Membaca Injil harian dan renungan memegang peranan penting bagi umat Katolik. Dengan melakukan ini, umat Katolik mendekatkan diri pada Tuhan setiap hari, memperkuat iman, dan membentuk karakter Kristiani.
Renungan harian juga memberikan ketenangan batin dalam kehidupan yang sibuk, sambil memberikan panduan moral.
Waktu pribadi dengan Tuhan melalui Injil harian menciptakan momen spiritual yang mendalam. Selain itu, membaca Injil mendorong umat Katolik untuk menyadari panggilan misioner dan memperkaya hubungan dengan sesama.
Saudara-saudari terkasih, hari ini kita bahas Injil Katolik buat Minggu 3 Maret 2024.
Kalender Liturgi hari ini Minggu 3 Maret 2024 merupakan Hari Minggu Prapaskah III, Santo Marinus, Martir, Santo Nikolo d”Albergati, Pengaku Iman, Santa Kunigunde, Pengaku Iman, dengan Warna Liturgi Ungu.
BACA JUGA: Bacaan Injil Katolik dan Teks Misa Katolik Hari Minggu 3 Maret 2024-Hari Minggu PraPaskah III
Yuk, kita simak Bacaan Liturgi Katolik dan Renungan Harian Katolik pada hari Minggu 3 Maret 2024:
Bacaan Pertama Kel 20:1-17
“Hukum telah diberikan melalui Musa.”
Di Gunung Sinai Allah berfirman begini: “Akulah Tuhan, Allahmu, yang membawa engkau keluar dari tanah Mesir, dari tempat perbudakan. Jangan ada padamu Allah lain di hadapan-Ku.
Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apa pun yang ada di langit, atau yang ada di bumi atau yang ada di dalam air di bawah bumi.
Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab Aku, Tuhan, Allahmu, adalah Allah yang cemburu, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat dari orang-orang yang membenci Aku.
Tetapi Aku menunjukkan kasih setia kepada beribu-ribu orang, yaitu mereka yang mengasihi Aku, dan yang berpegang pada perintah-perintah-Ku. Jangan menyebut nama Tuhan, Allahmu, dengan sembarangan, sebab Tuhan akan memandang bersalah orang yang menyebut nama-Nya dengan sembarangan.
Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat. Enam hari lamanya engkau bekerja dan melakukan segala pekerjaanmu. Tetapi hari ketujuh adalah Sabat Tuhan, Allahmu.
Maka janganlah melakukan sesuatu pekerjaan, engkau sendiri atau anakmu laki-laki, atau anakmu perempuan, hambamu laki-laki dan hambamu perempuan, atau hewanmu atau orang-orang yang di tempat kediamanmu.
Sebab enam hari lamanya Tuhan menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya, dan pada hari ketujuh Ia Beristirahat. Itulah sebabnya Tuhan memberkati hari Sabat dan menguduskannya.
Hormatilah ayah dan ibumu, supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan Tuhan, Allahmu, kepadamu. Jangan membunuh. Jangan berzinah. Jangan mencuri.
Jangan bersaksi dusta terhadap sesamamu. Jangan mengingini rumah sesamamu. Jangan mengingini isterinya, atau hamba sahayanya, lembu atau keledainya, atau apa pun yang dimiliki sesamamu.” Demikianlah Sabda Tuhan.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Syukur Kepada Allah.
Mazmur Tanggapan Mzm 19:8.9.10.11
Ref. Sabda-Mu adalah kebenaran, hukum-Mu kebebasan.
- Sabda Tuhan sempurna, menyegarkan jiwa. Peraturan Tuhan teguh, membuat arif orang bersahaja. Titah Tuhan tepat, menyenangkan hati. Perintah Tuhan jelas, membuat mata berseri.
- Hikmat Tuhan baik, tetap selamanya. Keputusan Tuhan benar, adil selalu. Lebih indah daripada emas murni, lebih manis daripada madu lebah.
Bacaan Kedua 1Kor 1:22-25
“Kami memberitakan Kristus yang tersalib, suatu sandungan bagi kebanyakan orang, tetapi yang terpanggil, merupakan hikmat Allah.”
Saudara-saudara, orang Yahudi menuntut tanda dan orang Yunani mencari hikmat. Tetapi kami memberitakan Kristus yang tersalib.
Suatu sandungan bagi orang Yahudi, dan kebodohan bagi orang bukan Yahudi. Tetapi bagi mereka yang dipanggil, baik Yahudi maupun bukan Yahudi,
Kristus adalah kekuatan dan hikmat Allah! Sebab yang bodoh dari Allah lebih besar hikmatnya daripada manusia, dan yang lemah dari Allah lebih kuat daripada manusia.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Syukur Kepada Allah.
Bait Pengantar Injil Yoh 3:16
Begitu besar kasih Allah akan dunia, sehingga Ia mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal.
Bacaan Injil Yoh 2:13-25
“Bait Allah yang dimaksudkan Yesus ialah Tubuh-Nya sendiri.”
Ketika hari raya Paskah orang Yahudi sudah dekat, Yesus berangkat ke Yerusalem. Dalam Bait Suci didapati-Nya pedagang-pedagang lembu, kambing domba dan merpati,
dan penukar-penukar uang duduk di situ. Maka Yesus membuat cambuk dari tali lalu mengusir mereka semua dari Bait Suci dengan semua kambing domba dan lembu mereka; uang para penukar dihamburkan-Nya ke tanah, dan meja-meja mereka dibalikkan-Nya.
Kepada pedagang-pedagang merpati Ia berkata, “Ambil semuanya ini dari sini, jangan membuat rumah Bapa-Ku menjadi tempat berjualan.” Maka teringatlah murid-murid Yesus bahwa ada tertulis, “Cinta untuk rumah-Mu menghanguskan Aku.”
Tetapi orang-orang Yahudi menantang Yesus, katanya, “Tanda apakah dapat Engkau tunjukkan kepada kami, bahwa Engkau berhak bertindak demikian?” Jawab Yesus kepada mereka, “Rombak Bait Allah ini, dan dalam tiga hari Aku akan mendirikannya kembali.”
Lalu kata orang Yahudi kepada-Nya, “Empat puluh enam tahun orang mendirikan Bait Allah ini dan Engkau dapat membangunnya dalam tiga hari?” Tetapi yang dimaksudkan Yesus dengan Bait Allah ialah tubuh-Nya sendiri.
Sesudah Yesus bangkit dari antara orang mati, barulah teringat oleh murid-murid-Nya bahwa hal itu telah dikatakan Yesus. Maka percayalah mereka akan Kitab Suci dan akan perkataan yang telah diucapkan Yesus.
Sementara Yesus tinggal di Yerusalem selama Hari Raya Paskah, banyak orang percaya dalam nama-Nya, karena mereka telah melihat tanda-tanda yang diadakan-Nya.
Tetapi Yesus sendiri tidak mempercayakan diri-Nya kepada mereka, karena Yesus mengenal mereka semua. Dan tidak perlu seorang pun memberi kesaksian kepada-Nya tentang manusia, sebab Ia tahu apa yang ada di dalam hati manusia.
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
Renungan Harian Katolik Minggu 3 Maret 2024
Injil hari ini mengisahkan peristiwa di Bait Allah yang menunjukkan kepada kita sisi kerasulan Yesus. Yesus datang ke Bait Allah dalam waktu Paskah, sebuah perayaan penting bagi umat Yahudi. Namun, ketika Dia tiba, Dia melihat pedagang dan penukar uang yang menjadikan rumah Bapa sebagai tempat perniagaan, bukan sebagai tempat ibadah.
Ketika Yesus melihat hal ini, Ia tidak tinggal diam. Ia membuat cambuk dari tali dan mengusir mereka dari Bait Allah, mengembalikan kekudusan tempat itu. Tindakan Yesus ini menunjukkan kepada kita pentingnya menjaga kekudusan tempat ibadah dan menghormati rumah Bapa.
Tindakan Yesus ini juga mengingatkan kita bahwa kita sebagai umat Allah harus selalu berusaha untuk membersihkan hati dan pikiran kita dari segala yang tidak suci dan tidak layak. Kita harus menjaga agar hati kita tetap suci dan menjadi tempat tinggal Roh Kudus, seperti halnya Bait Allah yang harus suci dan layak untuk disembah.
Namun, ketika Yesus berkata bahwa Ia akan mendirikan kembali Bait Allah dalam tiga hari setelah dirombak, Ia sebenarnya berbicara tentang tubuh-Nya sendiri yang akan bangkit dari kematian. Ini adalah sebuah nubuat tentang kebangkitan-Nya, yang akan meneguhkan iman para murid-Nya setelah kebangkitan-Nya.
Di sisi lain, Bacaan Pertama dari Kitab Keluaran mengingatkan kita akan kekudusan Allah dan perintah-Nya kepada umat-Nya. Tujuh perintah yang diberikan kepada Musa adalah dasar-dasar moral yang harus dipegang teguh oleh setiap umat Katolik. Dengan menghormati Allah, menjaga kekudusan hari Sabat, dan menghormati sesama, kita menunjukkan kasih dan penghormatan kita kepada Allah dan sesama manusia.
Bacaan Kedua dari Surat Paulus kepada jemaat di Korintus mengingatkan kita bahwa pesan tentang Kristus yang disalibkan mungkin dianggap bodoh oleh dunia, tetapi bagi orang-orang yang dipanggil, itu adalah hikmat dan kekuatan Allah. Kita diajak untuk menempatkan iman kita pada Kristus, sumber kekuatan dan hikmat yang lebih besar dari kebijaksanaan manusia.
Pesan yang dapat dipetik adalah bahwa dalam setiap tindakan dan keputusan kita, kita harus mengutamakan kasih dan kebenaran Allah, bahkan jika hal itu berarti menghadapi tantangan dan penolakan dari dunia. Dengan memegang teguh iman dalam Kristus, kita akan menemukan kekuatan dan hikmat yang lebih besar dari apa pun yang ditawarkan oleh dunia.
Ingatlah bahwa kasih Allah itu tiada tara kepada kita manusia. Allah memberikan perintah-perintah-Nya kepada kita bukan untuk membatasi kebebasan, tetapi sebagai pedoman hidup yang baik dan benar. Marilah kita menjaga kesucian hati dan pikiran, serta hidup dalam ketaatan kepada Allah dan kasih kepada sesama. Amin.
Doa Penutup
Ya Tuhan yang Maha Kuasa, kami bersyukur atas kasih dan hikmat-Mu yang tak terbatas. Bantu kami menjaga kekudusan hati dan pikiran kami, serta menjadikan hidup kami sebagai tempat tinggal Roh KudusMu. Amin.