Membaca Injil harian dan renungan memegang peranan penting bagi umat Katolik. Dengan melakukan ini, umat Katolik mendekatkan diri pada Tuhan setiap hari, memperkuat iman, dan membentuk karakter Kristiani.
Renungan harian juga memberikan ketenangan batin dalam kehidupan yang sibuk, sambil memberikan panduan moral.
Waktu pribadi dengan Tuhan melalui Injil harian menciptakan momen spiritual yang mendalam. Selain itu, membaca Injil mendorong umat Katolik untuk menyadari panggilan misioner dan memperkaya hubungan dengan sesama.
Saudara-saudari terkasih, hari ini kita bahas Injil Katolik buat Sabtu 2 Maret 2024.
Kalender Liturgi hari ini Sabtu 2 Maret 2024 merupakan Hari Sabtu Prapaskah II, Santo Simplisius, Paus dan Martir, dengan Warna Liturgi Ungu.
BACA JUGA: Bacaan Injil Katolik dan Teks Misa Katolik Hari Minggu 3 Maret 2024-Hari Minggu PraPaskah III
Yuk, kita simak Bacaan Liturgi Katolik dan Renungan Harian Katolik pada hari Sabtu 2 Maret 2024:
Bacaan Pertama Mikha 7:14-15.18-20
“Semoga Tuhan melemparkan segala dosa kita ke dalam tubir-tubir laut.”
Nabi berkata, “Ya Tuhan, dengan tongkat-Mu gembalakanlah umat-Mu, kambing domba milik-Mu sendiri. Mereka terpencil, mendiami rimba di tengah-tengah kebun buah-buahan. Biarlah mereka merumput di Basyan dan Gilead seperti pada zaman dahulu kala.
Perlihatkanlah kepada kami tindakan-tindakan ajaib seperti pada waktu Engkau keluar dari Mesir. Adakah Allah lain seperti Engkau, yang mengampuni dosa-dosa dan memaafkan pelanggaran yang dilakukan oleh sisa-sisa milik-Nya sendiri, yang tidak murka untuk selama-lamanya, melainkan berkenan pada kasih setia?
Biarlah Ia kembali menyayangi kita, menghapuskan kesalahan-kesalahan kita dan melemparkan segala dosa kita ke dalam tubir-tubir laut. Kiranya Engkau menunjukkan setia-Mu kepada Yakub dan kasih-Mu kepada Abraham sebagaimana telah Kaujanjikan dengan sumpah kepada nenek moyang kami sejak zaman purbakala!”
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Syukur Kepada Allah.
Mazmur Tanggapan Mzm. 103:1-2.3-4.9-10.11-12
Ref. Pujilah, puji Allah, Tuhan yang maharahim.
Pujilah Tuhan, hai jiwaku! Pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap batinku! Pujilah Tuhan, hai jiwaku, janganlah lupa akan segala kebaikan-Nya!
Dialah yang mengampuni segala kesalahanmu, dan menyembuhkan segala penyakitmu! Dialah yang menebus hidupmu dari liang kubur, dan memahkotai engkau dengan kasih setia dan rahmat!
Tidak terus-menerus Ia murka, dan tidak untuk selama-lamanya Ia mendendam. Tidak pernah Ia memperlakukan kita setimpal dengan dosa kita, atau membalas kita setimpal dengan kesalahan kita.
Setinggi langit dari bumi, demikianlah besarnya kasih setia Tuhan atas orang-orang yang takwa kepada-Nya! Sejauh timur dari barat, demikianlah pelanggaran-pelanggaran kita dibuang-Nya.
Bait Pengantar Injil Lukas 15:18
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Aku akan bangkit dan pergi kepada bapaku dan berkata kepadanya, “Bapa, aku telah berdosa terhadap surga dan terhadap Bapa”.
Bacaan Injil Lukas 15:1-3.11-32
“Saudaramu telah mati dan kini hidup kembali.”
Para pemungut cukai dan orang-orang berdosa biasa datang kepada Yesus untuk mendengarkan Dia. Maka bersungut-sungutlah orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat, katanya, “Ia menerima orang-orang berdosa dan makan bersama-sama dengan mereka.”
Maka Yesus menyampaikan perumpamaan ini kepada mereka. “Ada seorang mempunyai dua anak laki-laki. Kata yang bungsu kepada ayahnya, ‘Bapa, berikanlah kepadaku bagian harta milik kita yang menjadi hakku.’
Lalu ayahnya membagi-bagikan harta kekayaan itu di antara mereka. Beberapa hari kemudian anak bungsu itu menjual seluruh bagiannya itu, lalu pergi ke negeri yang jauh. Di sana ia memboroskan harta miliknya itu dengan hidup berfoya-foya.
Setelah dihabiskan harta miliknya, timbullah bencana kelaparan di negeri itu, dan ia pun mulai melarat. Lalu ia pergi dan bekerja pada seorang majikan di negeri itu. Orang itu menyuruhnya ke ladang untuk menjaga babi.
Lalu ia ingin mengisi perutnya dengan ampas yang menjadi makanan babi itu, tetapi tidak seorang pun yang memberikannya kepadanya. Lalu ia menyadari keadaannya, katanya: ‘Betapa banyak orang upahan bapaku yang berlimpah-limpah makanannya, tetapi aku di sini mati kelaparan.
Aku akan bangkit dan pergi kepada bapaku dan berkata kepadanya: Bapa, aku telah berdosa terhadap surga dan terhadap Bapa; aku tidak layak lagi disebut anak Bapa; jadikanlah aku sebagai salah seorang upahan Bapa.’
Maka bangkitlah ia dan pergi kepada bapanya. Ketika ia masih jauh, ayahnya telah melihat dia, lalu tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. Ayah itu berlari mendapatkan dia lalu merangkul dan mencium dia.
Kata anak itu kepadanya: Bapa, aku telah berdosa terhadap surga dan terhadap Bapa, aku tidak layak lagi disebut anak Bapa. Tetapi ayah itu berkata kepada hamba-hambanya, “Lekaslah bawa kemari jubah yang terbaik, dan pakaikanlah kepadanya; kenakanlah cincin pada jarinya, dan sepatu pada kakinya.
Dan ambillah anak lembu tambun itu, sembelihlah dia dan marilah kita makan dan bersukacita. Sebab anakku ini telah mati dan menjadi hidup kembali, ia telah hilang dan didapat kembali.’
Maka mulailah mereka bersukaria. Tetapi anaknya yang sulung sedang berada di ladang. Ketika ia pulang dan dekat ke rumah, ia mendengar bunyi seruing dan nyanyian tari-tarian.
Lalu ia memanggil salah seorang hamba dan bertanya kepadanya apa arti semua itu. Jawab hamba itu, ‘Adikmu telah kembali, dan ayahmu telah menyembelih anak lembu tambun, karena ia mendapatkan kembali anak itu dengan selamat’.
Maka marahlah anak sulung itu dan ia tidak mau masuk. Lalu ayahnya keluar dan berbicara dengan dia. Tetapi ia menjawab ayahnya, katanya,
‘Telah bertahun-tahun aku melayani Bapa, dan belum pernah aku melanggar perintah Bapa, tetapi kepadaku belum pernah Bapa memberikan seekor anak kambing pun untuk bersukacita dengan sahabat-sahabatku.
Tetapi baru saja datang anak Bapa yang telah memboroskan harta kekayaan Bapa bersama dengan pelacur-pelacur, maka Bapa menyembelih anak lembu tambun itu untuk dia.’
Kata ayahnya kepadanya, ‘Anakku, engkau selalu bersama-sama dengan aku, dan segala kepunyaanku adalah kepunyaanmu. Kita patut bersukacita dan bergembira karena adikmu telah mati dan menjadi hidup kembali, ia telah hilang dan didapat kembali’.”ap Bapa”.
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
Renungan Harian Katolik Sabtu 2 Maret 2024
Renungan Katolik: Belas Kasihan dan Pengampunan Allah
Dua bacaan hari ini mengajarkan kita tentang kasih dan pengampunan Allah yang tiada tara.
Dalam Bacaan Injil Lukas, Yesus memberikan perumpamaan tentang seorang ayah yang menerima kembali anaknya yang telah hidup dalam dosa dan pemborosan. Meskipun anak itu telah meninggalkan dan menghina ayahnya, sang ayah dengan penuh kasih menyambutnya kembali dengan sukacita besar, memberinya jubah yang terbaik dan menyelenggarakan pesta besar untuk merayakan kepulangannya.
Perumpamaan ini mengajarkan kepada kita bahwa tidak peduli seberapa jauh kita telah menjauh dari Allah atau seberapa banyak dosa yang telah kita lakukan, Allah selalu siap untuk menerima kita kembali jika kita bertobat dengan tulus dan kembali kepada-Nya. Belas kasihan dan pengampunan-Nya tidak pernah berakhir, dan kita sebagai umat-Nya selalu memiliki kesempatan untuk memperbaiki hubungan kita dengan-Nya.
Di sisi lain, Bacaan Pertama dari kitab Mikha menunjukkan doa nabi yang memohon pengampunan atas dosa-dosa umat Israel. Nabi berbicara tentang pengampunan Allah yang melimpah, yang dapat menghapus dosa-dosa dan melupakan pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan oleh umat-Nya. Allah tidak hanya mengampuni dosa-dosa kita, tetapi juga melemparkannya jauh-jauh ke dalam laut, artinya Allah tidak akan mengingat dosa-dosa kita lagi setelah kita bertobat.
Dari kedua bacaan ini, kita belajar bahwa Allah adalah Allah yang penuh kasih dan pengampun. Tidak ada dosa yang terlalu besar baginya untuk diampuni jika kita datang kepada-Nya dengan tulus dan bertobat. Kita juga diajarkan untuk memaafkan sesama seperti Allah telah memaafkan kita. Mari kita belajar dari kasih dan pengampunan Allah yang melimpah, dan mari kita menjadi teladan kasih dan pengampunan bagi orang lain dalam kehidupan kita.
Tujuan utama dari kedua bacaan ini adalah untuk mengajarkan kita tentang belas kasihan dan pengampunan Allah yang tidak terbatas. Pesan yang dapat dipetik adalah pentingnya mengakui dosa-dosa kita, bertobat, dan kembali kepada Allah dengan tulus. Selain itu, kita juga diajarkan untuk memaafkan sesama seperti Allah telah memaafkan kita, sehingga kita dapat hidup dalam damai sejahtera dan kasih-Nya. Amin.
Doa Penutup
Ya Tuhan yang penuh kasih dan pengampunan, ajarilah kami mengikuti teladan kasih dan pengampunan-Mu. Terimalah kami kembali jika kami tersesat, dan bimbinglah kami dalam kasih-Mu yang tiada tara. Amin.