Membaca Injil harian dan renungan memegang peranan penting bagi umat Katolik. Dengan melakukan ini, umat Katolik mendekatkan diri pada Tuhan setiap hari, memperkuat iman, dan membentuk karakter Kristiani.
Renungan harian juga memberikan ketenangan batin dalam kehidupan yang sibuk, sambil memberikan panduan moral.
Waktu pribadi dengan Tuhan melalui Injil harian menciptakan momen spiritual yang mendalam. Selain itu, membaca Injil mendorong umat Katolik untuk menyadari panggilan misioner dan memperkaya hubungan dengan sesama.
Saudara-saudari terkasih, hari ini kita bahas Injil Katolik buat hari Rabu, 31 Januari 2024.
Kalender Liturgi hari ini Rabu, 31 Januari 2024 merupakan Hari Rabu Pekan Biasa IV, Peringatan Wajib Santo Yohanes Bosko, Imam, Santa Marcella, Martir, Santo Aidan, Uskup dan Pengaku Iman, dengan Warna Liturgi Putih.
Yuk, kita simak susunan lengkap Bacaan Injil dan Renungan Katolik hari ini, tanggal 31 Januari 2024:
Bacaan Pertama 2Sam. 24:2,9-17
Lalu berkatalah raja kepada Yoab dan para panglima tentara yang bersama-sama dengan dia: “Jelajahilah segenap suku Israel dari Dan sampai Bersyeba; adakanlah pendaftaran di antara rakyat, supaya aku tahu jumlah mereka.”
Lalu Yoab memberitahukan kepada raja hasil pendaftaran rakyat. Orang Israel ada delapan ratus ribu orang perangnya yang dapat memegang pedang; dan orang Yehuda ada lima ratus ribu.
Tetapi berdebar-debarlah hati Daud, setelah ia menghitung rakyat, lalu berkatalah Daud kepada TUHAN: “Aku telah sangat berdosa karena melakukan hal ini; maka sekarang, TUHAN, jauhkanlah kiranya kesalahan hamba-Mu, sebab perbuatanku itu sangat bodoh.”
Setelah Daud bangun dari pada waktu pagi, datanglah firman TUHAN kepada nabi Gad, pelihat Daud, demikian:
“Pergilah, katakanlah kepada Daud: Beginilah firman TUHAN: tiga perkara Kuhadapkan kepadamu; pilihlah salah satu dari padanya, maka Aku akan melakukannya kepadamu.”
Maka sekarang, pikirkanlah dan timbanglah, jawab apa yang harus kusampaikan kepada Yang mengutus aku.”
Lalu berkatalah Daud kepada Gad: “Sangat susah hatiku, biarlah kiranya kita jatuh ke dalam tangan TUHAN, sebab besar kasih sayang-Nya; tetapi janganlah aku jatuh ke dalam tangan manusia.”
Jadi TUHAN mendatangkan penyakit sampar kepada orang Israel dari pagi hari sampai waktu yang ditetapkan, maka matilah dari antara bangsa itu, dari Dan sampai Bersyeba, tujuh puluh ribu orang.
Ketika malaikat mengacungkan tangannya ke Yerusalem untuk memusnahkannya, maka menyesallah TUHAN karena malapetaka itu, lalu Ia berfirman kepada malaikat yang mendatangkan kemusnahan kepada bangsa itu:
“Cukup! Turunkanlah sekarang tanganmu itu.” Pada waktu itu malaikat TUHAN itu ada dekat tempat pengirikan Arauna, orang Yebus.
Dan berkatalah Daud kepada TUHAN, ketika dilihatnya malaikat yang tengah memusnahkan bangsa itu, demikian: “Sesungguhnya, aku telah berdosa, dan aku telah membuat kesalahan,
tetapi domba-domba ini, apakah yang dilakukan mereka? Biarlah kiranya tangan-Mu menimpa aku dan kaum keluargaku.”
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Syukur Kepada Allah.
Mazmur Tanggapan Mzm. 32:1-2,5,6,7
Dari Daud. Nyanyian pengajaran. Berbahagialah orang yang diampuni pelanggarannya, yang dosanya ditutupi!
Berbahagialah manusia, yang kesalahannya tidak diperhitungkan TUHAN, dan yang tidak berjiwa penipu!
Dosaku kuberitahukan kepada-Mu dan kesalahanku tidaklah kusembunyikan; aku berkata: “Aku akan mengaku kepada TUHAN pelanggaran-pelanggaranku,” dan Engkau mengampuni kesalahan karena dosaku. Sela
Bait Pengantar Injil Alleluya
Ref. Alleluya.
Domba-domba-Ku mendengar suara-Ku, sabda Tuhan. Aku mengenal mereka, dan mereka mengikuti Aku. Alleluya.
Bacaan Injil Markus 6:1-6
“Seorang nabi dihormati di mana-mana, kecuali di tempat asalnya sendiri.”
Pada suatu ketika, Yesus tiba kembali di tempat asal-Nya, sedang murid-murid-Nya mengikuti Dia. Pada hari Sabat Yesus mengajar di rumah ibadat, dan jemaat yang besar takjub ketika mendengar Dia. Mereka berkata, “Dari mana diperoleh-Nya semuanya itu? Hikmat apa pulakah yang diberikan kepada-Nya?
Dan mukjizat-mukjizat yang demikian, bagaimanakah dapat diadakan oleh tangan-Nya? Bukankah Ia ini tukang kayu, anak Maria? Bukankah Ia saudara Yakobus, Yoses, Yudas dan Simon?
Dan bukankah saudara-saudara-Nya yang perempuan ada bersama kita?” Lalu mereka kecewa dan menolak Dia. Maka Yesus berkata kepada mereka, “Seorang nabi dihormati di mana-mana kecuali di tempat asalnya sendiri, di antara kaum keluarganya dan di rumahnya.”
Maka Yesus tidak mengadakan satu mukjizat pun di sana, kecuali menyembuhkan beberapa orang sakit dengan meletakkan tangan-Nya atas mereka Ia merasa heran atas ketidakpercayaan mereka. Lalu Yesus berjalan keliling dari desa ke desa sambil mengajar.
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
Renungan Katolik Hari Ini
Renungan Katolik: “Hormatilah Hikmat dalam Ketidakpercayaan”
Pada suatu hari, Yesus kembali ke tanah kelahirannya, membawa hikmat Ilahi-Nya untuk disebarkan di antara saudara-saudara sebangsanya. Murid-murid setia-Nya mengikuti-Nya, dan di hari Sabat, Yesus mulai mengajar di rumah ibadat. Jemaat hadir tercengang oleh kebijaksanaan-Nya yang luar biasa, namun terperangah, bertanya, “Dari mana semua ini berasal? Apa hikmat yang dianugerahkan-Nya?”
Mereka yang mengenal Yesus sejak kecil, melihat-Nya tumbuh sebagai anak tukang kayu, mencibir, “Bukankah Ia ini anak Maria? Bukankah Ia saudara Yakobus, Yoses, Yudas, dan Simon? Dan bukankah saudara-saudara perempuan-Nya ada bersama kita?” Rasa skeptis dan ketidakpercayaan tumbuh, menolak menerima hikmat yang datang dari mulut-Nya.
Yesus, Sang Guru, merasakan kekecewaan karena ketidakpercayaan itu. Dalam kata-kata-Nya yang lembut, Ia berkata, “Seorang nabi dihormati di mana-mana, kecuali di tempat asalnya, di antara kaum keluarganya, dan di rumahnya.” Mengapa seringkali kita gagal melihat hikmat di tengah-tengah kita? Mengapa kita lebih mudah menghormati hikmat dari jauh daripada yang bersumber dari orang yang kita kenal?
Saudara-saudari yang terkasih, kita diajak merenung panggilan kita sebagai murid-murid Yesus, sebagai nabi. Saat dibaptis, kita menerima tugas dari Gereja, hidup seturut teladan Yesus.
Hari ini, pesan ini tetap relevan. Terlalu sering kita mengabaikan hikmat di tengah kita. Ketidakpercayaan dan ketidakmampuan menerima perubahan timbul saat terlalu akrab dengan sumbernya. Kita perlu membuka hati dan pikiran, menerima kebijaksanaan Tuhan, meskipun dari orang dekat.
Umat Katolik pada zaman ini memiliki tanggung jawab mewartakan Sabda Allah. Mewartakan bukan hanya lewat kotbah, ibadat, atau doa bersama. Mewartakan Sabda Allah dapat melibatkan tindakan baik sehari-hari. Setiap Katolik dapat menyampaikan sabda Allah melalui tindakan dan kata-kata baik.
Kita mungkin saja ditolak atau tidak direspon baik, mirip seperti pengalaman Yesus. Namun, kita harus terus berbuat baik tanpa pilih-pilih, tanpa mengharap imbalan, mewartakan Sabda Allah di mana pun.
Dalam kehidupan sekarang, marilah kita pandu diri dengan pengajaran ini. Saat melihat kebaikan di antara saudara seiman, jangan jatuh dalam ketidakpercayaan. Ajaran Yesus mengajarkan kita merangkul dan menghormati hikmat dari orang-orang dekat.
Tuhan tidak menghukum yang merendahkan-Nya, melainkan memberikan kasih dan pengajaran-Nya.
Kita diajak bersikap rendah hati, membuka mata dan hati untuk menerima hikmat Ilahi, bahkan dari yang terlihat biasa. Mari menjadi umat rendah hati, menerima dan merayakan kebenaran Tuhan melalui sesama, agar hikmat dan kasih-Nya bersinar dalam kehidupan kita. Amin.
Doa Penutup
Ya Allah Bapa, sumber iman dan kepercayaan kami. Kami memohon iman akan Sabda-Mu yang menyentuh hati kami. Resapkan janji-Mu dalam lubuk hati kami, sehingga kami dapat hidup berkenan di hadapan-Mu.
Amin.