Prapaskah 2024 dibuka dengan kedatangan Rabu Abu pada tanggal 14 Februari 2024. Pada hari yang disucikan ini, umat dipanggil untuk menahan diri dengan puasa dan pantang sesuai ajaran Gereja Katolik.
Proses penerimaan abu dapat dilakukan mulai dari sore hari sebelumnya hingga sore hari Rabu itu sendiri. Dalam kesungguhan hati, umat Katolik menjalani waktu yang berat sekalipun dalam berbagai situasi dan kondisi.
Melalui puasa dan pantang selama 40 hari, umat menguji kekuatan dalam menolak nafsu duniawi yang seringkali menguasai. Dengan mengendalikan keinginan duniawi, umat mendekatkan diri kepada Tuhan melalui perenungan dan tindakan dalam Aksi Puasa Pembangunan (APP).
Aturan puasa dan pantang dalam Gereja Katolik menegaskan bahwa puasa wajib dilakukan bagi umat Katolik berusia 18 hingga 60 tahun, sementara pantang wajib mulai usia 14 tahun ke atas.
Dalam menjalani kewajiban ini, umat Katolik tidak hanya menahan diri dari makanan, tetapi juga menekan hawa nafsu dan keinginan duniawi lainnya.
Jadwal pantang dan puasa Prapaskah 2024 yang telah ditetapkan adalah sebagai berikut:
- Rabu, 14 Februari 2024: Rabu Abu, wajib puasa dan pantang
- Jumat, 16 Februari 2024: pantang
- Jumat, 23 Februari 2024: pantang
- Jumat, 1 Maret 2024: pantang
- Jumat, 8 Maret 2024: pantang
- Jumat, 15 Maret 2024: pantang
- Jumat, 22 Maret 2024: pantang
- Jumat, 29 Maret 2024: wajib pantang dan puasa Jumat Agung
Pekan Suci 2024, rangkaian peringatan penting dalam agama Katolik, juga diperingati dengan penuh kekhusyukan:
- Minggu Palma: 24 Maret 2024
- Kamis Putih: 28 Maret 2024
- Jumat Agung: 29 Maret 2024
- Sabtu Suci: 30 Maret 2024
- Minggu Paskah: 31 Maret 2024
Aturan puasa dan pantang dalam Gereja Katolik menetapkan bahwa puasa dilakukan dengan hanya makan sekali dalam sehari, sementara pantang tidak hanya terbatas pada jenis makanan, tetapi juga pada berbagai aktivitas duniawi lainnya.
Dalam kesungguhan hati, umat Katolik menjalani masa Prapaskah sebagai sebuah panggilan untuk mendekatkan diri kepada Sang Khalik dengan penuh kesadaran dan pertobatan yang tulus.
Berikut ini adalah TEKS MISA HARI RABU ABU, HARI PUASA DAN PANTANG:
Mari kita saksikan Teks Misa pada Hari Rabu, 14 Februari 2024.
Bapak/Ibu, Saudara-saudari yang terkasih dalam Kristus, Hari ini, pada 14 Februari 2024, kita masuk kepada Hari Rabu Abu, Hari Puasa dan Pantang menjelang masa PraPaskah, mari kita mempersembahkan diri kita dengan iman yang teguh kepada Tuhan.
Bersama-sama menyanyikan LAGU PEMBUKA (Pastor, Prodiakon, Lektor, Misdinar masuk).
ANTIFON PEMBUKAAN –Bdk. Keb. 11:24, 25, 27
Engkau mengasihi segala yang ada, ya Tuhan, dan tidak membenci apa pun yang telah Kauciptakan. Engkau tidak lagi memperhitungkan dosa manusia apabila mereka bertobat. Engkau berbelas kasih kepada mereka sebab Engkaulah Tuhan, Allah kami.
01. TANDA SALIB DAN SALAM
P : Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
U : Amin.
P : Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, cinta kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus beserta kita.
U : Sekarang dan selama-lamanya.
02. PENGANTAR
P : Bapak/Ibu, Saudara-saudari yang terkasih dalam Kristus,
Masa Prapaskah merupakan momen yang tepat bagi umat Katolik untuk merespons panggilan kasih Allah dengan penuh iman. Tanggapan ini harus tercermin dalam tobat yang tulus dan diwujudkan melalui puasa, amal, serta doa yang singkat namun menyentuh hati. Kehidupan yang terbuka kepada Tuhan juga harus senantiasa dijaga, karena Dia adalah Allah yang setia dan menepati janji-Nya dengan penuh kebijaksanaan.
[hening sejenak]
P : Marilah menyesali dan mengakui bahwa kita telah berdosa, supaya kita siap mendengarkan Sabda Allah, Terang dan Pedoman hidup kita.
04. KEMULIAAN
P : Kemuliaan kepada Allah di surga
U : dan damai di bumikepada orang yang berkenan pada-Nya.
P : Kami memuji Dikau,
U : Kami meluhurkan Dikau.
P : Kami menyembah Dikau,
U : Kami memuliakan Dikau.
P : Kami bersyukur kepada-Mu,karena kemuliaan-Mu yang besar.
U : Ya Tuhan Allah, raja surgawi,Allah Bapa yang Mahakuasa.
P : Ya Tuhan Yesus Kristus, Putera yang tunggal.
U : Ya Tuhan Allah, Anak Domba Allah, Putera Bapa.
P : Engkau yang menghapus dosa dunia,kasihanilah kami.
U : Engkau yang menghapus dosa dunia,kabulkanlah doa kami.
P : Engkau yang duduk di sisi Bapa,kasihanilah kami.
U : Karena hanya Engkaulah kudus.
P : Hanya Engkaulah Tuhan.
U : Hanya Engkaulah Mahatinggi, ya Yesus Kristus.
P : bersama dengan Roh Kudus,
U : dalam kemuliaan Allah Bapa. Amin.
05. DOA PEMBUKA
P : Marilah kita bersama-sama berdoa (hening sejenak):
Ya Allah, kami umat-Mu, dengan penuh iman, memohon pertolongan-Mu untuk memulai perjalanan puasa suci ini. Berikanlah kami kekuatan dan keteguhan hati untuk mengatasi godaan dan kelesuan rohani. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa.
U : Amin.
06. AJAKAN MENDENGARKAN SABDA TUHAN
P : Marilah kita membuka hati kita untuk mendengarkan Sabda Tuhan dan menerimanya agar Sabda Tuhan menjadi pelita iman kita dan tongkat penuntun jalan hidup kita. [Bacaan dibacakan dari Alkitab]
07. BACAAN PERTAMA
L : Bacaan dari Nubuat Yoel 2:12-18
“Sekarang juga, berbaliklah kepada-Ku dengan segenap hatimu, dengan berpuasa, dengan menangis dan dengan mengaduh.”
“Sekarang,” beginilah sabda Tuhan, “berbaliklah kepada-Ku dengan segenap hatimu, dengan berpuasa, dengan menangis dan mengaduh.” Koyakkanlah hatimu dan jangan pakaianmu, berbaliklah kepada Tuhan, Allahmu, sebab Ia pengasih dan penyayang, panjang sabar dan berlimpah kasih setia, dan Ia menyesal karena hukuman-Nya. Siapa tahu, mungkin Ia mau berbalik dan menyesal, lalu meninggalkan berkat menjadi kurban sajian dan kurban curahan bagi Tuhan, Allahmu. Tiuplah sangkakala di Sion, adakanlah puasa yang kudus, maklumkanlah perkumpulan raya; kumpulkanlah bangsa ini, kuduskanlah jemaah, himpunkanlah orang-orang yang lanjut usia, kumpulkanlah anak-anak, bahkan anak-anak yang menyusu; baiklah pengantin laki-laki keluar dari kamarnya, dan pengantin perempuan dari kamar tidurnya. Baiklah para imam, pelayan-pelayan Tuhan, menangis di antara balai depan mezbah, dan berkata, “Sayangilah, ya Tuhan, umat-Mu, dan janganlah biarkan milik-Mu sendiri menjadi cela, sehingga bangsa-bangsa menyindir kepada mereka. Mengapa orang berkata di antara bangsa-bangsa: “Di mana Allah mereka?” Maka Tuhan menjadi cemburu karena tanah-Nya dan menaruh belas kasihan kepada umat-Nya.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.
08. MENDARASKAN MAZMUR TANGGAPAN
Mazmur 51:3-6a.12-14-17
Ref. Mohon ampun kami orang berdosa.
- Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu, menurut besarnya rahmat-Mu, hapuskanlah pelanggaranku. Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku dan tahirkanlah aku dari dosaku!
- Sebab aku sadar akan pelanggaranku, dosaku selalu terbayang di hadapanku. Terhadap Engkau sendirilah aku berdosa, yang jahat dalam pandangan-Mu kulakukan.
- Ciptakanlah hati yang murni dalam diriku, ya Allah, dan baharuilah semangat yang teguh dalam diriku. Janganlah membuang aku dari hadapan-Mu, dan janganlah mengambil Roh-Mu yang kudus dari padaku!
- Berilah aku sukacita karena keselamatan-Mu, dan teguhkanlah roh yang rela dalam diriku. Ya Tuhan, bukalah bibirku, supaya mulutku mewartakan puji-pujian kepada-Mu!
09. BACAAN KEDUA
L: Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada umat di Korintus 5:20 – 6:2
“Berilah dirimu didamaikan dengan Allah, sesungguhnya hari ini adalah hari penyelamatan.”
Saudara-saudara, kami ini adalah utusan-utusan Kristus; seakan-akan Allah menasihati kamu dengan perantaraan kami. Dalam nama Kristus kami meminta kepadamu: Berilah dirimu didamaikan dengan Allah. Kristus yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah. Sebab teman-teman sekerja, kami menasihati kamu supaya kamu jangan membuat sia-sia kasih karunia Allah yang telah kamu terima. Sebab Allah berfirman, “Pada waktu Aku berkenan, Aku akan mendengarkan engkau, dan pada hari Aku menyelamatkan, Aku akan menolong engkau.” Camkanlah, saat inilah saat perkenanan itu; hari inilah hari penyelamatan itu.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur Kepada Allah.
10. BAIT PENGANTAR INJIL
U : Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
S : Jangan kautegarkan hatimu; dengarkanlah suara Tuhan pada hari ini.
11. BACAAN INJIL
P : Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius 6:1-6.16-18
“Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan mengganjar engkau.”
Dalam khotbah di bukit Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya, “Hati-hatilah, jangan sampai melakukan kewajiban agamamu di hadapan orang supaya dilihat. Karena jika demikian, kamu tidak beroleh upah dari Bapamu yang di surga. Jadi, apabila engkau memberi sedekah, janganlah engkau mencanangkan hal itu, seperti yang dilakukan orang munafik di rumah-rumah ibadat dan di lorong-lorong supaya dipuji orang. Aku berkata kepadamu: Hendaklah sedekahmu itu diberikan dengan tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu. Dan apabila kamu berdoa, janganlah berdoa seperti orang munafik. Mereka suka mengucapkan doanya dengan berdiri di rumah-rumah ibadat dan pada tikungan-tikungan jalan raya supaya mereka dilihat orang. Aku berkata kepadamu, ‘Mereka sudah mendapat upahnya’. Tetapi jika engkau berdoa masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu, dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu. Dan apabila kamu berpuasa janganlah muram mukamu seperti orang munafik. Mereka mengubah air mukanya supaya orang melihat bahwa mereka sedang berpuasa. Aku berkata kepadamu, ‘Mereka sudah mendapat upahnya’. Tetapi apabila engkau berpuasa, minyakilah kepalamu dan cucilah mukamu supaya jangan dilihat orang bahwa engkau sedang berpuasa, melainkan hanya oleh Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.”
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
12. HOMILI (RENUNGAN)
Saudara-saudari yang terkasih dalam Yesus Kristus, dalam bacaan Injil Matius 6:1-6.16-18 hari ini, kita diajak untuk merenungkan tentang pentingnya melakukan kewajiban agama kita dengan tulus dan ikhlas, tanpa mencari pujian dari manusia. Pesan ini sangat relevan dalam menghadapi peristiwa Hari Rabu Abu menjelang masa PraPaskah dan Pemilu yang berlangsung di Indonesia pada hari ini.
Yesus Kristus mengajarkan kepada kita agar hati-hati dan tidak melakukan kewajiban agama di depan orang supaya dilihat oleh mereka. Ini adalah panggilan untuk menjaga hubungan batin kita dengan Allah, bukan sekadar penampilan di mata manusia.
Tradisi Rabu Abu, meski tidak secara langsung disinggung dalam bacaan hari ini, merupakan bagian dari perayaan masa Prapaskah yang penuh rahmat.
Meskipun demikian, penting bagi kita untuk merenungkan makna simbolis dari penggunaan abu atau debu. Abu yang sering dianggap hina dan tidak berguna, mengingatkan kita akan keterbatasan dan akhir dari kehidupan kita di dunia ini.
Hari ini Yesus mengingatkan kita akan bahaya kedangkalan spiritual yang mungkin terjadi jika kita hanya mencari pujian dari manusia. Saat kita memberi sedekah, berdoa, atau berpuasa, marilah kita lakukan dengan tulus ikhlas dan tidak mencari perhatian manusia.
Pemilu yang berlangsung pada hari ini juga menjadi momen yang tepat bagi kita untuk merenungkan ajaran Yesus ini.
Dalam konteks Pemilu yang berlangsung pada hari ini, kita diingatkan untuk tidak menjadikan keagamaan sebagai sekadar tampilan di depan orang lain. Mungkin tergoda untuk menunjukkan dukungan agamawi kita dengan mencanangkan kebaikan di depan publik, melakukan kebaikan bukan dari hati tapi semata-mata ingin mencapai suatu tujuan.
Ketika kita memberi sedekah, berdoa, atau berpuasa, marilah kita lakukan dengan tulus dan ikhlas, tanpa mencari pujian dari manusia. Allah yang melihat segala sesuatu, termasuk yang tersembunyi, akan membalasnya dengan berkat-Nya. Hal ini mengajarkan kita untuk tetap merendahkan hati, bahkan dalam kebaikan yang kita lakukan.
Di tengah keramaian politik, kita diingatkan untuk tetap teguh dalam iman dan tidak terbawa arus dunia yang serba material. Berdoa dengan tulus kepada Allah untuk memberikan kebijaksanaan kepada para pemimpin yang akan dipilih adalah langkah yang bijaksana.
Puasa, yang juga disebut dalam bacaan hari ini, bukan hanya menahan diri dari makanan dan minuman, tetapi juga menahan diri dari keinginan duniawi yang menghalangi kita dalam mencapai kesucian. Melakukan puasa dengan tulus dan tanpa memamerkannya kepada orang lain akan mendatangkan berkat berlimpah dari Allah.
Pertobatan dan kasih kepada sesama harus menjadi motivasi utama kita dalam menjalankan kewajiban agama. Seperti abu atau debu yang tampak hina namun memiliki makna yang dalam, demikian pula tindakan kita selama masa Prapaskah ini haruslah penuh dengan makna dan kerendahan hati.
Marilah kita jadikan setiap tindakan kita sebagai wujud cinta, kesetiaan, pengabdian yang tulus dan tersembunyi kepada-Nya, sehingga kita akan menerima berkat-Nya bukan hanya dalam kehidupan sekarang, tetapi juga dalam kehidupan yang akan datang.
Semoga kita senantiasa dijaga dan diberkati oleh Allah, serta mampu menjalani hidup dengan penuh kasih dan kesederhanaan, demi kemuliaan nama-Nya. Amin.
13. PEMBERKATAN ABU DAN PEMBAGIAN ABU
AJAKAN
Saudara-saudari terkasih, dengan rendah hati marilah kita mohon kepada Allah Bapa agar dengan kelimpahan rahmat Nya la sudi memberkati abu ini, yang akan dioleskan pada kepala kita sebagai tanda penyesalan atas dosa.
DOA PEMBERKATAN ABU
Marilah kita berdoa: Ya Allah, hati-Mu tergerak bila kami merendahkan diri, dan Engkau berkenan bila kami bertobat. Sudilah mendengarkan doa kami dengan penuh kasih, dan limpahkanlah berkat Mu kepada kami yang diolesi dengan abu. Semoga dengan setia kami menjalani puasa dan pantang Prapaskah, dan dengan hati yang suci kami layak merayakan misteri Paskah Putra-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin
PEMBAGIAN ABU
I : Bertobatlah dan percayalah kepada Injil.
U : Amin
14. SYAHADAT
P : Marilah menanggapi Sabda Tuhan dan mengungkapkan iman kepercayaan kita kepada Tuhan dengan mengucapkan Syahadat. Aku percaya akan Allah, Bapa yang mahakuasa…..
15. DOA UMAT
P : Doa, tobat, dan tolong-menolong mestinya dilakukan secara bersamaan. Pada awal masa penuh rahmat ini, marilah mem persembahkan kepada Bapa kita di surga keinginan kita untuk memperbarui diri kita, Gereja kita, serta masyarakat. Marilah berseru kepada Tuhan..
U : Kasihanilah umat-Mu, ya Tuhan.
L : Bagi semua orang kristiani: Ya Bapa, semoga dalam masa tobat ini semua orang kristiani mencari perdamaian dan persatuan. Semoga seluruh umat kristiani semakin sanggup saling melayani dengan rendah hati. Marilah berdoa kepada Tuhan…
U : Kasihanilah umat-Mu, ya Tuhan.
L : Bagi para penguasa di dunia ini: Ya Bapa, semoga para penguasa berusaha dengan tak kenal lelah untuk menegakkan perdamaian di antara bangsa bangsa. Semoga mereka membangun kehidupan sosial atas dasar keadilan dan meningkatkan martabat manusia d mana-mana, Marilah berdoa kepada Tuhan…
U : Kasıhanilah umat-Mu, ya Tuhan.
L : Bagi mereka yang terperangkap dalam dosa dan keputus asaan: Ya Bapa, semoga mereka yang berdosa dan putus asa berdamai lagi dengan Allah, dengan diri sendiri dan dengan sesama manusia. Marilah berdoa kepada Tuhan…
U : Kasihanilah umat-Mu, ya Tuhan.
L : Bagi mereka yang kurang peka terhadap kepentingan orang lain.: Ya Bapa, semoga mereka yang kurang memperhatikan kepentingan orang lain menemukan kembali sesama mereka: bagi mereka yang sakit jiwa atau badannya, dan bagi mereka yang merasa dikhianati oleh sahabat: semoga mereka semua tetap percaya kepada Allah dan sesama. Marilah berdoa kepada Tuhan…
U : Kasihanilah umat-Mu, ya Tuhan.
L : Bagi kita sendiri: Ya Bapa, semoga mata dan hati kami selalu terbuka terhadap suara kaum kecil, miskin, serta mereka yang diperas. Semoga kami dapat memulihkan harga diri dan hak-hak mereka. Marilah berdoa kepada Tuhan …
U : Kasihanilah umat-Mu, ya Tuhan.
P : Tuhan, Allah kami, dalam Masa Prapaskah empat puluh hari, Engkau selalu memberi kesempatan baru kepada kami untuk lebih maju dalam cinta kepada-Mu dan kepada sesama kami. Tolonglah kami untuk hidup dalam Roh Yesus Kristus, Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa, kini dan sepanjang masa.
U : Amin.
16. KOLEKTE, PERSIAPAN PERSEMBAHAN
- KOLEKTE
- PERSIAPAN PERSEMBAHAN
P : Terpujilah Engkau, Tuhan, Allah semesta alam, sebab dari kemurahan-Mu kami menerima roti yang kami persembahkan kepada-Mu, Hasil bumi dan usaha manusia yang bagi kami akan menjadi roti kehidupan.
U : Terpujilah Allah selama-lamanya.
P : Terpujilah Engkau, Tuhan, Allah semesta alam, sebab dari kemurahan-Mu kami menerima anggur yang kami persembahkan kepada-Mu, hasil pokok anggur dan usaha manusia yang bagi kami akan menjadi minuman rohani.
U : Terpujilah Allah selama-lamanya.
P : Berdoalah, saudara-saudari, supaya persembahanku dan persembahanmu berkenan pada Allah, Bapa yang Mahakuasa.
U : Semoga persembahan ini diterima demi kemuliaan Tuhan dan keselamatan kita serta seluruh umat Allah yang Kudus
17. DOA PERSEMBAHAN
[Sesudah Kolekte, Pemimpin membawakan Doa Pujian sambil berdiri di depan umat, menghadap ke altar dan umat berdiri dan setiap kali mendaraskan aklamasi bersama.]
P : Ya Allah, di awal Masa Prapaskah ini, seluruh umat-Mu bersatu dalam kurban ini untuk Engkau. Berikanlah kami kekuatan untuk menahan godaan dan mengubah hati kami melalui tobat dan tindakan kasih, sehingga kami dapat membersihkan diri dari dosa-dosa kami. Semoga kami menjadi layak untuk merayakan dengan khidmat kenangan akan penderitaan Putra-Mu yang hidup dan berkuasa sepanjang segala masa.
U: Amin.
18. PREFASI, LAGU KUDUS, DOA SYUKUR AGUNG
- PREFASI
P : Tuhan bersamamu.
U : Dan bersama rohmu.
P : Marilah mengarahkan hati kepada Tuhan.
U : Sudah kami arahkan.
P : Marilah bersyukur kepada Tuhan, Allah kita.
U : Sudah layak dan sepantasnya.
P : Sungguh pantas dan benar, layak dan menyelamatkan, bahwa kami selalu dan di mana pun bersyukur kepada-Mu, Tuhan, Bapa yang Kudus, Allah yang Mahakuasa dan Kekal. Sungguh tak terhingga kemuliaan-Mu: Engkau menopang makhluk yang fana dengan keallahan-Mu; dengan mengubah kodrat yang menyebabkan kami jatuh menjadi sarana keselamatan kami, Engkau menyembuhkan kami yang fana ini, dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
Dengan pengantaraan Kristus itu, Bala Malaikat, yang bersukacita di hadapan-Mu dalam keabadian, menyembah keagungan-Mu. Kami mohon, perkenankanlah kami memadukan suara dengan mereka dalam sukacita bersama sambil berseru (dilanjutkan KUDUS).
- KUDUS
- DOA SYUKUR AGUNG
19. BAPA KAMI (Berdiri)
P : Atas petunjuk Penyelamat kita dan menurut ajaran Ilahi, maka beranilah kita berdoa.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni
yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.Sesudah doa Bapa Kami, dapat juga diadakan Salam damai.
20. SALAM DAMAI, ANAK DOMBA ALLAH, KOMUNI
P : Tuhan Yesus Kristus, Engkau telah bersabda kepada para Rasul-Mu: Damai-Ku Kutinggalkan bagimu, damai-Ku Kuberikan kepadamu: janganlah memperhitungkan dosa kami, tetapi perhatikanlah iman Gereja-Mu; dan berilah kami damai dan kesatuan sesuai dengan kehendak-Mu. Engkau yang hidup dan meraja sepanjang segala masa.
U : Amin.
I : Semoga damai Tuhan selalu bersamamu
U : Dan bersama rohmu
- SALAM DAMAI
- ANAK DOMBA ALLAH
- KOMUNI
Lanjut Pastor berlutut menghormati Sakramen Mahakudus, lalu berdiri menghunjukkan hosti kudus kepada umat, sambil berkata:
P : Lihatlah Anak Domba Allah. Lihatlah Dia yang menghapus dosa dunia. Berbahagialah saudara-saudari yang diundang ke perjamuan Anak Domba.
U : Tuhan, saya tidak pantas Engkau datang kepada saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan sembuh
Dengan khidmat, Pastor menyambut Tubuh Kristus terlebih dulu, lalu Prodiakon. Sesudah itu, Pastor melayani umat yang menyambut komuni, dibantu Prodiakon seraya setiap kali berkata:
P : Tubuh Kristus.
U : Amin.
PENYAMBUTAN KOMUNI diiringi dengan nyanyian koor.
21. DOA SESUDAH KOMUNI
P: Marilah kita bersama-sama berdoa (hening sejenak): Ya Allah, kiranya sakramen yang kami terima ini memperkuat kami dalam menjalankan puasa yang Engkau kehendaki, serta menjadi sarana keselamatan bagi kami. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa sepanjang segala masa.
U: Amin.
22. PENGUMUMAN
23. BERKAT DAN PERUTUSAN
P : Sebelum mengakhiri perayaan ini marilah kita menundukkan kepala, memohon berkat Tuhan.
[hening sejenak]
P : Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita terhadap dosa dan menghantar kita ke hidup yang kekal. [sambil membuat Tanda Salib pada diri sendiri] Dalam Nama Bapa, Dan Putra, dan Roh Kudus.
U : Amin.
P : Perayaan Sabda kita ini sudah selesai.
U : Syukur kepada Allah.
P : Marilah pergi, kita diutus.
U : Amin.
24. LAGU PENUTUP