Membaca Injil harian dan renungan memegang peranan penting bagi umat Katolik. Dengan melakukan ini, umat Katolik mendekatkan diri pada Tuhan setiap hari, memperkuat iman, dan membentuk karakter Kristiani.
Renungan harian juga memberikan ketenangan batin dalam kehidupan yang sibuk, sambil memberikan panduan moral.
Waktu pribadi dengan Tuhan melalui Injil harian menciptakan momen spiritual yang mendalam. Selain itu, membaca Injil mendorong umat Katolik untuk menyadari panggilan misioner dan memperkaya hubungan dengan sesama.
Saudara-saudari terkasih, hari ini kita bahas Injil Katolik buat Sabtu 23 Maret 2024.
Kalender Liturgi hari ini Sabtu 23 Maret 2024 merupakan Hari Sabtu Prapaskah V, Peringatan fakultatif Santo Alfonsus Toribio dari Mongroveyo, Uskup, Santa Sibilina Biscossi OP, Pengaku Iman, Santo Dismas, Pengaku Iman, dengan Warna Liturgi Ungu.
Yuk, kita simak Bacaan Liturgi Katolik dan Renungan Harian Katolik pada hari Sabtu 23 Maret 2024:
Bacaan Pertama Yehezkiel 37:21-28
“Aku akan menjadikan mereka satu bangsa.”
Beginilah firman Tuhan Allah, “Sungguh, Aku akan menjemput orang Israel dari tengah bangsa-bangsa, ke mana mereka pergi; Aku akan mengumpulkan mereka dari segala penjuru dan akan membawa mereka ke tanah mereka.
Aku akan menjadikan mereka satu bangsa di tanah mereka, di atas gunung-gunung Israel, dan satu orang raja memerintah mereka seluruhnya; mereka tidak lagi menjadi dua bangsa dan tidak lagi terbagi menjadi dua kerajaan.
Mereka tidak lagi menajiskan dirinya dengan berhala-berhala, atau dewa-dewa mereka yang menjijikkan, atau dengan semua pelanggaran mereka. Tetapi Aku akan melepaskan mereka dari segala penyelewengan mereka, dengan mana mereka berbuat dosa.
Aku akan mentahirkan mereka, sehingga mereka akan menjadi umat-Ku dan Aku akan menjadi Allahnya. Maka hamba-Ku Daud akan menjadi rajanya, dan mereka semuanya akan mempunyai satu gembala.
Mereka akan hidup menurut peraturan-peraturan-Ku dan melakukan ketetapan-ketetapan-Ku dengan setia. Mereka akan tinggal di tanah yang Kuberikan kepada hamba-Ku Yakub, di mana nenek moyang mereka tinggal; sungguh,
mereka, anak-anak mereka maupun cucu cicit mereka akan tinggal di sana untuk selama-lamanya, dan hamba-Ku Daud menjadi raja mereka untuk selama-lamanya.
Aku akan mengadakan perjanjian damai dengan mereka, dan itu akan menjadi perjanjian yang kekal dengan mereka. Aku akan memberkati mereka dan melipat gandakan mereka, dan memberikan tempat kudus-Ku di tengah-tengah mereka untuk selama-lamanya.
Tempat kediaman-Ku pun akan ada pada mereka; Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umat-Ku. Maka bangsa-bangsa akan mengetahui bahwa Aku,
Tuhan, menguduskan Israel, pada waktu tempat kudus-Ku berada di tengah-tengah mereka untuk selama-lamanya.”
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Syukur Kepada Allah.
Mazmur Tanggapan Yeremia 31:10.11-12b.13
Ref. Tuhan Allah menjaga kita seperti gembala menjaga kawanan dombanya.
Dengarlah firman Tuhan, hai bangsa-bangsa, beritahukanlah di tanah-tanah pesisir yang jauh, katakanlah: Dia yang telah menyerakkan Israel akan mengumpulkannya kembali, dan menjaganya seperti gembala menjaga kawanan dombanya.
Sebab Tuhan telah membebaskan Yakub, telah menebusnya dari tangan orang yang lebih kuat daripadanya. Mereka akan datang bersorak-sorai di atas bukit Sion, muka mereka akan berseri-seri karena kebaikan Tuhan.
Pada waktu itu anak-anak dara akan bersukaria menari beramai-ramai, orang-orang muda dan orang-orang tua akan bergembira. Aku akan mengubah perkabungan mereka menjadi kegirangan, akan menghibur dan menyukakan mereka sesudah kedukaan.
Bait Pengantar Injil Yehezkiel 18:31
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Buanglah dari padamu segala durhaka yang kamu buat terhadap Aku, dan perbaharuilah hati serta rohmu.
Bacaan Injil Yohanes 11:45-56
“Yesus akan mati untuk mengumpulkan dan mempersatukan anak-anak Allah yang tercerai-berai.”
Banyak di antara orang-orang Yahudi yang datang melawat Maria, dan yang menyaksikan sendiri apa yang telah dibuat Yesus terhadap Lazarus percaya kepada-Nya. Tetapi ada juga yang pergi kepada orang-orang Farisi, dan menceritakan kepada mereka, apa yang telah dibuat Yesus itu.
Lalu imam-imam kepala dan orang-orang Farisi memanggil Mahkamah Agama untuk berkumpul. Mereka berkata, “Apakah yang harus kita buat? Sebab orang itu membuat banyak mukjizat.
Apabila kita biarkan Dia, maka semua orang akan percaya kepada-Nya, lalu orang-orang Roma akan datang, dan merampas tempat suci kita serta bangsa kita.”
Tetapi seorang di antara mereka, yaitu Kayafas, Imam Besar pada tahun itu, berkata kepada mereka, “Kamu tidak tahu apa-apa! Kamu tidak insyaf, bahwa lebih berguna bagimu, jika satu orang mati untuk bangsa kita daripada seluruh bangsa kita ini binasa.”
Hal ini dikatakan Kayafas bukan dari dirinya sendiri. Tetapi, sebagai Imam Besar pada tahun itu, ia bernubuat bahwa Yesus akan mati untuk seluruh bangsa; bukan untuk bangsa itu saja, tetapi juga untuk mengumpulkan dan mempersatukan anak-anak Allah yang tercerai-berai.
Mulai dari hari itu mereka sepakat untuk membunuh Dia. Karena itu Yesus tidak tampil lagi di muka umum di tengah orang-orang Yahudi. Ia berangkat dari situ ke daerah dekat padang gurun, ke sebuah kota yang bernama Efraim.
Di situ Ia tinggal bersama murid-murid-Nya. Waktu itu hari raya Paskah orang Yaudi sudah dekat, dan banyak orang dari negeri itu berangkat ke Yerusalem untuk menyucikan diri sebelum Paskah itu.
Mereka mencari Yesus, dan sambil berdiri di dalam Bait Allah, mereka berkata seorang kepada yang lain, “Bagaimana pendapatmu? Akan datang jugakah Ia ke pesta?”
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
Renungan Harian Katolik Sabtu 23 Maret 2024
Dalam Bacaan Injil, kita melihat bahwa orang-orang Yahudi yang datang melawat Maria dan menyaksikan mukjizat Yesus terhadap Lazarus banyak yang percaya kepada-Nya. Namun, ada juga yang pergi melaporkan hal ini kepada orang-orang Farisi. Para pemimpin agama, seperti imam-imam kepala dan orang-orang Farisi, mulai merasa terancam oleh pengaruh Yesus karena banyak orang yang percaya kepada-Nya. Mereka bahkan merencanakan untuk membunuh Yesus.
Kita pun ketika menghadapi situasi yang sulit atau menghadapi perubahan yang membuat kita merasa khawatir atau takut. Namun, kita dipanggil untuk percaya bahwa Allah selalu memiliki rencana yang baik bagi kita, meskipun mungkin tidak selalu kita mengerti atau setuju dengan cara-cara-Nya. Kita dipanggil untuk mempercayakan hidup kita sepenuhnya kepada-Nya dan percaya bahwa rencana-Nya selalu lebih besar dan lebih baik daripada rencana kita sendiri.
Kayafas, Imam Besar mengatakan bahwa lebih baik satu orang mati untuk bangsa mereka daripada seluruh bangsa mereka binasa. Hal ini, meskipun tidak dimaksudkan oleh mereka, menggambarkan rencana keselamatan Allah melalui kematian Yesus di atas salib. Kematian Yesus akan mengumpulkan dan mempersatukan anak-anak Allah yang tercerai-berai.
Hal ini sejalan dengan apa yang dijanjikan dalam Bacaan Pertama Yehezkiel. Tuhan berfirman bahwa Dia akan menjemput orang Israel dari tengah bangsa-bangsa, mengumpulkan mereka dari segala penjuru, dan membawa mereka ke tanah mereka. Tuhan akan menjadikan mereka satu bangsa di tanah mereka, di bawah satu raja, yaitu Daud. Mereka tidak akan lagi terbagi menjadi dua bangsa atau dua kerajaan. Tuhan juga berjanji bahwa Dia akan membersihkan mereka dari segala dosa dan menjadikan mereka umat-Nya.
Tuhan selalu bekerja untuk mengumpulkan dan mempersatukan umat-Nya. Kematian Yesus adalah bagian dari rencana keselamatan Allah untuk menyatukan anak-anak-Nya yang tercerai-berai.
Kita sebagai umat Katolik harus hidup dalam persatuan dengan Tuhan dan sesama, menjauhi dosa, dan setia dalam melakukan perintah-perintah-Nya. Dengan demikian, kita akan menjadi saksi bagi bangsa-bangsa bahwa Tuhan adalah Allah yang menguduskan umat-Nya. Mari kita terus berdoa agar kita dapat hidup setia kepada Tuhan dan menjadi bagian dari umat-Nya yang bersatu dalam kasih dan iman. Amin.
Doa Penutup
Ya Tuhan, kami bersyukur atas kasih-Mu yang tak terhingga. Ampunilah dosa-dosa kami dan kuatkan iman kami dalam mengikuti-Mu. Tunjukkanlah rencana-Mu yang baik dalam hidup kami, meski terkadang kami merasa khawatir. Jadikanlah kami saksi kasih-Mu yang menguduskan. Amin.