Membaca Injil harian dan renungan memegang peranan penting bagi umat Katolik. Dengan melakukan ini, umat Katolik mendekatkan diri pada Tuhan setiap hari, memperkuat iman, dan membentuk karakter Kristiani.
Renungan harian juga memberikan ketenangan batin dalam kehidupan yang sibuk, sambil memberikan panduan moral.
Waktu pribadi dengan Tuhan melalui Injil harian menciptakan momen spiritual yang mendalam. Selain itu, membaca Injil mendorong umat Katolik untuk menyadari panggilan misioner dan memperkaya hubungan dengan sesama.
Saudara-saudari terkasih, hari ini kita bahas Injil Katolik buat hari Senin, 29 Januari 2024.
Kalender Liturgi hari ini Senin, 29 Januari 2024 merupakan Hari Senin Pekan Biasa IV, Santo Gildas Yang Bijaksana, Pengaku Iman, Beato Joseph Freinademetz, Imam, dengan Warna Liturgi Hijau.
Yuk, kita simak susunan lengkap Bacaan Injil dan Renungan Katolik hari ini, tanggal 29 Januari 2024:
Bacaan Pertama 2 Samuel 15:13-14.30;16:5-13a
“Daud melarikan diri dari Absalom, dan Simei mengutuk dia sesuai dengan perintah Tuhan.”
Waktu itu Absalom, putera Daud memberontak. Maka datanglah seseorang kepada Daud, katanya: “Hati orang Israel telah condong kepada Absalom.”
Kemudian berbicaralah Daud kepada semua pegawainya yang ada bersama-sama dengan dia di Yerusalem, “Bersiaplah, marilah kita melarikan diri, jangan sampai kita tidak dapat luput dari tangan Absalom.
Pergilah dengan segera, supaya ia tidak dapat lekas menyusul kita, dan mendatangkan celaka atas kita serta memukul kota ini dengan mata pedang!” Maka Daud mendaki bukit zaitun sambil menangis. Ia mengenakan selubung kepala, dan mereka mendaki sambil menangis.
Ketika Raja Daud sampai ke Bahurim, keluarlah dari sana seorang dari kaum keluarga Saul; ia bernama Simei bin Gera. Sambil mendekati raja, ia terus menerus mengutuk. Daud dan semua pegawainya ia lempari dengan batu, walaupun segenap tentara dan semua pahlawan berjalan di kiri kanannya.
Beginilah perkataan Simei pada waktu itu mengutuk, “Enyahlah, enyahlah, engkau penumpah darah, orang dursila! Tuhan telah membalas kepadamu segala darah keluarga Saul, yang engkau gantikan menjadi raja. Tuhan kini menyerahkan kedudukan raja kepada anakmu Absalom.
Sungguh, engkau sekarang dirundung malang, karena engkau seorang penumpah darah.” Lalu berkatalah Abisai, anak Zeruya, kepada raja, “Mengapa bangkai anjing ini mengutuki Tuanku Raja?” Izinkanlah aku menyeberang dan memenggal kepalanya.”
Tetapi kata raja, “Tak usahlah campur tangan, hai anak Zeruya! Biarlah ia mengutuk! Sebab apabila Tuhan bersabda kepadanya: Kutukilah Daud, siapakah yang akan bertanya: mengapa engkau berbuat demikian?”
Kata Daud pula kepada Abisai dan kepada semua pegawainya, “Sedangkan anak kandungku saja ingin mencabut nyawaku, apalagi si orang Benyamin ini! Biarkanlah dia, dan biarlah ia mengutuk, sebab Tuhanlah yang telah bersabda kepadanya demikian.
Mungkin Tuhan akan memperhatikan kesengsaraanku ini, dan Tuhan membalasku dengan sesuatu yang baik sebagai ganti kutuk orang itu pada hari ini.” Demikianlah Daud melanjutkan perjalanan bersama orang-orangnya.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Syukur Kepada Allah.
Mazmur Tanggapan: Mzm 3:2-3.4-5.6-7
Ref. Bangkitlah, ya Tuhan, selamatkanlah aku.
Ya Tuhan, betapa banyak lawanku! Betapa banyak orang yang bangkit menyerang aku; banyak orang berkata tentang aku, “Baginya tidak ada pertolongan dari Allah.”
Tetapi, Tuhan, Engkaulah perisai yang melindungi aku, Engkaulah kemuliaanku, Engkaulah yang mengangkat kepalaku! Dengan nyaring aku berseru kepada Tuhan, dan Ia menjawab aku dari gunung-Nya yang kudus.
Maka, aku dapat membaringkan diri dan tertidur; dan kemudian bangun lagi, sebab Tuhan menopang aku! Aku tidak takut kepada puluhan ribu orang yang mengepung aku dari segala penjuru. Bangkitlah, ya Tuhan! Tolonglah aku, ya Allahku!
Bait Pengantar Injil: Alleluya
Ref. Alleluya
Seorang nabi besar telah muncul di tengah kita, dan Allah mengunjungi umat-Nya.
Bacaan Injil Markus 5:1-20
“Hai roh jahat, keluarlah dari orang ini!”
Sekali peristiwa, sampailah Yesus dan murid-murid-Nya di seberang Danau Galilea, di daerah orang Gerasa. Baru saja Yesus turun dari perahu, datanglah kepada-Nya seorang yang kerasukan roh jahat dari pekuburan.
Orang itu diam di sana dan tidak ada lagi yang sanggup mengikatnya, dengan rantai sekalipun! Sudah sering ia dibelenggu dan dirantai, tetapi rantai itu diputuskannya dan belenggu itu dimusnahkannya, sehingga tidak ada seorang pun yang cukup kuat untuk menjinakkannya.
Siang malam ia berkeliaran di pekuburan dan di bukit-bukit sambil berteriak-teriak dan memukuli diri dengan batu. Ketika melihat Yesus dari jauh, berlarilah ia mendapatkan-Nya.
Ia lalu menyembah-Nya, dan dengan keras ia berteriak, “Apa urusan-Mu dengan aku, hai Yesus, Anak Allah yang Mahatinggi? Demi Allah, jangan siksa aku!”
Karena sebelumnya Yesus mengatakan kepadanya, “Hai engkau roh jahat! Keluar dari orang ini!” Kemudian Yesus bertanya kepada orang itu, “Siapa namamu?”
Jawabnya, “Namaku Legion, karena kami banyak.” Ia memohon dengan sangat supaya Yesus jangan mengusir roh-roh itu keluar dari daerah itu.
Adalah di sana, di lereng bukit, sekawanan babi sedang mencari makan. Lalu roh-roh itu meminta kepada Yesus, katanya, “Suruhlah kami pindah ke dalam babi-babi itu, dan biarkanlah kami memasukinya!” Yesus mengabulkan permintaan mereka. Lalu keluarlah roh-roh jahat itu, dan memasuki babi-babi itu.
Maka kawanan babi yang kira-kira dua ribu jumlahnya itu terjun dari tepi jurang ke dalam danau dan mati lemas di dalamnya. Maka larilah penjaga-penjaga babi itu! Mereka menceritakan hal itu di kota dan di kampung-kampung sekitarnya. Lalu keluarlah orang untuk melihat apa yang telah terjadi.
Mereka datang kepada Yesus dan melihat orang yang kerasukan itu duduk; orang yang tadinya kerasukan legion itu, kini berpakaian dan sudah waras. Maka takutlah mereka. Orang-orang yang telah melihat sendiri hal itu menceritakan apa yang telah terjadi atas orang yang kerasukan setan itu, dan tentang babi-babi itu.
Lalu mereka mendesak Yesus supaya Ia meninggalkan daerah mereka. Pada waktu Yesus naik lagi ke dalam perahu, orang yang tadinya kerasukan setan itu meminta, supaya ia diperkenankan menyertai Yesus.
Tetapi Yesus tidak memperkenankannya. Yesus berkata kepada orang itu, “Pulanglah ke rumahmu, kepada orang-orang sekampungmu, dan beritahukanlah kepada mereka segala yang telah diperbuat Tuhan atasmu,
dan ceritakan bagaimana Ia telah mengasihani engkau!” Orang itu pun pergi, dan mulai memberitakan di daerah Dekapolis segala yang telah diperbuat Yesus atas dirinya, dan mereka semua menjadi heran.
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
Renungan Katolik Hari Ini
“Mengalami Pembebasan dari Kekuasaan Kegelapan”
Saudara-saudari yang terkasih dalam Kristus, dalam bacaan Injil kita hari ini, kita disaksikan oleh kekuatan penyembuhan dan pembebasan yang luar biasa dari Yesus Kristus, Sang Penebus.
Di tepi Danau Galilea, di daerah orang Gerasa, terdapat seorang yang kerasukan roh jahat. Sebuah kegelapan yang begitu mendalam menguasai hidupnya. Ia berkeliaran di pekuburan, meronta dan berteriak-teriak di antara batu nisan.
Namun, ketika Yesus turun dari perahu-Nya, tiba-tiba ada harapan bagi orang yang kerasukan itu. Meskipun rantai dan belenggu dunia ini tak mampu menahannya, Yesus hadir sebagai Pembebas sejati. “Hai roh jahat, keluarlah dari orang ini!” seru Yesus dengan kuasa yang tak terbantahkan.
Ketika roh jahat itu bersujud di hadapan-Nya, kita belajar tentang tawanan gelap yang menghuni hati manusia. “Apa urusan-Mu dengan aku, hai Yesus, Anak Allah yang Mahatinggi?” teriak roh jahat. Tetapi Yesus, Sang Anak Allah, dengan penuh belas kasihan, memerintahkan roh-roh jahat itu untuk keluar.
Di sini, kita diajak untuk merenung, adakah kegelapan dalam diri kita yang perlu diserahkan kepada Yesus? Adakah rantai dan belenggu dosa yang harus diputuskan oleh kehadiran-Nya yang membebaskan?
Saudara-saudari, keajaiban terjadi. Roh-roh jahat itu memasuki kawanan babi, yang kemudian mati lemas di dalam danau. Masyarakat terkejut, tetapi apa yang terjadi pada orang yang kerasukan itu menggembirakan hati. Ia duduk, berpakaian, dan sudah waras. Begitu juga, Kristus dapat menyembuhkan dan memulihkan setiap jiwa yang bersedia mendekat kepada-Nya.
Namun, kita juga melihat bagaimana keberitaan tentang kesembuhan itu tidak selalu disambut dengan sukacita. Beberapa dari mereka yang menyaksikan keajaiban itu malah merasa takut dan meminta Yesus untuk meninggalkan daerah mereka. Mereka lebih memilih hidup dalam kebiasaan lama ketimbang menyambut perubahan yang membawa pembebasan.
Saudara-saudari, dalam kehidupan kita, apakah kita bersedia menerima perubahan yang dibawa oleh Kristus? Ataukah kita lebih memilih untuk tetap dalam kegelapan dosa dan hidup tanpa harapan?
Yesus, dengan bijaksana, memberi petunjuk kepada orang yang telah disembuhkan itu untuk pulang ke rumahnya, kepada orang-orang sekampungnya, dan memberitakan segala yang telah dilakukan Tuhan. Kita diajak untuk menjadi saksi atas pembebasan dan kasih Allah dalam hidup kita. Bukan hanya melalui kata-kata, tetapi juga melalui perbuatan nyata.
Marilah kita merenung dan bertanya pada diri sendiri, “Bagaimana kita dapat menjadi saksi pembebasan Kristus dalam kehidupan sehari-hari kita?” Mari kita membawa terang dan harapan kepada mereka yang masih hidup dalam kegelapan. Sehingga, melalui kasih dan kehadiran kita, banyak yang dapat merasakan kuasa pembebasan Kristus, dan banyak hati yang bersukacita dalam keajaiban kasih-Nya. Amin.
Doa Penutup
Ya Tuhan, Penebus dan Pembebas yang Mahakuasa, terima kasih atas kehadiran-Mu yang membawa terang dalam kegelapan hidup kami. Bimbinglah kami untuk menjadi saksi kasih-Mu, menerima perubahan dengan sukacita, dan memancarkan kebaikan-Mu dalam setiap tindakan.
Amin.