Membaca Injil harian dan renungan memegang peranan penting bagi umat Katolik. Dengan melakukan ini, umat Katolik mendekatkan diri pada Tuhan setiap hari, memperkuat iman, dan membentuk karakter Kristiani.
Renungan harian juga memberikan ketenangan batin dalam kehidupan yang sibuk, sambil memberikan panduan moral.
Waktu pribadi dengan Tuhan melalui Injil harian menciptakan momen spiritual yang mendalam. Selain itu, membaca Injil mendorong umat Katolik untuk menyadari panggilan misioner dan memperkaya hubungan dengan sesama.
Saudara-saudari terkasih, hari ini kita bahas Injil Katolik buat Hari Minggu, 21 Januari 2024.
Kalender Liturgi hari Minggu, 21 Januari 2024, merupakan Hari Minggu Biasa III, Hari Minggu Sabda Allah, Santa Agnes, Perawan dan Martir, Santo Fruktuosus, dkk: Augurius dan Eulogius, martir dengan Warna Liturgi Hijau.
Yuk, kita simak susunan lengkap Bacaan Injil dan Renungan Katolik hari ini, tanggal 21 Januari 2024:
Bacaan Pertama Yun 3:1-5.10
Orang-orang Niniwe berbalik dari tingkah lakunya yang jahat.
Untuk kedua kalinya Tuhan berfirman kepada Yunus, “Bangunlah, berangkatlah ke Niniwe, kota yang besar itu. Sampaikanlah kepadanya seruan yang Kufirmankan kepadamu.”
Maka bersiaplah Yunus, lalu pergi ke Niniwe, sesuai dengan firman Allah. Niniwe adalah sebuah kota yang mengagumkan besarnya, tiga hari perjalanan luasnya.
Mulailah Yunus masuk ke dalam kota itu sehari perjalanan jauhnya, lalu berseru,”Empat puluh hari lagi, Niniwe akan ditunggangbalikkan.”
Orang Niniwe percaya kepada Allah, lalu mereka mengumumkan puasa; baik orang dewasa maupun anak-anak mengenakan kain kabung.
Ketika Allah melihat perbuatan mereka itu, yakni bagaimana mereka berbalik dari tingkah lakunya yang jahat, maka menyesallah Allah karena malapetaka yang telah dirancangkan-Nya terhadap mereka; dan Ia pun tidak jadi melakukannya.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Syukur Kepada Allah.
Mazmur Tanggapan Mzm 25:4bc-5ab.6-7bc.8-9
Ref: Beritahukanlah jalan-jalan-Mu kepadaku, ya Tuhan.
Beritahukanlah jalan-jalan-Mu kepadaku, ya Tuhan, tunjukkanlah itu kepadaku. Bawalah aku berjalan dalam kebenaran-Mu dan ajarlah aku, sebab Engkaulah Allah yang menyelamatkan daku.
Ingatlah segala rahmat dan kasih setia-Mu, ya Tuhan, sebab semuanya itu sudah ada sejak purbakala. Pelanggaran-pelanggaranku janganlah Kauingat, tetapi ingatlah kepadaku sesuai dengan kasih setia-Mu.
Tuhan itu baik dan benar; sebab itu Ia menunjukkan jalan kepada orang yang sesat. Ia membimbing orang-orang yang rendah hati menurut hukum, dan mengajarkan jalan-Nya kepada orang-orang yang bersahaja.
Bacaan Kedua 1Kor 7:29-31
Dunia seperti yang kita kenal sekarang ini akan berlalu.
Saudara-saudara, waktunya singkat! Sebab itu dalam waktu yang masih sisa ini mereka yang beristeri hendaknya berlaku seolah-olah tidak beristeri,
orang-orang yang menangis seolah-olah tidak menangis; orang-orang yang bergembira seolah-olah tidak bergembira; dan orang-orang yang membeli seolah-olah tidak memiliki apa yang mereka beli.
Pendeknya orang-orang yang mempergunakan barang-barang duniawi seolah-olah sama sekali tidak mempergunakannya. Sebab dunia seperti yang kita kenal sekarang akan berlalu.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Syukur Kepada Allah.
Bait Pengantar Injil Mrk 1:15
Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil!
Bacaan Injil Mrk 1:14-20
Bertobatlah dan percayalah kepada Injil!
Sesudah Yohanes Pembaptis ditangkap, datanglah Yesus ke Galilea, memberitakan Injil Allah. Yesus memberitakan, “Waktunya telah genap. Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil!”
Ketika Yesus sedang berjalan menyusur danau Galilea, Ia melihat Simon dan Andreas, saudara Simon. Mereka sedang menebarkan jala di danau, sebab mereka penjala ikan.
Yesus berkata kepada mereka, “Mari, ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia.” Mereka pun segera meninggalkan jalanya dan mengikuti Yesus.
Setelah Yesus meneruskan perjalanan-Nya sedikit lagi, dilihat-Nya Yakobus, anak Zebedeus, dan Yohanes saudaranya, sedang membereskan jala di dalam perahu.
Yesus segera memanggil mereka, dan mereka meninggalkan ayahnya, Zebedeus, di dalam perahu bersama orang-orang upahannya. Lalu mereka mengikuti Yesus.
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
Renungan Katolik Hari Ini
Dalam pembacaan Injil Markus 1:14-20, kita disaksikan oleh momen penting ketika Yesus, setelah Yohanes Pembaptis ditangkap, mengunjungi Galilea. Di sana, Ia menyampaikan Injil Allah, menyatakan dekatnya Kerajaan Allah, dan memanggil untuk bertobat dan percaya kepada Injil.
“Bertobat” bukan hanya penyesalan, melainkan perubahan mendasar (metanoia) dalam arah hidup menuju kehendak Allah. “Percaya” melibatkan komitmen total dan penyerahan diri kepada Yesus tanpa syarat.
Berlanjut, kita melihat respons luar biasa terhadap panggilan Tuhan, khususnya kepada nelayan Simon, Andreas, Yakobus, dan Yohanes yang sibuk menangkap ikan. Panggilan Yesus, “Mari, ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia,” dijawab tanpa ragu atau tanya berlebihan. Mereka meninggalkan pekerjaan mereka untuk mengikuti-Nya.
Yesus juga memanggil Yakobus dan Yohanes yang membereskan jala bersama ayah mereka, Zebedeus. Tanpa ragu, mereka meninggalkan kenyamanan, keluarga dan pekerjaan untuk mengikuti-Nya. Keseluruhan kejadian tersebut mencerminkan kepercayaan penuh dan penyerahan total kepada Yesus, meskipun tak tahu masa depan yang menanti.
Kepercayaan mereka pada Yesus, yang menantang untuk meninggalkan kenyamanan hidup sehari-hari, menghadirkan pengalaman tak terduga: sebagian menyenangkan, sebagian penuh penderitaan. Mereka akan menjadi “penjala manusia,” membawa cara hidup baru dalam kebenaran, kasih, kebebasan, dan keadilan.
Pesan dari bacaan ini jelas. Pertama, Yesus datang untuk semua orang di kehidupan sehari-hari kita, mengajak kita bertobat dan percaya kepada Injil, mengubah arah hidup menuju Kerajaan Allah.
Kedua, respons cepat para murid memberikan contoh untuk merespons panggilan Kristus tanpa ragu, tanpa mempertimbangkan kenyamanan pribadi. Sikap ini menjadi teladan dalam taat dan terbuka hati.
Ketiga, panggilan untuk menjadi “penjala manusia” mengajarkan bahwa setiap panggilan Kristus membawa misi penyelamatan bagi sesama. Kita dipanggil menjadi perantara kasih dan kebenaran Allah di dunia ini.
Sebagai umat Katolik, renungan ini mengajak meresapi panggilan Kristus. Mari menjawab panggilan-Nya dengan sukacita, bertobat, dan percaya kepada Injil, mengikuti jejak para murid yang setulus hati mengikuti Kristus.
Doa Penutup
Ya Tuhan, dengan rendah hati kami meresapi panggilan-Mu. Berikan keberanian untuk bertobat dan percaya sepenuhnya kepada-Mu. Jadikan hati kami terbuka dan taat, menjadi saksi cinta-Mu di dunia ini.
Amin.