentingnya sakramen-sakramen dalam Gereja Katolik, dan pentingnya memperhatikan perintah-perintah yang diberikan oleh Yesus.
Dalam kehidupan ini, kita diingatkan untuk melayani satu sama lain dengan rendah hati dan penuh kasih, serta untuk menerima pembersihan dari dosa-dosa yang mungkin masih melekat pada diri kita.
Mari kita untuk merenungkan ulang sikap kita dalam menghadapi cinta, pelayanan, dan sakramen-sakramen Gereja, serta untuk menerapkan ajaran-ajaran tersebut dalam kehidupan sehari-hari kita. Semoga kita dapat menjadi teladan kasih dan pelayanan bagi keluarga dan sesama, seperti Yesus teladan bagi kita semua. Amin.
PEMBASUHAN KAKI
Lagu Pembasuhan Kaki: Perintah Baru Trimalah (PS 497), Jika Ada Cinta Kasih (PS 498), Hukum Baru (PS 660)
SYAHADAT
P : Marilah menanggapi Sabda Tuhan dan mengungkapkan iman kepercayaan kita kepada Tuhan dengan mengucapkan Syahadat. Aku percaya akan Allah, Bapa yang mahakuasa…..
DOA UMAT
P : Dengan membasuh kaki para muridNya, Yesus telah memberikan perintah baru agar kita saling melayani dan saling mencintai. Marilah kita berdoa kepada Bapa agar dapat melaksanakan perintah baru itu dengan sepenuh hati.
K : Kita mendoakan Paus, Para Uskup dan Para Imam, semoga mereka dapat melakukan tugas penggembalaan mereka dengan meneladani Yesus yang rendah hati dan penuh cinta. Marilah kita
mohon….
U : Kabulkanlah doa kami, Ya Tuhan
K : Kita juga berdoa untuk semua pemimpin negara. Semoga mereka dapat mengemban tugas mereka
dengan semangat pelayanan, demi kesejahteraan umat manusia. Marilah kita mohon….
U : Kabulkanlah doa kami, Ya Tuhan
K : Kita mendoakan semua mereka yang berjuang melayani para pasien dan yang menderita. Semoga mereka mendapatkan kekuatan dan merasakan dukungan dari berbagai pihak bagi karya pelayanan mereka. Marilah kita mohon….
U : Kabulkanlah doa kami, Ya Tuhan
K : Bagi kita semua. Semoga kita diteguhkan untuk saling mengasihi dan saling melayani dalam keluarga kita. Semoga kita juga tetap dikuatkan bahwa Tuhan sedang berjalan bersama kita dalam situasi segala situasi hidup kita. Marilah kita mohon….
U : Kabulkanlah doa kami, Ya Tuhan
P : Demikianlah, ya Bapa, doa-doa yang kami sampaikan ke hadirat-Mu. Semoga Engkau berkenan mengabulkannya, sebab semua ini kami sampaikan kepada-Mu dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
U : Amin
LAGU PERSEMBAHAN
Hukum Baru (PS 660)
DOA ATAS PERSEMBAHAN
P : Ya Tuhan, terimalah dan persatukanlah persembahan kami ini dengan kurban Kristus, PutraMu, sehingga mendatangkan rahmat keselamatan bagi kami. Sebab Dialah Tuhan Pengantara kami.
U : Amin.
KUDUS
BAPA KAMI
ANAK DOMBA ALLAH
KOMUNI
DOA SESUDAH KOMUNI
P : Marilah kita berdoa. Allah Bapa kami di surga, semoga melalui misteri kenangan akan wafat dan kebangkitan PutraMu ini, kami dikuatkan dalam menjalani hidup kami sehari-hari dan dalam menyongsong keselamatan abadi yang Kau janjikan. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
U : Amin.
PEMINDAHAN SAKRAMEN MAHAKUDUS
PERARAKAN SAKRAMEN MAHAKUDUS
Lagu Mari Kita Memadahkan (PS 501)
Setelah Sakramen Mahakudus ditahtakan dan didupai, Imam, Prodiakon, Misdinar berlutut dan berdoa sejenak, kemudian dilanjutkan dengan doa berikut:
P : Engkau telah memberi kami roti surgawi.
U : Yang mengandung segala kesegaran.
P : Marilah kita berdoa: Ya Tuhan Engkau telah meninggalkan kenangan akan kesengsaraanMu dalam sakramen yang mengagumkan ini. Kami mohon semoga kami dapat menghormati tubuh dan darahMu sedemikian, sehingga kami selalu dapat menikmati buah dari penebusanMu. Sebab Engkaulah yang hidup dan berkuasa, kini dan sepanjang masa.
U : Amin.
(umat keluar gereja dengan tenang tanpa iringan)
Setelah misa terakhir, dilanjutkan dengan Tuguran.
Ibadat Tuguran untuk menanggapi ajakan Yesus kepada ketiga muridNya di taman Zaitun: “Tinggallah disini dan berjaga-jaga dengan Aku” (Matius 26:38)