Pada bulan Syaban, terdapat satu malam istimewa yang dikenal sebagai malam Nisfu Syaban, yang diperingati setiap tanggal 15 Syaban.
Malam Nisfu Syaban dikenal sebagai lailatul maghfirah, yang berarti malam pengampunan. Pada malam ini, Allah akan mengampuni segala dosa hamba-NYA.
Oleh karena itu, pada malam Nisfu Syaban, umat Muslim dianjurkan untuk banyak berdoa, berdzikir, dan memohon ampunan kepada Allah SWT.
Tema Nisfu Syaban sangat tepat untuk dijadikan referensi bahan khutbah Jumat bagi para khotib.
Dilansir dari NU Lampung, berikut adalah contoh teks naskah khutbah Jumat tentang malam Nisfu Syaban dan keutamaannya.
BACA JUGA: Bocoran Jadwal Idul Fitri 2024 dan Cuti Bersama, Siap-siap Rencanain Mudik Lebaran 2024
Khutbah I
اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِىْ أَرْسَلَ رَسُوْلَهُ بِالْهُدىْ وَدِيْنِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلى الدِّيْنِ كُلِّهِ وَلَوْكَرِهَ الْمُشْرِكُوْنَ. أَشْهَدُ أَنْ لآإِلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلى خَاتَمِ اْلاَنْبِيَآءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ مُحَمَّدٍ وَّعَلى آلِهِ وَصَحْبِهِ أجْمَعِيْنَ. أَمَّا بَعْدُ، فَيَا عِبَادَ اللهِ اِتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ اِلاَّ وَاَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ قَالَ تَعَالَى : إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ التَّوَّابِينَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِينَ
Hadirin rahimakumullah.
Pada waktu yang mulia ini, di atas mimbar Jumat, tidak bosan-bosan khatib selalu mengingatkan kepada jamaah Jumat sekalian dan khususnya kepada diri khatib pribadi, untuk selalu meningkatkan takwa kita kepada Allah swt, yakni dengan menjalankan penuh segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Karena sebaik-baik bekal adalah takwa. Sebagaimana yang telah difirmankan oleh Allah swt:
وَتَزَوَّدُوا۟ فَإِنَّ خَيْرَ ٱلزَّادِ ٱلتَّقْوَىٰ,
Artinya: Berbekallah dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa.
Selain menjadi bekal yang baik, takwa juga menjadi sifat yang paling mulia di sisi Allah swt. Hal ini sebagaimana tercantum dalam Al-Qur’an surat Al-Hujurat ayat 13:
إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِندَ ٱللَّهِ أَتْقَىٰكُمْ
Artinya: Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling takwa di antara kamu.
Hadirin rahimakumullah
Segala puji milik Allah swt, Tuhan yang memberikan kita kesehatan jasmani dan ruhani, secara jasmani kita diberikan kesehatan dan kekuatan sehingga bisa melakukan ibadah shalat Jumat di masjid yang mulia ini, serta kita juga masih diberikan umur oleh Allah swt hingga saat ini juga masih bertemu dengan bulan Sya’ban, dan mudah-mudahan kita juga akan bertemu pada bulan suci Ramadhan.
Kenikmatan secara ruhani kita masih diberikan hidayah oleh Allah swt, sehingga kita masih taat kepada-Nya, salah satu buktinya yakni berkumpulnya kita di masjid yang mulia ini untuk melaksanakan shalat Jumat secara berjamaah.
Shalawat dan salam, tetap tercurah kepada Rasulullah Muhammad saw, Nabi yang membawa syariat Islam, yakni agama yang mengatur kehidupan manusia, dan syariat yang mengangkat manusia ke harkat martabat yang mulia, dan syariat yang juga menyempurnakan akhlak manusia di muka bumi untuk menjadi baik dan terpuji.
Hadirin rahimakumullah
Beberapa hari lagi kita akan berjumpa dengan malam Nisfu Sya’ban, yakni bertepatan pada hari Sabtu 24 Februari 2024. Malam tersebut merupakan malam yang mulia karena penuh dengan keberkahan bagi umat Islam.
Maka, pada malam tersebut kita dianjurkan untuk memperbanyak ibadah dan amal saleh, salah satunya untuk berintrospeksi diri dan bertaubat kepada Allah swt. Sehingga taubat tersebut bisa menjadikan pembersih jiwa kita dan menjadi penghormatan juga untuk bulan Sya’ban dan Ramadhan ke depan.
Karena sesungguhnya Allah swt menyukai orang-orang yang bertaubat dan membersihkan diri. Hal ini sebagaimana tercantum di dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 222 yang berbunyi:
إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ التَّوَّابِينَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِينَ
Artinya: Sungguh, Allah menyukai orang yang bertaubat dan menyukai orang yang menyucikan diri (Al-Baqarah: 222).
Hadirin rahimakumullah
Malam hari, terutama malam Nisfu Sya’ban merupakan salah satu waktu yang utama untuk berdoa, bertaubat dan mendekatkan diri kepada Allah swt.
Banyak riwayat yang menganjurkan kepada kita untuk selalu berdoa dan bertaubat kepada Allah swt, sebagaimana yang tercantum pada salah satu hadits Nabi yang diriwayatkan oleh Imam Muslim berbunyi:
عَنْ أَبِي مُوسَى عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ يَبْسُطُ يَدَهُ بِاللَّيْلِ لِيَتُوبَ مُسِيءُ النَّهَارِ وَيَبْسُطُ يَدَهُ بِالنَّهَارِ لِيَتُوبَ مُسِيءُ اللَّيْلِ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ مِنْ مَغْرِبِهَا
Artinya: Dari sahabat Abu Musa dari Nabi Muhammad saw, ia bersabda, “Sungguh, Allah swt membuka tangan-Nya pada malam hari agar pendosa di siang hari dapat bertaubat dan menggelar tangan-Nya pada siang hari agar pendosa di malam hari dapat bertaubat sampai matahari terbit dari tempat tenggelamnya (HR Muslim).
Allah swt membukakan pintu taubat sepanjang hari atau 24 jam. Sehingga tidak ada kata terlambat untuk selalu bertaubat, memperbaiki diri dan mendekatkan diri kepada Allah swt. Karena sesungguhnya Allah swt sudah memberikan banyak kemudahan kepada kita untuk selalu bertaubat dan meminta ampun kepada-Nya.
Allah swt menunggu kita untuk selalu bertaubat, kembali kepada jalan kebenaran, dengan mengingat segala dosa yang pernah dilakukan sepanjang hari. Dan Allah swt tidak mempedulikan seberapa banyak dan besar dosa para hamba-Nya kepada-Nya. Karena sesungguhnya Allah swt Maha Pengampun, Maha Kasih Sayang dan selalu menerima taubat hamba-hamba-Nya.
Hadirin rahimakumullah
Bertaubat kepada Allah swt merupakan tindakan yang paling terpuji meski di umur yang sangat tua. Dan justru Rasul menganjurkan kepada orang yang sudah tua untuk bertaubat, serta Rasul juga mengapresiasi atas tindakan taubatnya orang tua.
Hal ini sebagaimana telah tercantum dalam hadits Nabi Muhammad saw yang diriwayatkan oleh Imam At-Thabarani:
عن أبي ذر قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم مَنْ أَحْسَنَ فِيْمَا بَقِيَ غُفِرَ لَهُ مَا مَضَى وَمَنْ أَسَاءَ فِيْمَا بَقِيَ أُخِذَ بِمَا مَضَى وَمَا بَقِيَ الطبراني
Artinya: Dari sahabat Abu Dzar ra, ia berkata, Rasulullah saw bersabda “Siapa saja yang berbuat baik pada sisa usianya, niscaya diampuni dosanya yang telah lalu. Tetapi siapa yang berdosa pada sisa umurnya, niscaya disiksa perbuatan dosanya yang telah lalu dan dosa pada sisa usianya” (HR At-Thabarani).
Demikian khutbah kali ini, mudah-mudahan Allah swt selalu memberikan kita hidayah dan selalu membuka pintu taubat seluas-luasnya bagi kita semua.
Dan semoga Allah swt ridha terhadap kita, karena jika Allah sudah ridha maka Ia akan selalu menyayangi kita, selalu mengingatkan, selalu memberikan kita hidayah, dan selalu mengampuni kita. Aamiin ya rabbal alamin.
بَارَكَ الله لِي وَلَكُمْ بِاْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْآيَةِ وَذِكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا فَأَسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ، إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْم
Khutbah II
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ. أَشْهَدُ أَنْ لآ إلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِيْ لَا نَبِيّ بعدَهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ القِيَامَةِ. أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا النَّاسُ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ فَقَالَ اللهُ تَعَالَى: إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يٰأَ يُّها الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِ سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ اَللّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ، اَلْأَحْياءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ. اَللّهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْغَلَاءَ وَاْلوَبَاءَ والرِّبَا وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتَنِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا إِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عامَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. اَللَّهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ وَأَرِنَا الْبَاطِلَ بَاطِلًا وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. وَاَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ. فَيَا عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتاءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشاءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ، وَلَذِكْرُ اللهِ أَعَزَّ وَأَجَلَّ وَأَكْبَرْ
Nah, buat kamu yang sering bingung mau ngomongin apa di khutbah Jumat, tema Nisfu Syaban ini oke banget, loh! Mungkin bisa jadi inspirasi buat bikin khutbah yang lebih keren dan penuh hikmat.
Lihat juga, di NU Lampung, ada nih contoh teks khutbah Jumat yang membahas tentang malam Nisfu Syaban. Kalau penasaran, cek aja link-nya di sini: TINGGAL KLIK
Jadi, gitu deh, guys! Semoga dengan khutbah yang kekinian ini, kita makin semangat dalam beribadah dan bermuhasabah. Yuk, tunggu momen spesial selanjutnya.