Membaca Injil harian dan renungan memegang peranan penting bagi umat Katolik. Dengan melakukan ini, umat Katolik mendekatkan diri pada Tuhan setiap hari, memperkuat iman, dan membentuk karakter Kristiani.
Renungan harian juga memberikan ketenangan batin dalam kehidupan yang sibuk, sambil memberikan panduan moral.
Waktu pribadi dengan Tuhan melalui Injil harian menciptakan momen spiritual yang mendalam. Selain itu, membaca Injil mendorong umat Katolik untuk menyadari panggilan misioner dan memperkaya hubungan dengan sesama.
Saudara-saudari terkasih, hari ini kita bahas Injil Katolik buat Jumat 1 Maret 2024.
Kalender Liturgi hari ini Jumat 1 Maret 2024 merupakan Hari Jumat Prapaskah II, Santo Felix III (II), Paus, Santo David, Pengaku Iman, dengan Warna Liturgi Ungu.
BACA JUGA: Bacaan Injil Katolik dan Teks Misa Katolik Hari Minggu 3 Maret 2024-Hari Minggu PraPaskah III
Yuk, kita simak Bacaan Liturgi Katolik dan Renungan Harian Katolik pada hari Jumat 1 Maret 2024:
Bacaan Pertama Kej. 37:3-4.12.13a.17b-28
Israel lebih mengasihi Yusuf daripada semua anaknya yang lain, sebab Yusuf itu anak yang lahir pada masa tuanya; dan ia menyuruh membuat jubah yang maha indah bagi dia.
Setelah dilihat oleh saudara-saudaranya bahwa ayah mereka lebih mengasihi Yusuf daripada semua saudaranya, maka bencilah mereka itu kepada Yusuf, dan tidak mau menyapanya dengan ramah.
Pada suatu hari pergilah saudara-saudara Yusuf menggembalakan kambing domba ayahnya dekat Sikhem. Lalu Israel berkata kepada Yusuf, “Bukankah saudara-saudaramu menggembalakan kambing domba dekat Sikhem? Marilah engkau kusuruh kepada mereka.”
Maka Yusuf menyusul saudara-saudaranya itu, dan didapatinyalah mereka di Dotan. Dari jauh Yusuf telah kelihatan kepada mereka.
Tetapi sebelum ia dekat pada mereka, mereka telah bermufakat mencari daya upaya untuk membunuhnya. Kata mereka seorang kepada yang lain, “Lihat, tukang mimpi kita itu datang!
Sekarang,marilah kita bunuh dia, dan kita lemparkan ke dalam salah satu sumur ini, lalu kita katakan: seekor binatang buas telah menerkamnya.
Dan kita akan lihat nanti, bagaimana jadinya dengan mimpinya itu!” Ketika Ruben mendengar hal ini, ia ingin melepaskan Yusuf dari tangan mereka.
Sebab itu kata Ruben: “Janganlah kita bunuh dia!” Lagi kata Ruben kepada mereka, “Janganlah tumpahkan darah! Lemparkan saja dia ke dalam sumur yang ada di padang gurun ini,
tetapi janganlah apa-apakan dia.” Maksud Ruben: ia hendak melepaskan Yusuf dari tangan mereka dan membawanya kembali kepada ayahnya.
Baru saja Yusuf sampai pada saudara-saudaranya, mereka pun menanggalkan jubah Yusuf, jubah maha indah yang dipakainya itu. Lalu mereka membawa dia dan melemparkannya ke dalam sumur. Sumur itu kosong, tidak berair. Kemudian duduklah mereka untuk makan.
Ketika mereka mengangkat muka, kelihatanlah kepada mereka suatu kafilah orang Ismael yang datang dari Gilead dengan untanya yang membawa damar, balsam dan damar ladam.
Mereka sedang dalam perjalanan mengangkut barang-barang itu ke Mesir. Lalu kata Yehuda kepada saudara-saudaranya itu, “Apakah untungnya kita membunuh adik kita itu dan menyembunyikan darahnya?
Marilah kita jual dia kepada orang Ismael ini, tetapi janganlah kita apa-apakan dia, karena ia saudara kita, darah daging kita.” Dan saudara-saudaranya pun mendengarkan perkataan itu.
Ketika saudagar-saudagar Midian itu lewat, Yusuf diangkat ke atas dari dalam sumur itu, kemudian dijual kepada orang Ismael itu dengan harga dua puluh syikal perak. Lalu Yusuf dibawa mereka ke Mesir.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Syukur Kepada Allah.
Mazmur Tanggapan Mzm 105:16-17.18-19.20-21
Ref. Ingatlah perbuatan-perbuatan ajaib yang dilakukan Tuhan.
Ketika Tuhan mendatangkan kelaparan ke atas tanah Kanaan, dan menghancurkan seluruh persediaan makanan, diutus-Nyalah seorang mendahului mereka, yakni Yusuf yang dijual menjadi budak.
Kakinya diborgol dengan belenggu, lehernya dirantai dengan besi, sampai terpenuhilah nubuatnya, dan firman Tuhan membenarkan dia.
Raja menyuruh melepaskan dia, penguasa para bangsa membebaskannya. Dijadikannya dia tuan atas istananya, dan pengelola segala harta kepunyaannya.
Bacaan Injil Mat. 21:33-43.45-46
“Ia adalah ahli waris, mari kita bunuh dia.”
Sekali peristiwa Yesus berkata kepada imam-imam kepala serta tua-tua bangsa Yahudi, “Dengarkanlah perumpamaan ini, seorang tuan tanah membuka kebun anggur dan menanam pagar sekelilingnya.
Ia menggali lubang tempat memeras anggur dan mendirikan menara jaga di dalam kebun itu. Kemudian ia menyewakan kebun itu kepada penggarap-penggarap,
lalu berangkat ke negeri lain. Ketika hampir tiba musim petik, ia menyuruh hamba-hambanya kepada penggarap-penggarap itu untuk menerima hasil yang menjadi bagiannya.
Tetapi para penggarap menangkap hamba-hamba itu: yang seorang mereka pukul, yang lain mereka bunuh, dan yang lain lagi mereka lempari dengan batu.
Kemudian tuan itu menyuruh pula hamba-hamba yang lain, lebih banyak daripada yang semula. Tetapi mereka pun diperlakukan sama seperti kawan-kawan mereka.
Akhirnya tuan itu menyuruh anaknya kepada mereka, pikirnya, ‘Anakku pasti mereka segani.’ Tetapi ketika para penggarap melihat anak itu, mereka berkata seorang kepada yang lain: Ia adalah ahli waris!
Mari kita bunuh dia, supaya warisannya menjadi milik kita. Maka mereka menangkap dia, dan melemparkannya ke luar kebun anggur itu, lalu membunuhnya.
Maka apabila tuan kebun anggur itu datang, apakah yang akan dilakukannya dengan penggarap-penggarap itu?” Kata imam-imam kepala dan tua-tua itu kepada Yesus, “Ia akan membinasakan orang-orang jahat itu,
dan kebun anggurnya akan disewakannya kepada penggarap-penggarap lain yang akan menyerahkan hasil kepadanya pada waktunya.”
Kata Yesus kepada mereka, “Belum pernahkah kamu baca dalam Kitab Suci: Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru? Hal itu terjadi dari pihak Tuhan, suatu perbuatan ajaib di mata kita.
Sebab itu Aku berkata kepadamu, Kerajaan Allah akan diambil dari padamu, dan akan diberikan kepada suatu bangsa yang akan menghasilkan buah Kerajaan itu.” Mendengar perumpamaan Yesus itu, imam-imam kepala dan orang-orang Farisi mengerti bahwa merekalah yang dimaksudkan-Nya.
Maka mereka berusaha menangkap Dia, tetapi mereka takut kepada orang banyak, karena orang banyak itu menganggap Yesus nabi.
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
Renungan Harian Katolik Jumat 1 Maret 2024
Kedua bacaan hari ini menunjukkan kepada kita bagaimana Tuhan hadir dalam kehidupan sehari-hari kita, bahkan dalam situasi yang penuh dengan konflik dan penderitaan. Dalam Bacaan Injil, Yesus memberikan perumpamaan tentang seorang tuan tanah yang menanam kebun anggur dan mengirimkan hamba-hambanya untuk menerima hasilnya. Namun, para penggarap kebun anggur itu tidak hanya menolak untuk memberikan hasil, tetapi juga membunuh hamba-hamba yang dikirim oleh tuan tanah, bahkan anak tuan tanah sendiri.
Perumpamaan ini menggambarkan kasih Allah kepada umat-Nya dan kesediaan-Nya untuk memberikan segala yang terbaik bagi kita. Namun, kita seringkali tidak menghargai kasih dan anugerah-Nya. Seperti para penggarap kebun anggur yang menolak memberikan hasil kepada tuan tanah, kita seringkali juga menolak untuk mengakui dan menghormati kehadiran Allah dalam hidup kita. Kita lebih suka mengejar kepentingan dan kepuasan pribadi kita daripada memperhatikan kehendak-Nya.
Di sisi lain, Bacaan Pertama mengisahkan kisah Yusuf yang dihina dan dijual oleh saudara-saudaranya. Meskipun Yusuf mengalami penderitaan karena dikhianati oleh orang-orang yang seharusnya melindunginya, Allah tetap hadir dalam kehidupannya. Melalui kisah Yusuf, kita diajarkan untuk tetap percaya pada rencana Allah meskipun dalam situasi yang penuh dengan ketidakpastian dan penderitaan. Seperti Yusuf yang akhirnya menjadi berkat bagi bangsa Mesir, kita juga harus percaya bahwa Allah memiliki rencana yang baik bagi kita, meskipun kita tidak selalu mengerti.
Dari kedua bacaan ini, kita dapat mengambil pesan bahwa kita harus selalu mengakui dan menghargai kehadiran Allah dalam kehidupan sehari-hari kita, bahkan dalam situasi yang penuh dengan tantangan dan penderitaan. Kita harus percaya bahwa Allah memiliki rencana yang baik bagi kita, meskipun rencana-Nya mungkin tidak selalu sejalan dengan rencana kita. Kita juga harus bersedia untuk memaafkan seperti Ruben yang ingin melepaskan Yusuf dari tangan saudara-saudaranya, karena dengan memaafkan kita akan mengalami pembebasan dan damai sejahtera dalam hati kita.
Pada Hari Jumat Pertama di Bulan Maret 2024 ini, marilah kita memohon pertolongan dan perlindungan Allah agar kita selalu dapat mengakui kehadiran-Nya dalam hidup kita, serta bersedia untuk mengikuti kehendak-Nya meskipun dalam situasi yang sulit sekalipun. Amin.
Doa Penutup
Ya Tuhan yang Maha Pengasih, dalam kehidupan yang penuh tantangan dan penderitaan ini, ajarilah kami mengakui dan menghargai kehadiran-Mu. Berilah kami keberanian untuk mengikuti kehendak-Mu meskipun dalam situasi yang sulit. Permudahlah hati kami untuk selalu memaafkan sesama seperti Engkau memaafkan kami. Amin.