Sunday, November 24, 2024

Bacaan Injil Katolik Hari Ini, Minggu 04 Februari 2024 Lengkap Renungan Harian, Bacaan Pertama, Mazmur Tanggapan, Bait Pengantar Injil, Doa Penutup

Must Read
4.5/5 - (2 votes)

Membaca Injil harian dan renungan memegang peranan penting bagi umat Katolik. Dengan melakukan ini, umat Katolik mendekatkan diri pada Tuhan setiap hari, memperkuat iman, dan membentuk karakter Kristiani.

Renungan harian juga memberikan ketenangan batin dalam kehidupan yang sibuk, sambil memberikan panduan moral.

Waktu pribadi dengan Tuhan melalui Injil harian menciptakan momen spiritual yang mendalam. Selain itu, membaca Injil mendorong umat Katolik untuk menyadari panggilan misioner dan memperkaya hubungan dengan sesama.

BACA JUGA: Bacaan Injil Katolik Hari Ini, Sabtu 03 Februari 2024 Lengkap Renungan Harian, Bacaan Pertama, Mazmur Tanggapan, Bait Pengantar Injil, Doa Penutup

BACA JUGA: Teks Misa Katolik Hari Minggu 4 Februari 2024-Hari Minggu Pekan Biasa V

Saudara-saudari terkasih, hari ini kita bahas Injil Katolik buat Minggu, 04 Februari 2024 .

Kalender Liturgi hari ini Minggu, 04 Februari 2024 merupakan Hari Minggu Pekan Biasa V, Santo Yohanes de Britto, Martir, Santo Isodorus dari Mesir, Pengaku Iman, Santa Katarina Dei Ricci, Perawan, Santa Yoana Valois, Pengaku Iman, dengan Warna Liturgi Hijau.

Yuk, kita simak susunan lengkap Bacaan Injil dan Renungan Katolik hari ini, tanggal 04 Februari 2024:

Bacaan Pertama Ayub 7:1-4.6-7

Aku dicekam oleh kegelisahan sampai dinihari.Di dalam keprihatinannya Ayub berbicara kepada sahabatnya,

“Bukankah manusia harus bergumul di bumi, dan hari-harinya seperti hari-hari orang upahan? Seperti kepada seorang budak yang merindukan naungan,

seperti orang upahan yang menanti-nantikan upahnya, demikianlah aku diberi bulan-bulan yang sia-sia, dan kepadaku ditentukan malam-malam penuh kesusahan.

Bila aku pergi tidur, maka yang kupikirkan, “Bilakah aku akan bangun”. Tetapi malam merentang panjang, dan aku dicekam oleh kegelisahan sampai dinihari.

Hari-hariku berlalu lebih cepat dari pada torak, dan berakhir tanpa harapan. Ingatlah, bahwa hidupku hanya hembusan nafas. Mataku tidak akan lagi melihat yang baik.”

Demikianlah Sabda Tuhan.

U. Syukur Kepada Allah.

Mazmur Tanggapan Mzm 147:1-2.3-4.5-6

Ref: Pujilah Tuhan, yang menyembuhkan orang-orang yang patah hati.

Sungguh, bermazmur bagi Allah kita itu baik, bahkan indah, dan layaklah memuji-muji Dia.Tuhan membangun Yerusalem, Ia menghimpun orang-orang Israel yang tercerai-berai.

Ia menyembuhkan orang-orang yang patah hati dan membalut luka-luka mereka; Ia menentukan jumlah bintang-bintang masing-masing dipanggil dengan menyebut namanya.

Besarlah Tuhan kita dan berlimpahlah kekuatan-Nya, kebijaksanaan-Nya tak terhingga.Tuhan menegakkan kembali orang-orang yang tertindas, tetapi orang-orang fasik direndahkan-Nya ke tanah.

Bacaan Kedua 1Korintus 9:16-19.22-23

Saudara-saudara, memberitakan Injil bukanlah suatu alasan bagiku untuk memegahkan diri. Sebab itu adalah keharusan bagiku. Celakalah aku jika aku tidak memberitakan Injil.

Andaikata aku melakukannya menurut kehendakku sendiri, memang aku berhak menerima upah. Tetapi karena aku melakukannya bukan menurut kehendakku sendiri,

maka pemberitaan itu adalah tugas penyelenggaraan yang ditanggungkan kepadaku. Kalau demikian apakah upahku?

Upahku ialah bahwa aku boleh memberitakan Injil tanpa upah, dan bahwa aku tidak mempergunakan hakku sebagai pemberita Injil.

Sebab sekalipun aku bebas terhadap semua orang, aku menjadikan diriku hamba dari semua orang,supaya aku dapat memenangkan sebanyak mungkin orang. Bagi orang-orang yang lemah aku menjadi seperti orang yang lemah,

supaya aku dapat menyelamatkan mereka yang lemah. Bagi semua orang aku menjadi segala-galanya, supaya sedapat mungkin aku memenangkan beberapa orang dari antara mereka. Segala-galanya itu aku lakukan demi Injil, agar aku mendapat bagian dalamnya.

Demikianlah Sabda Tuhan.

U. Syukur Kepada Allah.

Bait Pengantar Injil Matius 8:17

Dialah yang memikul kelemahan kita dan menanggung penyakit kita.

Bacaan Injil Markus 1:29-39

Ia menyembuhkan banyak orang yang menderita bermacam-macam penyakit.

Sekeluarnya dari rumah ibadat di Kapernaum Yesus, dengan Yakobus dan Yohanes, pergi ke rumah Simon dan Andreas. Ibu mertua Simon terbaring karena sakit demam.

Mereka segera memberitahukan keadaannya kepada Yesus. Yesus pergi ke tempat perempuan itu, dan sambil memegang tangannya Yesus membangunkan dia, lalu lenyaplah demamnya. Kemudian perempuan itu melayani mereka.

Menjelang malam, sesudah matahari terbenam,dibawalah kepada Yesus semua orang yang menderita sakit dan yang kerasukan setan. Maka berkerumunlah seluruh penduduk kota itu di depan pintu.

Yesus menyembuhkan banyak orang yang menderita bermacam-macam penyakit dan mengusir banyak setan; Ia tidak memperbolehkan setan-setan itu berbicara, sebab mereka mengenal Dia.

Keesokan harinya, waktu hari masih gelap, Yesus bangun dan pergi ke luar. Ia pergi ke tempat yang sunyi dan berdoa di sana.

Tetapi Simon dan kawan-kawannya menyusul Dia. waktu menemukan Yesus, mereka berkata,”Semua orang mencari Engkau.” Jawab Yesus, “Marilah kita pergi ke tempat lain,

ke kota-kota yang berdekatan, supaya di sana pun Aku memberitakan Injil, karena untuk itu Aku telah datang.” Lalu pergilah Yesus ke seluruh Galilea, memberitakan Injil dalam rumah-rumah ibadat mereka dan mengusir setan-setan.

Demikianlah Injil Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

Renungan Harian Katolik Hari Minggu, 04 Februari 2024

Dalam Bacaan Injil hari ini, kita menyaksikan betapa Yesus memancarkan rasa empati-Nya kepada orang sakit. Didampingi oleh Yakobus dan Yohanes, Yesus mengunjungi mertua Simon yang terbaring karena sakit demam (Mrk. 1:31).

Penyembuhan dilakukan dengan tindakan sederhana, Yesus memegang tangannya, membangunkannya, dan demam pun lenyap.

Tindakan Yesus mencerminkan kasih dan kelembutan, mengajarkan bahwa dalam melayani dan menyembuhkan, kita seharusnya melakukannya dengan tulus dan penuh kasih.

Setelah sembuh, mertua Simon dengan sukacita melayani Yesus dan murid-murid-Nya sebagai ungkapan syukur.

Yesus juga merajut empati dengan begitu banyak orang sakit dan yang kerasukan setan untuk disembuhkan-Nya. Yesus juga bersyukur kepada Bapa melalui doa setelah menyembuhkan banyak orang sakit dan yang kerasukan setan. Yesus tetap semangat untuk berkeliling dan berbuat baik dengan mewartakan Injil.

Namun, Yesus tidak terlena dengan keajaiban-keajaiban tersebut. Pada pagi hari yang masih gelap, Ia pergi ke tempat yang sunyi untuk berdoa. Pada saat-saat sunyi inilah kita diajak merenung, apakah kita juga menyisihkan waktu untuk bersama Tuhan dalam doa di tengah kesibukan hidup?

Simon dan kawan-kawan, setelah menyusul Yesus, menyatakan bahwa semua orang mencari-Nya. Namun, Yesus dengan tegas mengajak mereka untuk pergi ke tempat lain, ke kota-kota yang berdekatan, guna memberitakan Injil. Ini mengajarkan kita pentingnya mengabdi dan memberitakan kasih Kristus di segala tempat.

Ayub dalam Bacaan Pertama adalah sosok seorang yang menderita. la mengharapkan kasih karunia dari Tuhan kepadanya. Pengalaman penderitaan yang dialaminya membuat dia semakin berusaha untuk menata rasa empatinya karena sudah banyak orang yang lebih dahulu berempati.

Dengan nada pesimis, Ayub berkata, “Hari-hariku berlalu lebih cepat daripada puntalan tenun, dan berakhir tanpa harapan. Ingatlah bahwa hidupku hanya embusan napas; mataku tidak akan lagi melihat yang baik”. Di balik perasaan pesimis karena kemalangan dalam hidup, Tuhan tetap memerhatikan Ayub dengan memberikan perasaan empati kepadanya. Pada akhirnya, Ayub merasakan kebahagiaan yang jauh lebih dari apa yang sudah dialaminya.

Seperti Ayub, yang meski menderita tetap berusaha menata rasa empati, kita pun dipanggil untuk merajut empati kepada yang kecil, lemah, miskin, tersingkir, dan difabel.

Merajut empati adalah pewartaan Injil masa kini yang hidup dan kontekstual. Yesus mengajarkan pentingnya melayani dan memberitakan kasih Kristus di segala tempat.

Sebagai umat Katolik, mari kita ikuti teladan-Nya dengan sikap rendah hati dan penuh kepedulian terhadap sesama.

Melalui doa dan pelayanan, kita dapat mengikuti jejak Yesus dan membawa kasih-Nya kepada orang-orang yang membutuhkan. Amin.

Doa Penutup

Ya Tuhan, kami bersyukur atas kasih dan empati-Mu yang tak terhingga. Dalam kesibukan hidup, ajarkanlah kami merenung dalam doa. Bimbinglah kami untuk merajut empati kepada sesama, seperti Yesus yang penuh kasih.

Amin.

------

Info Viral Gabung di Channel WHATSAPP kami atau di Google News

Berlangganan Info Menarik Kami

Silahkan subscribe email anda! Jangan lewatkan, hanya artikel dan tips menarik yang akan kami kirimkan ke Anda

Latest

Update Lokasi dan Jadwal SIM Keliling di Bantul, Sleman, Kulonprogo Hari Senin Sampai Sabtu Tanggal 25-30 November 2024

Yo, guys! Kalian yang tinggal di Bantul, Sleman, sama Kulonprogo, dengerin nih! Buat kalian yang SIM-nya udah mau habis...

More Articles Like This

Favorite Post