Sunday, November 24, 2024

Bacaan Injil Katolik dan Renungan Harian Katolik Misa Minggu Palma 24 Maret 2024-Hari Minggu Palma

Must Read
5/5 - (1 vote)

Mari kita simak lengkap Bacaan Injil Katolik hari minggu ini dan Teks Misa Hari Minggu 24 Maret 2024 yang merupakan Hari Minggu Palma Mengenang Sengsara Tuhan, Santa Katarina dari Swedia, Pengaku Iman, dengan Warna Liturgi Merah.

Mari kita mempersembahkan diri kita dengan iman yang teguh kepada Tuhan.

Bersama-sama menyanyikan LAGU PEMBUKA (Pastor, Prodiakon, Lektor, Misdinar masuk), memulai Perarakan Minggu Palma. 

Umat berkumpul dengan penuh iman di suatu tempat di luar Gereja, memegang daun palma atau ranting daun lainnya sesuai tradisi.

Pembacaan Injil sebelum masuk ke dalam Gereja membutuhkan persiapan dengan membawa buku Bacaan. Di dalam Gereja, suasana dihiasi dengan meriah, warna utamanya adalah merah, menciptakan atmosfer yang khusyuk.

Demi kekhusukan perayaan, alat-alat komunikasi dimatikan. Salib dan patung-patung lainnya dilapisi dengan kain ungu, menandakan kekhusukan dan kerendahan hati dalam menghadapi Tuhan.

BACA JUGA: Jadwal Lengkap Rangkaian Tri Hari Suci Paskah 2024 Keuskupan Agung Jakarta 68 Paroki: Minggu Palma, Kamis Putih, Jumat Agung, Sabtu Suci, Minggu Paskah

BACA JUGA: Bacaan Injil Katolik Hari Minggu Palma 24 Maret 2024 Lengkap Renungan Harian, Bacaan Pertama, Mazmur Tanggapan, Bait Pengantar Injil, Doa Penutup

Tanpa Lagu Pembuka, Pastor/ Imam membuka perayaan dengan Tanda Salib dan Salam, mengundang umat untuk menyelami perayaan misa Minggu Palma dengan penuh iman.

01. TANDA SALIB DAN SALAM

P : Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
U : Amin.
P : Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, cinta kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus beserta kita.
U : Sekarang dan selama-lamanya.

02. PENGANTAR

P : Bapak/Ibu, Saudara-saudari yang terkasih dalam Kristus,

Hari ini, dengan penuh iman, kita merayakan Hari Minggu Palma, memperingati kedatangan Yesus ke Yerusalem yang disambut sorak-sorai sebagai seorang raja. Yesus, yang memilih menunggangi seekor keledai, menunjukkan kepenuhan raja-Nya dengan cara yang amat berbeda dari raja-raja duniawi. Tindakan-Nya ini adalah simbol perdamaian, bukan peperangan, serta cinta, bukan kekuasaan.

Dalam pilihannya itu, Yesus menegaskan bahwa kerajaan-Nya bukanlah tentang kekerasan atau kekuasaan duniawi, tetapi tentang perdamaian dan cinta. Bahkan saat disiksa dan dihina, Ia tetap memohonkan pengampunan bagi mereka yang menyakitinya. Inilah ajaran Yesus yang menginspirasi kita untuk mengikuti jejak-Nya dalam melayani dan mengasihi sesama.

Marilah kita, dengan penuh iman dan kehikmatan, memasuki perayaan Pekan Suci ini dengan membuka hati kita terhadap kasih Tuhan yang luar biasa. Semoga cinta-Nya yang tak terbatas memenuhi jiwa kita dan membimbing langkah-langkah kita menuju kesucian dan kebenaran. [Hening]

03. MOHON BERKAT ATAS DAUN PALMA

P : Allah yang kekal dan kuasa, sudilah memberkati daun palma ini. Kami hendak menggunakannya untuk menghormati Kristus yang datang dalam nama-Mu. Semoga seluruh hidup kami pun merupakan penghormatan kepada Kristus, agar sesudah pengabdian di dunia ini, kami boleh bergabung dengan himpunan para kudus yang tak henti-hentinya mengelu-elukan Kristus di kota surgawi. Sebab Dialah Tuhan dan Pengantara kami.

U : Amin
Pemimpin memerciki daun palma dengan air suci, diiringi lagu Hormat Puji dan Sembah (Puji Syukur no, 493) atau lagu yang sesuai. Sementara itu, daun-daun Palma yang sudah diberkati itu dibagikan kepada umat.

04. BACAAN INJIL SEBELUM PERARAKAN [Mrk. 11:1-10]

Dengan tangan terkatup, Pastor mengajak umat:
P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil Yesus Kristus menurut Markus 11:1-10.

Ketika Yesus dan murid-murid-Nya telah dekat Yerusalem, dekat Betfage dan Betania yang terletak di Bukit Zaitun, Yesus menyuruh dua orang murid-Nya

dengan pesan: “Pergilah ke kampung yang di depanmu itu. Pada waktu kamu masuk di situ, kamu akan segera menemukan seekor keledai muda tertambat, yang belum pernah ditunggangi orang. Lepaskan keledai itu dan bawalah ke mari.

Dan jika ada orang mengatakan kepadamu: Mengapa kamu lakukan itu, jawablah: Tuhan memerlukannya. Ia akan segera mengembalikannya ke sini.”

Merekapun pergi, dan menemukan seekor keledai muda tertambat di depan pintu di luar, di pinggir jalan, lalu melepaskannya.

Dan beberapa orang yang ada di situ berkata kepada mereka: “Apa maksudnya kamu melepaskan keledai itu?”

Lalu mereka menjawab seperti yang sudah dikatakan Yesus. Maka orang-orang itu membiarkan mereka.

Lalu mereka membawa keledai itu kepada Yesus, dan mengalasinya dengan pakaian mereka, kemudian Yesus naik ke atasnya.

Banyak orang yang menghamparkan pakaiannya di jalan, ada pula yang menyebarkan ranting-ranting hijau yang mereka ambil dari ladang.

Orang-orang yang berjalan di depan dan mereka yang mengikuti dari belakang berseru: “Hosana! Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan,

diberkatilah Kerajaan yang datang, Kerajaan bapak kita Daud, hosana di tempat yang maha tinggi!”

Demikianlah Injil Tuhan.

U : Terpujilah Kristus.

05. HOMILI SINGKAT PERARAKAN

Kita baru saja merenungkan bacaan tentang Yesus yang memasuki Yerusalem, menunggang keledai, disambut meriah oleh orang-orang. Kedatangan-Nya yang tidak lazim memberikan pemahaman baru akan peran Yesus sebagai Raja. Biasanya, seorang raja diterima dengan kemegahan, menunggang kuda gagah yang diiringi dengan bendera-bendera mengibarkan tanda dukungan yang kuat. Namun, Yesus memilih jalan yang berbeda.

Dengan menaiki keledai, Dia menegaskan bahwa raja sejati adalah yang damai, sederhana, dan penuh kasih. Yesus tidak mencari kekuasaan duniawi, tetapi mengajarkan tentang pelayanan dan kepercayaan kepada Tuhan. Saat kita mengikuti-Nya dalam perarakan dan pujian, kita diundang untuk menjadikan Yesus sebagai Raja dalam hidup kita. Kita serahkan hati kita kepada-Nya agar kita diteguhkan dalam iman.

Sekarang, marilah kita berarak dengan penuh sukacita, menyanyikan pujian kepada Yesus, Raja kita.

Perarakan menuju Gereja dimulai, diiringi oleh lagu-lagu yang memuji-Nya. Kemudian, kita memulai perayaan dengan Doa Pembuka, tanpa menyertakan pernyataan tobat dan permohonan pengampunan.

06. DOA PEMBUKA

P : Marilah kita berdoa, [hening sejenak] Allah yang mahakuasa dan kekal, Engkau telah menyerahkan Juru selamat kami yang telah menjadi manusia dan direndahkan sampai wafat di salib, sebagai teladan kerendahan hati bagi umat manusia. Perkenankanlah agar kami meneladan sengsaraNya dan pantas untuk bangkit bersama Dia, yang hidup dan berkuasa, bersama dengan Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa.

U : Amin.

07. AJAKAN MENDENGARKAN SABDA TUHAN

P : Marilah kita membuka hati kita untuk mendengarkan Sabda Tuhan dan menerimanya agar Sabda Tuhan menjadi pelita iman kita dan tongkat penuntun jalan hidup kita. [Bacaan dibacakan dari Alkitab]

08. BACAAN PERTAMA

L : Bacaan dari Kitab Yesaya 50:4-7

Tuhan Allah telah memberikan kepadaku lidah seorang murid, supaya dengan perkataanku aku dapat memberi semangat baru kepada orang yang letih lesu.

Setiap pagi Ia mempertajam pendengaranku untuk mendengar seperti seorang murid. Tuhan Allah telah membuka telingaku, dan aku tidak memberontak, tidak berpaling ke belakang.

Aku memberi punggungku kepada orang-orang yang memukul aku, dan pipiku kepada orang-orang yang mencabut janggutku. Aku tidak menyembunyikan mukaku ketika aku dinodai dan diludahi.

Tetapi Tuhan Allah menolong aku; sebab itu aku tidak mendapat noda. Maka aku meneguhkan hatiku seperti keteguhan gunung batu, karena aku tahu bahwa aku tidak akan mendapat malu.

Demikianlah Sabda Tuhan.

U. Syukur Kepada Allah.

09. MENDARASKAN MAZMUR TANGGAPAN

Allahku, ya Allahku, mengapa Kau tinggalkan daku?
Mzm. 22:8-9,17-18a,19-20,23-24

Semua yang melihat aku mengolok-olok aku, mereka mencibirkan bibirnya, menggelengkan kepalanya:”Ia menyerah kepada TUHAN; biarlah Dia yang meluputkannya, biarlah Dia yang melepaskannya!
Bukankah Dia berkenan kepadanya?” (Refren)

Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku, mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku. Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang undi atas jubahku. (Refren)

Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang undi atas jubahku. Tetapi Engkau, TUHAN, janganlah jauh; ya kekuatanku, segeralah menolong aku! (Refren)

Aku akan memasyhurkan nama-Mu kepada saudara-saudarakudan memuji-muji Engkau di tengah-tengah jemaah: kamu yang takut akan TUHAN, pujilah Dia, hai segenap anak cucu Yakub, muliakanlah Dia, dan gentarlah terhadap Dia, hai segenap anak cucu Israel! (Refren)

10. BACAAN KEDUA 

L: Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Filipi 2:6-11

Saudara-saudara, walaupun dalam rupa Allah, Kristus Yesus tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan.

Sebaliknya Ia telah mengosongkan diri-Nya sendiri dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.

Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.

Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan Menganugerahi-Nya nama di atas segala nama, supaya dalam nama Yesus bertekuk-lututlah segala yang ada di langit, yang ada di atas dan di bawah bumi, dan bagi kemuliaan Allah Bapa semua lidah mengakui, “Yesus Kristus adalah Tuhan”.

Demikianlah Sabda Tuhan.

U. Syukur Kepada Allah.

11. Bait Pengantar Injil (Fil. 2:8-9)

P : Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal

U : Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal

P : Kristus sudah taat bagi kita; Dia taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib. * Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama.

U : Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal

12. BACAAN INJIL 

P : Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus 15:1-39 

P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil Yesus Kristus menurut Markus. Pemimpin dan semua yang hadir membuat tanda salib dengan ibu jari pada dahi, mulut, dan dada.
Kemudian Pastor membacakan Injil.

1 Pagi-pagi benar imam-imam kepala bersama tuatua dan ahli-ahli Taurat dan seluruh Mahkamah Agama sudah bulat mufakatnya. Mereka membelenggu Yesus lalu membawa-Nya dan menyerahkanNya kepada Pilatus. 2 Pilatus bertanya kepada-Nya: “Engkaukah raja orang Yahudi?” Jawab Yesus: “Engkau sendiri mengatakannya.” 3 Lalu imamimam kepala mengajukan banyak tuduhan terhadap Dia. 4 Pilatus bertanya pula kepada-Nya, katanya: “Tidakkah Engkau memberi jawab?
Lihatlah betapa banyaknya tuduhan mereka terhadap Engkau!” 5 Tetapi Yesus sama sekali tidak menjawab lagi, sehingga Pilatus merasa heran. 6 Telah menjadi kebiasaan untuk membebaskan satu
orang hukuman pada tiap-tiap hari raya itu menurut permintaan orang banyak. 7 Dan pada waktu itu adalah seorang yang bernama Barabas sedang dipenjarakan bersama beberapa orang pemberontak lainnya. Mereka telah melakukan pembunuhan dalam pemberontakan. 8 Maka datanglah orang banyak dan meminta supaya sekarang kebiasaan itu diikuti juga. 9 Pilatus menjawab mereka dan bertanya: “Apakah kamu menghendaki supaya kubebaskan raja orang Yahudi ini?” 10 Ia memang mengetahui, bahwa imam-imam kepala telah menyerahkan Yesus karena dengki. 11 Tetapi imam-imam kepala menghasut orang banyak untuk meminta supaya Barabaslah yang dibebaskannya bagi mereka. 12 Pilatus sekali lagi menjawab dan bertanya kepada mereka: “Jika begitu, apakah yang harus kuperbuat dengan orang yang kamu sebut raja orang Yahudi
ini?” 13 Maka mereka berteriak lagi, katanya: “Salibkanlah Dia!” 14 Lalu Pilatus berkata kepada mereka: “Tetapi  kejahatan apakah yang telah dilakukan-Nya?” Namun mereka makin keras
berteriak: “Salibkanlah Dia!” 15 Dan oleh karena Pilatus ingin memuaskan hati orang banyak itu, ia membebaskan Barabas bagi mereka. Tetapi Yesus disesahnya lalu diserahkannya untuk disalibkan. 16 Kemudian serdadu-serdadu membawa Yesus ke dalam istana, yaitu gedung pengadilan, dan memanggil seluruh pasukan berkumpul. 17 Mereka mengenakan jubah ungu kepada-Nya, menganyam sebuah mahkota
duri dan menaruhnya di atas kepala-Nya. 18 Kemudian mereka mulai memberi hormat kepadaNya, katanya: “Salam, hai raja orang Yahudi!” 19 Mereka memukul kepala-Nya dengan buluh, dan meludahi-Nya dan berlutut menyembah-Nya. 20 Sesudah mengolok-olokkan Dia mereka menanggalkan jubah ungu itu dari pada-Nya dan mengenakan pula pakaian-Nya kepada-Nya. Kemudian Yesus dibawa ke luar untuk disalibkan. 21 Pada waktu itu lewat seorang yang bernama Simon, orang Kirene, ayah Aleksander dan Rufus, yang baru datang dari luar kota, dan orang itu mereka paksa untuk memikul salib Yesus. 22 Mereka membawa Yesus ke tempat yang bernama Golgota, yang berarti: Tempat Tengkorak. 23 Lalu mereka memberi anggur bercampur mur kepadaNya, tetapi Ia menolaknya. 24 Kemudian mereka menyalibkan Dia, lalu mereka membagi pakaianNya dengan membuang undi atasnya untuk menentukan bagian masing-masing. 25 Hari jam sembilan ketika Ia disalibkan. 26 Dan alasan mengapa Ia dihukum disebut pada tulisan yang terpasang di situ: “Raja orang Yahudi”. 27 Bersama dengan Dia disalibkan dua orang penyamun, seorang di sebelah kanan-Nya dan seorang di sebelah kiri-Nya. 28 (Demikian genaplah nas Alkitab yang berbunyi: “Ia akan terhitung di antara
orang-orang durhaka.”) 29 Orang-orang yang lewat di sana menghujat Dia, dan sambil menggelengkan
kepala mereka berkata: “Hai Engkau yang mau merubuhkan Bait Suci dan mau membangunnya
kembali dalam tiga hari, 30 turunlah dari salib itu dan selamatkan diri-Mu!” 31 Demikian juga imam-imam kepala bersama-sama ahli Taurat mengolok-olokkan Dia di antara mereka sendiri dan mereka berkata: “Orang lain Ia selamatkan, tetapi diri-Nya sendiri tidak dapat Ia selamatkan! 32 Baiklah Mesias, Raja Israel itu, turun dari salib itu, supaya kita lihat dan percaya.” Bahkan kedua orang yang disalibkan bersama-sama
dengan Dia mencela Dia juga. 33 Pada jam dua belas, kegelapan meliputi seluruh daerah itu dan berlangsung sampai jam tiga. 34 Dan pada jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring: “Eloi, Eloi, lama sabakhtani?”, yang berarti: Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan Aku? 35 Mendengar itu, beberapa orang yang berdiri di situ berkata: “Lihat, Ia memanggil Elia.” 36 Maka datanglah seorang dengan bunga karang, mencelupkannya ke dalam anggur asam lalu mencucukkannya pada sebatang buluh dan memberi Yesus minum serta berkata: “Baiklah kita tunggu dan melihat apakah Elia datang untuk menurunkan Dia.” 37 Lalu berserulah Yesus dengan suara nyaring dan menyerahkan nyawa-Nya. [Semua diajak berlutut dan hening sejenak, dengan ajakan oleh Pemimpin: “Kita semua diminta untuk berlutut”. Sesudah itu, semua berdiri dan
mendengarkan lanjutan pembacaan Injil] 38 Ketika itu tabir Bait Suci terbelah dua dari atas
sampai ke bawah. 39 Waktu kepala pasukan yang berdiri berhadapan dengan Dia melihat mati-Nya demikian, berkatalah ia: “Sungguh, orang ini adalah Anak Allah!”

Demikianlah Injil Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

13. HOMILI (RENUNGAN)

Renungan dari Bacaan Injil pada Minggu Palma memberikan kita refleksi yang mendalam tentang dua sisi manusia: kesetiaan dan pengkhianatan, kegembiraan dan penderitaan, penghormatan dan penolakan. Namun, di balik semua ini, terdapat pesan-pesan yang sangat penting bagi umat Katolik saat ini.

Pertama-tama, kita memahami bahwa respons manusia bisa sangat berubah-ubah. Hari ini, mereka bisa bersorak-sorai menyambut kedatangan Yesus dengan sukacita dan penghormatan, tetapi tidak lama kemudian, mereka berbalik melawan-Nya dan memilih untuk menyalibkan-Nya. Hal ini mengajarkan kepada kita pentingnya untuk tidak bergantung pada pujian atau opini manusia, karena manusia cenderung mudah terpengaruh oleh arus pendapat dan keadaan.

Kedua, kita dipanggil untuk mempertahankan identitas kita sebagai murid-murid Kristus di tengah-tengah tekanan dan pengaruh lingkungan. Ketika kita tergoda untuk mengikuti arus pendapat mayoritas atau ketika kita merasa terisolasi karena berpegang pada prinsip-prinsip iman kita, kita harus mengingat bahwa sebagai murid Kristus, kita dipanggil untuk menjadi saksi kebenaran dan kasih.

Ketiga, kita diajak untuk memahami makna pengosongan diri yang diajarkan oleh Yesus. Pengosongan diri bukanlah tanda kelemahan, tetapi kekuatan. Ketika kita mampu mengosongkan diri dari keegoisan dan ambisi pribadi, kita dapat lebih memprioritaskan kedamaian, kerukunan, dan kebaikan sesama di atas segalanya. Ini adalah panggilan untuk hidup dalam kasih yang tulus dan pengabdian kepada sesama manusia.

Dalam konteks Pekan Suci, kita juga mengenang bagaimana Yesus, meskipun Dia adalah Raja, memilih untuk datang dalam damai dan kesederhanaan, bukan dalam kekuasaan dan kemegahan duniawi. Dia mengajarkan kepada kita arti sejati dari kedamaian yang datang melalui pengorbanan-Nya.

Kisah sengsara Yesus mengingatkan kita untuk tidak menghakimi orang lain, tetapi untuk hidup dalam kasih dan keadilan. Kita dipanggil untuk membantu mereka yang kesulitan, baik secara spiritual maupun fisik, serta untuk mendoakan mereka yang melakukan kesalahan agar mereka dapat memperbaiki diri dan kembali kepada jalan kebenaran.

Maka, dalam menjalani kehidupan sebagai umat Katolik saat ini, mari kita mengambil hikmah dari Minggu Palma ini: untuk tetap teguh dalam iman dan kasih, untuk hidup dalam pengosongan diri dan kedamaian, serta untuk menjadi saksi kebenaran dan pengharapan bagi dunia yang membutuhkan cahaya Kristus. Amin.

14. HENING SEJENAK

15. SYAHADAT

P : Marilah menanggapi Sabda Tuhan dan mengungkapkan iman kepercayaan kita kepada Tuhan dengan mengucapkan Syahadat. Aku percaya akan Allah, Bapa yang mahakuasa…..

16. DOA UMAT

P : Bersama Yesus yang taat sampai wafat, kita menghadap Bapa dengan memanjatkan permohonan kita.

L : Semoga Gereja yang sedang mengalami penderitaan diteguhkan dan tetap yakin bahwa sesudah cobaan akan datang pembebasan. Marilah kita mohon….

U: Kabulkanlah doa kami Ya Tuhan

L : Semoga para pemimpin masyarakat tetap tabah dan teguh mengupayakan kesejahteraan umum dan kerukunan di tengah masyarakat. Marilah kita mohon….

U: Kabulkanlah doa kami Ya Tuhan

L : Semoga semua orang yang menderita mampu mempersatukan penderitaan dan kemalangan mereka dengan penderitaan Kristus demi keselamatan umat manusia. Marilah kita mohon….

U: Kabulkanlah doa kami Ya Tuhan

L : Semoga kita semua senantiasa tabah dan saling menolong untuk memikul salib hidup kita setiap hari. Marilah kita mohon….

U: Kabulkanlah doa kami Ya Tuhan

L : Kita hening sejenak untuk menyerahkan doa dan permohonan pribadi kita masing-masing.
[hening sejenak lalu lanjut].

U: Kabulkanlah doa kami Ya Tuhan

P : Demikianlah ya Bapa, doa-doa permohonan yang kami sampaikan ke hadirat-Mu. Kabulkanlah demi jasa Yesus Kristus, Tuhan dan pengantara kami.

U : Amin⁣⁣

17. KOLEKTE, PERSIAPAN PERSEMBAHAN

  • KOLEKTE
  • PERSIAPAN PERSEMBAHAN

P : Ya Allah, terimalah persembahan yang kami unjukkan ke pada-Mu ini. Kami mohon, persatukanlah persembahan kami ini dengan kurban Kristus, Putra-Mu, sehingga men jadi sarana pendamaian bagi kami. Sebab, Dialah Tuhan dan Pengantara kami. U Amin.⁣⁣

18. DOA PERSEMBAHAN

[Sesudah Kolekte, Pemimpin membawakan Doa Pujian sambil berdiri di depan umat, menghadap ke altar dan umat berdiri dan setiap kali mendaraskan aklamasi bersama.]

P : Ya Allah, di Masa Prapaskah ini, seluruh umat-Mu bersatu dalam kurban ini untuk Engkau. Berikanlah kami kekuatan untuk menahan godaan dan mengubah hati kami melalui tobat dan tindakan kasih, sehingga kami dapat membersihkan diri dari dosa-dosa kami. Semoga kami menjadi layak untuk merayakan dengan khidmat kenangan akan penderitaan Putra-Mu yang hidup dan berkuasa sepanjang segala masa.

U: Amin.⁣

19. PREFASI, LAGU KUDUS, DOA SYUKUR AGUNG

  • PREFASI

P :  Tuhan bersamamu.

U : Dan bersama rohmu.

P : Marilah mengarahkan hati kepada Tuhan.

U : Sudah kami arahkan.

P : Marilah bersyukur kepada Tuhan, Allah kita.

U : Sudah layak dan sepantasnya.

P : Sungguh pantas dan benar, layak dan menyelamatkan, bahwa kami selalu dan di mana pun bersyukur kepada-Mu, Tuhan, Bapa yang Kudus, Allah yang Mahakuasa dan Kekal. Sungguh tak terhingga kemuliaan-Mu: Engkau menopang makhluk yang fana dengan keallahan-Mu; dengan mengubah kodrat yang menyebabkan kami jatuh menjadi sarana keselamatan kami, Engkau menyembuhkan kami yang fana ini, dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.

Dengan pengantaraan Kristus itu, Bala Malaikat, yang bersukacita di hadapan-Mu dalam keabadian, menyembah keagungan-Mu. Kami mohon, perkenankanlah kami memadukan suara dengan mereka dalam sukacita bersama sambil berseru (dilanjutkan KUDUS).

  • KUDUS
  • DOA SYUKUR AGUNG

20. BAPA KAMI (Berdiri)

P : Atas petunjuk Penyelamat kita dan menurut ajaran Ilahi, maka beranilah kita berdoa.

U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni
yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.Sesudah doa Bapa Kami, dapat juga diadakan Salam damai.

21. SALAM DAMAI, ANAK DOMBA ALLAH, KOMUNI

P : Tuhan Yesus Kristus, Engkau telah bersabda kepada para Rasul-Mu: Damai-Ku Kutinggalkan bagimu, damai-Ku Kuberikan kepadamu: janganlah memperhitungkan dosa kami, tetapi perhatikanlah iman Gereja-Mu; dan berilah kami damai dan kesatuan sesuai dengan kehendak-Mu. Engkau yang hidup dan meraja sepanjang segala masa.

U : Amin.

I : Semoga damai Tuhan selalu bersamamu

U : Dan bersama rohmu

  • SALAM DAMAI
  • ANAK DOMBA ALLAH
  • KOMUNI

Lanjut Pastor berlutut menghormati Sakramen Mahakudus, lalu berdiri menghunjukkan hosti kudus kepada umat, sambil berkata:

P : Lihatlah Anak Domba Allah. Lihatlah Dia yang menghapus dosa dunia. Berbahagialah saudara-saudari yang diundang ke perjamuan Anak Domba.

U : Tuhan, saya tidak pantas Engkau datang kepada saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan sembuh

Dengan khidmat, Pastor menyambut Tubuh Kristus terlebih dulu, lalu Prodiakon. Sesudah itu, Pastor melayani umat yang menyambut komuni, dibantu Prodiakon seraya setiap kali berkata:

P : Tubuh Kristus.

U : Amin.

PENYAMBUTAN KOMUNI diiringi dengan nyanyian koor.

22. DOA SESUDAH KOMUNI

P : Marilah kita berdoa: Ya Allah, kami bersyukur atas anugerah keselamatan yang kami terima, bukan karena jasa dan usaha kami tetapi ka rena kemurahan hati-Mu. Semoga, keyakinan iman ini selalu menopang hidup kami sehingga kami mempunyai pengharapan yang kuat akan keselamatan abadi yang Kau-janjikan. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa sepanjang segala masa.

U: Amin.

23. PENGUMUMAN

24. BERKAT DAN PERUTUSAN

P : Sebelum mengakhiri perayaan ini marilah kita menundukkan kepala, memohon berkat Tuhan.

Saudara-saudari yang terkasih, Yesus mengatakan bahwa jika biji itu tidak mati, ia akan tinggal sendirian. Tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah. Kita semua diajak untuk menjadi biji yang baik. Hal ini berarti kita harus mematikan hal-hal dalam diri kita yang dapat membuat kita menjadi biji yang tidak baik. Mari kita tingkatkan kedekatan kita dengan Tuhan, agar kita sungguh-sungguh menjadi biji yang baik, yang kemudian menghasilkan buah berlimpah dalam hidup kita sehari-hari.

P : Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita terhadap dosa dan menghantar kita ke hidup yang kekal. [sambil membuat Tanda Salib pada diri sendiri] Dalam Nama Bapa, Dan Putra, dan Roh Kudus.
U : Amin.

P : Perayaan Sabda kita ini sudah selesai.
U : Syukur kepada Allah.

P : Marilah pergi, kita diutus.
U : Amin.

25. LAGU PENUTUP

------

Info Viral Gabung di Channel WHATSAPP kami atau di Google News

Berlangganan Info Menarik Kami

Silahkan subscribe email anda! Jangan lewatkan, hanya artikel dan tips menarik yang akan kami kirimkan ke Anda

Latest

Profil Lengkap Laura Siburian dan Clarissa Aldiana yang Lagi Viral, “Mantan Manajer Aku adalah Mantan Pacar Aku”

Hey, gengs! Ada drama baru di dunia selebgram dan TikTok yang bikin heboh jagat maya. Kali ini datang dari...

More Articles Like This

Favorite Post