Mari kita saksikan Teks Misa pada Hari Minggu, 21 Januari 2024.
Hari minggu ini merupakan Hari Minggu Biasa III, Pekan Doa Sedunia untuk Persatuan Umat Kristen Hari IV.
Selanjutnya, mari bersama-sama menyanyikan LAGU PEMBUKA.
ANTIFON PEMBUKAAN – Mzm. 96:1,6
Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, bernyanyilah bagi Tuhan, hai segenap bumi. Keagungan dan semarak ada di hadapan-Nya, kekuatan dan kehormatan ada di tempat kudus-Nya.
01. TANDA SALIB DAN SALAM
P : Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
U : Amin.
P : Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, cinta kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus beserta kita.
U : Sekarang dan selama-lamanya.
02. KATA PEMBUKA
P : Gereja, sebagai komunitas yang beriman kepada Tuhan Yesus, hadir dalam setiap aspek kehidupan. Kehadiran Gereja tercermin melalui banyak individu yang dengan tekun bersaksi akan iman yang teguh dan memberdayakan.
Kita bersyukur atas anugerah Allah yang memberikan kekuatan kepada mereka yang dengan tekad mempersembahkan kesaksian iman. Sebagaimana Yunus yang tidak dapat melepaskan diri dari ikatan dengan Allah, kita juga dipanggil untuk taat pada pesan-Nya.
Yesus, melalui panggilan-Nya kepada murid-murid, mengajak kita untuk terlibat dalam misi-Nya. Oleh karena itu, tidaklah mustahil kita diharapkan untuk terus menyatakan kesaksian iman yang benar, sebagaimana teladan iman Yunus dan murid-murid Yesus.
[hening sejenak]
03. TOBAT DAN PERMOHONAN AMPUN
P : Marilah menyesali dan mengakui bahwa kita telah berdosa, supaya kita siap mendengarkan Sabda Allah, Terang dan Pedoman hidup kita.
P : Semoga Allah yang Mahakuasa mengasihani kita, mengampuni dosa kita, dan mengantar kita ke hidup yang kekal.
U : Amin.
04. MENYANYIKAN LAGU KEMULIAAN
[Dianjurkan untuk memakai Madah Kemuliaan di bawah ini.]
P : Kemuliaan kepada Allah di surga
U : dan damai di bumikepada orang yang berkenan pada-Nya.
P : Kami memuji Dikau,
U : Kami meluhurkan Dikau.
P : Kami menyembah Dikau,
U : Kami memuliakan Dikau.
P : Kami bersyukur kepada-Mu,karena kemuliaan-Mu yang besar.
U : Ya Tuhan Allah, raja surgawi,Allah Bapa yang Mahakuasa.
P : Ya Tuhan Yesus Kristus, Putera yang tunggal.
U : Ya Tuhan Allah, Anak Domba Allah, Putera Bapa.
P : Engkau yang menghapus dosa dunia,kasihanilah kami.
U : Engkau yang menghapus dosa dunia,kabulkanlah doa kami.
P : Engkau yang duduk di sisi Bapa,kasihanilah kami.
U : Karena hanya Engkaulah kudus.
P : Hanya Engkaulah Tuhan.
U : Hanya Engkaulah Mahatinggi, ya Yesus Kristus.
P : bersama dengan Roh Kudus,
U : dalam kemuliaan Allah Bapa. Amin.
05. DOA PEMBUKA
P : Marilah kita berdoa, [hening sejenak]
Ya Allah Bapa yang Maha Kuasa, melalui kasih dan kehadiran Yesus Kristus, Putra-Mu, Engkau memanggil kami untuk bertobat dan mempercayai Injil-Mu. Kami merendahkan diri kepadaMu, memohon keberanian untuk merespons panggilan-Mu dan melangkah di jalan yang diperlihatkan oleh Yesus Kristus, Putra-Mu yang menjadi Tuhan dan Pengantara kami, yang bersama Engkau dan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang masa. Amin
U : Amin.
06. AJAKAN MENDENGARKAN SABDA TUHAN
P : Marilah kita membuka hati kita untuk mendengarkan Sabda Tuhan dan menerimanya agar Sabda Tuhan menjadi pelita iman kita dan tongkat penuntun jalan hidup kita. [Bacaan dibacakan dari Alkitab]
07. BACAAN PERTAMA
L : Bacaan dari Nubuat Yunus 3:1-5.10
“Orang-orang Niniwe berbalik dari tingkah lakunya yang jahat.”
Untuk kedua kalinya Tuhan berfirman kepada Yunus, “Bangunlah, berangkatlah ke Niniwe, kota yang besar itu. Sampaikanlah kepadanya seruan yang Kufirmankan kepadamu.”
Maka bersiaplah Yunus, lalu pergi ke Niniwe, sesuai dengan firman Allah. Niniwe adalah sebuah kota yang mengagumkan besarnya, tiga hari perjalanan luasnya.
Mulailah Yunus masuk ke dalam kota itu sehari perjalanan jauhnya, lalu berseru,”Empat puluh hari lagi, Niniwe akan ditunggangbalikkan.”
Orang Niniwe percaya kepada Allah, lalu mereka mengumumkan puasa; baik orang dewasa maupun anak-anak mengenakan kain kabung.
Ketika Allah melihat perbuatan mereka itu, yakni bagaimana mereka berbalik dari tingkah lakunya yang jahat, maka menyesallah Allah karena malapetaka yang telah dirancangkan-Nya terhadap mereka; dan Ia pun tidak jadi melakukannya.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.
08. MENDARASKAN MAZMUR TANGGAPAN
Mazmur 25:4bc-5ab.6-7bc.8-9
Ref. Tuhan adalah kasih setia bagi orang yang berpegang pada perjanjian-Nya.
- Beritahukanlah jalan-jalan-Mu kepadaku, ya Tuhan, tunjukkanlah lorong-lorong-Mu kepadaku. Bawalah aku berjalan dalam kebenaran-Mu dan ajarlah aku, sebab Engkaulah Allah yang menyelamatkan aku.
- Ingatlah segala rahmat dan kasih setia-Mu, ya Tuhan, sebab semuanya itu sudah ada sejak purbakala. Ingatlah kepadaku sesuai dengan kasih setia-Mu, oleh karena kebaikan-Mu, ya Tuhan.
- Tuhan itu baik dan benar, sebab itu Ia menunjukkan jalan kepada orang yang sesat. Ia membimbing orang yang rendah hati menurut hukum, dan Ia mengajarkan jalan-Nya kepada orang-orang yang rendah hati.
09. BACAAN KEDUA
L: Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus 1Kor 7:29-31
“Dunia seperti yang kita kenal sekarang ini akan berlalu.”
Saudara-saudara, waktunya singkat! Sebab itu dalam waktu yang masih sisa ini mereka yang beristeri hendaknya berlaku seolah-olah tidak beristeri,
orang-orang yang menangis seolah-olah tidak menangis; orang-orang yang bergembira seolah-olah tidak bergembira; dan orang-orang yang membeli seolah-olah tidak memiliki apa yang mereka beli.
Pendeknya orang-orang yang mempergunakan barang-barang duniawi seolah-olah sama sekali tidak mempergunakannya. Sebab dunia seperti yang kita kenal sekarang akan berlalu.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Syukur Kepada Allah.
10. ALLELUIA
U : Alleluya
S : (Mrk 1:15) Kerajaan Allah sudah dekat. Percayalah kepada Injil!
11. BACAAN INJIL
P : Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus 1:14-20
“Bertobatlah dan percayalah kepada Injil!”
Sesudah Yohanes Pembaptis ditangkap, datanglah Yesus ke Galilea, memberitakan Injil Allah. Yesus memberitakan, “Waktunya telah genap. Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil!”
Ketika Yesus sedang berjalan menyusur danau Galilea, Ia melihat Simon dan Andreas, saudara Simon. Mereka sedang menebarkan jala di danau, sebab mereka penjala ikan.
Yesus berkata kepada mereka, “Mari, ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia.” Mereka pun segera meninggalkan jalanya dan mengikuti Yesus.
Setelah Yesus meneruskan perjalanan-Nya sedikit lagi, dilihat-Nya Yakobus, anak Zebedeus, dan Yohanes saudaranya, sedang membereskan jala di dalam perahu.
Yesus segera memanggil mereka, dan mereka meninggalkan ayahnya, Zebedeus, di dalam perahu bersama orang-orang upahannya. Lalu mereka mengikuti Yesus.
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
12. HOMILI (RENUNGAN)
Dalam pembacaan Injil Markus 1:14-20, kita disaksikan oleh momen penting ketika Yesus, setelah Yohanes Pembaptis ditangkap, mengunjungi Galilea. Di sana, Ia menyampaikan Injil Allah, menyatakan dekatnya Kerajaan Allah, dan memanggil untuk bertobat dan percaya kepada Injil.
“Bertobat” bukan hanya penyesalan, melainkan perubahan mendasar (metanoia) dalam arah hidup menuju kehendak Allah. “Percaya” melibatkan komitmen total dan penyerahan diri kepada Yesus tanpa syarat.
Berlanjut, kita melihat respons luar biasa terhadap panggilan Tuhan, khususnya kepada nelayan Simon, Andreas, Yakobus, dan Yohanes yang sibuk menangkap ikan. Panggilan Yesus, “Mari, ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia,” dijawab tanpa ragu atau tanya berlebihan. Mereka meninggalkan pekerjaan mereka untuk mengikuti-Nya.
Yesus juga memanggil Yakobus dan Yohanes yang membereskan jala bersama ayah mereka, Zebedeus. Tanpa ragu, mereka meninggalkan kenyamanan, keluarga dan pekerjaan untuk mengikuti-Nya. Keseluruhan kejadian tersebut mencerminkan kepercayaan penuh dan penyerahan total kepada Yesus, meskipun tak tahu masa depan yang menanti.
Kepercayaan mereka pada Yesus, yang menantang untuk meninggalkan kenyamanan hidup sehari-hari, menghadirkan pengalaman tak terduga: sebagian menyenangkan, sebagian penuh penderitaan. Mereka akan menjadi “penjala manusia,” membawa cara hidup baru dalam kebenaran, kasih, kebebasan, dan keadilan.
Pesan dari bacaan ini jelas. Pertama, Yesus datang untuk semua orang di kehidupan sehari-hari kita, mengajak kita bertobat dan percaya kepada Injil, mengubah arah hidup menuju Kerajaan Allah.
Kedua, respons cepat para murid memberikan contoh untuk merespons panggilan Kristus tanpa ragu, tanpa mempertimbangkan kenyamanan pribadi. Sikap ini menjadi teladan dalam taat dan terbuka hati.
Ketiga, panggilan untuk menjadi “penjala manusia” mengajarkan bahwa setiap panggilan Kristus membawa misi penyelamatan bagi sesama. Kita dipanggil menjadi perantara kasih dan kebenaran Allah di dunia ini.
Sebagai umat Katolik, renungan ini mengajak meresapi panggilan Kristus. Mari menjawab panggilan-Nya dengan sukacita, bertobat, dan percaya kepada Injil, mengikuti jejak para murid yang setulus hati mengikuti Kristus.
Berkat melimpah untuk kita semua.Bapa, Putera dan Roh Kudus.
13. HENING SEJENAK
14. SYAHADAT
P : Marilah menanggapi Sabda Tuhan dan mengungkapkan iman kepercayaan kita kepada Tuhan dengan mengucapkan Syahadat. Aku percaya akan Allah, Bapa yang mahakuasa…..
15. DOA UMAT
P : Kristus bersabda pada para murid-Nya, “Mari, ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia.” Marilah kita mengikuti Dia dan berdoa.
L : Bagi para Imam, Diakon, dan katekis: Semoga kasih setia Tuhan membimbing yang menjauh, membawa mereka dekat pada-Mu. Dengan rahmat-Mu, semoga mereka yang menjauh dapat bertobat dan kembali menapaki jalan kesetiaan. Marilah kita mohon …
U : Tinggallah bersama kami, ya Tuhan.
L : Bagi kaum remaja: Semoga kasih setia Allah Bapa menggerakkan para remaja untuk memiliki cita-cita luhur dalam mengikuti panggilan Nya demi membangun Gereja dan bangsa. Marilah kita mohon …
U : Tinggallah bersama kami, ya Tuhan.
L : Bagi mereka yang sedang tertimpa musibah: Semoga kasih setia Allah Bapa membimbing dan meneguh kan orang-orang yang sedang tertimpa musibah sehingga mampu bangkit kembali dan menyadari bahwa musibah yang menimpa mereka dapat menjadi alat pembuka jalan menuju kepada Tuhan Yesus Kristus. Marilah kita mohon …
U : Tinggallah bersama kami, ya Tuhan.
L : Bagi kita bersama: Semoga Allah Bapa Yang Maha Baik memberkati setiap perjuangan kita dalam mencapai kesejahteraan bersama, serta mempersiapkan dunia baru dengan penuh kebaikan dan kasih-Nya. Marilah kita mohon …
U : Tinggallah bersama kami, ya Tuhan.
P : Bapa Yang Mahakuasa, dengarkanlah permohonan umat- Mu. Semoga kami selalu mengalami belas kasih-Mu berkat pengantaraan Kristus, Putra-Mu dan Tuhan kami. U Amin.
16. KOLEKTE
[Selanjutnya ada pengumpulan kolekte sebagai perwujudan cinta kepada Sang Sabda dan kepada sesama yang berkekurangan, diiringi lagu yang sesuai. Kolekte dikumpulkan lalu dihantar dan diletakkan di depan mimbar] diiringi lagu persembahan yang bernada Syukur Kepada Tuhan atau Ajakan Berbagi.
17. DOA PERSEMBAHAN
[Sesudah Kolekte, Pemimpin membawakan Doa Pujian sambil berdiri di depan umat, menghadap ke altar dan umat berdiri dan setiap kali mendaraskan aklamasi bersama.]
P : Ya Allah, berkenanlah menerima persembahan ini, yang kami unjukkan sebagai tanda kesediaan kami untuk mengikuti Putra-Mu, Tuhan dan Pengantara kami, kini dan sepanjang masa.
U: Amin.
18. PERSIAPAN KOMUNI
Sesudah Doa Persembahan, Pastor menuju ke altar untuk mempersiapkan komuni. Ia membentangkan kain korporale di atas altar dan kemudian mengambil Sakramen Mahakudus dari tabernakel dan diletakkan di atas kain korporale. Sesudah mempersiapkan segala yang perlu untuk Komuni Kudus, para pemandu/pengantar bersama para pelayan dan umat beriman berlutut menyembah dalam keheningan sesaat. Sesudah itu Pastor mengajak umat untuk menyanyikan lagu Bapa Kami sambil berdiri.
19. BAPA KAMI Berdiri
P : Atas petunjuk Penyelamat kita dan menurut ajaran Ilahi, maka beranilah kita berdoa.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni
yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.Sesudah doa Bapa Kami, dapat juga diadakan Salam damai.
20. SALAM DAMAI DAN KOMUNI
Pastor mengajak Umat.
P : Marilah kita saling memberikan salam damai. Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari yang berada paling dekat. Sesudah Salam Damai, Pastor berlutut menghormati Sakramen Mahakudus, lalu menghunjukkan hosti kudus kepada umat, sambil berkata:
P : Inilah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia. Hosti dan Sibori ditunjukkan kepada umat: Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuanNya. Pemimpin dan Umat berdoa bersama-sama.
U : Ya Tuhan saya tidak pantas, Engkau datang pada saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan sembuh.
Dengan khidmat, Pemimpin menyambut Tubuh Tuhan terlebih dulu. Sesudah itu, ia melayani umat yang menyambut komuni, seraya setiap kali berkata:
P : Tubuh Kristus.
U : Amin.
PENYAMBUTAN KOMUNI diiringi dengan nyanyian komuni.
21. DOA SESUDAH KOMUNI
P: Marilah kita berdoa. Ya Allah, kami mohon agar Tubuh Putra-Mu yang kami sambut memberikan kami kekuatan untuk mengalahkan kejahatan. Semoga kami setia mengikuti jejak-Mu hingga kami memasuki kehidupan abadi. Demi Kristus, Tuhan dan Pengantara kami. Amin.
22. BERKAT DAN PERUTUSAN
P : Sebelum mengakhiri perayaan ini marilah kita menundukkan kepala, memohon berkat Tuhan.
[hening sejenak]
P : Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita terhadap dosa dan menghantar kita ke hidup yang kekal. [sambil membuat Tanda Salib pada diri sendiri] Dalam Nama Bapa, Dan Putra, dan Roh Kudus.
U : Amin.
P : Perayaan Sabda kita ini sudah selesai.
U : Syukur kepada Allah.
P : Marilah pergi, kita diutus.
U : Amin.
23. LAGU PENUTUP