Kamis, September 19, 2024

Bacaan Injil Katolik Hari Ini 17 Januari 2024 dan Renungan Harian, Bacaan Pertama, Mazmur Tanggapan, Bait Pengantar Injil, dan Doa Penutup

Must Read
3.2/5 - (4 votes)

Membaca Injil harian dan renungan memegang peranan penting bagi umat Katolik. Dengan melakukan ini, umat Katolik mendekatkan diri pada Tuhan setiap hari, memperkuat iman, dan membentuk karakter Kristiani.

Renungan harian juga memberikan ketenangan batin dalam kehidupan yang sibuk, sambil memberikan panduan moral.

Waktu pribadi dengan Tuhan melalui Injil harian menciptakan momen spiritual yang mendalam. Selain itu, membaca Injil mendorong umat Katolik untuk menyadari panggilan misioner dan memperkaya hubungan dengan sesama.

TERKAIT: Bacaan Injil Katolik Hari Ini 18 Januari 2024 dan Renungan Harian, Bacaan Pertama, Mazmur Tanggapan, Bait Pengantar Injil, dan Doa Penutup

TERKAIT: Bacaan Injil Katolik Hari Ini 16 Januari 2024 dan Renungan Harian, Bacaan Pertama, Mazmur Tanggapan, Bait Pengantar Injil, dan Doa Penutup

Saudara-saudari terkasih, hari ini kita bahas Injil Katolik buat Hari Rabu, 17 Januari 2024.

Kalender Liturgi hari Rabu, 17 Januari 2024, merupakan Hari Rabu Pekan Biasa II, Peringatan Wajib Santo Antonius Abbas, Beata Rosaline Villeneuve, Pengaku Iman, Santo Sulpisius, Uskup dan Pengaku Iman dengan Warna Liturgi Putih.

Yuk, kita simak susunan lengkap Bacaan Injil dan Renungan Katolik hari ini, tanggal 17 Januari 2024:

Bacaan Pertama 1 Samuel 17:32-33.37.40-51

“Daud mengalahkan Goliat dengan umban dan batu.”

Pada suatu hari Daud menghadap Saul dan berkata kepadanya, “Janganlah seseorang menjadi tawar hati karena Goliat! Hambamu ini akan pergi melawan orang Filistin itu.”

Tetapi Saul berkata kepada Daud, “Tidak mungkin engkau dapat menghadapi orang Filistin itu! Mustahil engkau dapat melawan Goliat!

Sebab engkau masih muda, sedang Goliat sejak dari masa mudanya telah menjadi prajurit.” Tetapi Daud berkata kepada Saul,

“Tuhan telah melepaskan daku dari cakar singa dan dari cakar beruang. Dia pun akan melepaskan aku dari tangan orang Filistin itu!” Kata Saul kepada Daud, “Pergilah! Tuhan menyertai engkau.”

Maka Daud mengambil tongkatnya lalu pergi. Ia memilih dari dasar sungai lima batu yang licin dan menaruhnya dalam kantung gembala yang dibawanya, yakni wadah batu, sedang umban tali dipegangnya.

Demikianlah Daud mendekati Goliat, orang Filistin itu. Goliat sendiri makin dekat menghampiri Daud, dan di depannya berjalan orang yang membawa perisainya.
Ketika Goliat melayangkan pandangannya dan melihat Daud, dihinanya Daud karena ia masih muda, kemerah-merahan dan elok parasnya. Goliat, orang Filistin itu, berkata kepada Daud, “Anjingkah aku, maka engkau mendatangi aku dengan tongkat?”

Lalu demi para dewa, orang Filistin itu mengutuki Daud. Lalu dia menantang Daud, “Hadapilah aku, maka aku akan memberikan dagingmu kepada burung di udara dan kepada binatang-binatang di padang.”

Tetapi Daud berkata kepada Goliat, orang Filistin itu, “Engkau mendatangi aku dengan pedang, tombak serta lembing, tetapi aku mendatangi engkau dengan nama Tuhan semesta alam, Allah segala barisan Israel yang kautantang itu.

Hari ini juga Tuhan akan menyerahkan engkau ke dalam tanganku! Aku akan mengalahkan engkau dan memenggal putus kepalamu! Hari ini juga aku akan memberikan mayatmu dan mayat tentara orang Filistin kepada burung-burung di udara dan binatang-binatang liar, supaya seluruh bumi tahu, bahwa Israel mempunyai Allah, dan supaya segenap jemaah ini tahu bahwa Tuhan menyelamatkan bukan dengan pedang atau lembing.

Sebab di tangan Tuhanlah pertempuran, dan Ia akan menyerahkan kamu ke dalam tangan kami.” Ketika orang Filistin itu bergerak maju menyongsong Daud, segera larilah Daud ke barisan musuh menghadapi Goliat.

Lalu Daud memasukkan tangannya ke dalam kantung batu, diambilnyalah sebuah batu, lalu diumbankannya.

Maka kenalah dahi Goliat, dan terjerumuslah ia dengan mukanya ke tanah. Demikianlah Daud mengalahkan orang Filistin itu dengan umban dan batu; ia mengalahkan Goliat dan membunuhnya, tanpa pedang di tangan.

Daud berlari mendapatkan orang Filistin itu, lalu berdiri di sebelahnya; diambilnyalah pedang Goliat, dihunusnya dari sarungnya, lalu ia menghabisi Goliat. Dipancungnyalah kepala Goliat dengan pedangnya sendiri.

Demikianlah Sabda Tuhan.

U. Syukur Kepada Allah.

Mazmur Tanggapan Mzm 144:1b.2.9-10

Ref. Terpujilah Tuhan, gunung batuku.

Terpujilah Tuhan, Gunung Batuku! Ia mengajar tanganku bertempur, Ia melatih jari-jariku berperang!

Ia menjadi tempat perlindungan dan kubu pertahananku, kota bentengku dan penyelamatku; Ia menjadi perisai, tempat aku berlindung; Dialah yang menundukkan bangsa-bangsa ke bawah kuasaku!

Ya Allah, aku hendak menyanyikan lagu baru bagi-Mu; dengan gambus sepuluh tali aku hendak bermazmur. Sebab Engkaulah yang memberikan kemenangan kepada raja-raja, dan yang membebaskan Daud, hamba-Mu!

Bait Pengantar Injil Alleluya

Ref. Alleluya

Yesus memberitakan Injil Kerajaan Allah, dan menyembuhkan semua orang sakit. Alleluya.

Bacaan Injil Markus 3:1-6

“Manakah yang diperbolehkan pada hari Sabat menyelamatkan nyawa orang atau membunuhnya?”

Pada suatu hari Sabat Yesus masuk ke rumah ibadat. Di situ ada seorang yang mati sebelah tangannya. Orang-orang Farisi mengamat-amati Yesus, kalau-kalau Ia menyembuhkan orang itu pada hari Sabat, supaya mereka dapat mempersalahkan Dia.

Kata Yesus kepada orang yang mati sebelah tangannya itu, “Mari, berdirilah di tengah!” Kemudian Yesus berkata kepada mereka, “Manakah yang diperbolehkan pada hari Sabat, berbuat baik atau berbuat jahat?

Menyelamatkan nyawa orang atau membunuh orang?” Tetapi mereka itu diam saja. Yesus jengkel karena kedegilan mereka! Dengan marah Ia memandang sekeliling, lalu berkata kepada orang tadi, “Ulurkanlah tanganmu!” Ia pun mengulurkan tangannya, dan sembuhlah seketika.

Lalu keluarlah orang-orang Farisi dan segera bersekongkol dengan orang-orang Herodian untuk membunuh Dia.

Demikianlah Injil Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

Renungan Katolik Hari Ini

Saudara-saudari yang terkasih dalam Yesus Kristus, dalam Renungan Harian ini, pada tanggal 17 Januari 2024, kita diingatkan oleh bacaan Injil Markus 3:1-6 mengenai pertanyaan mendasar, “Manakah yang diperbolehkan pada hari Sabat: menyelamatkan nyawa orang atau membunuhnya?”

Dalam Injil, kita melihat Yesus mengajarkan bahwa perbuatan baik harus dilakukan tanpa henti. Kasih harus menjadi aksi sepanjang waktu. Yesus dengan tindakan-Nya menegaskan bahwa melakukan kebaikan diperbolehkan, bahkan pada hari Sabat.

Untuk memperjelas pesannNya, Dia menyembuhkan seorang yang tangan kanannya lumpuh. Orang ini menderita karena ketidakmampuan tangan kanannya, sehingga menghambat kemampuannya untuk mencari nafkah. Dalam kasus ini, tindakan kasih kepada orang tersebut adalah suatu keharusan, dan Tuhan memberikan kasih-Nya.

Namun, menyedihkan melihat bahwa orang banyak, termasuk orang Farisi, tidak menunjukkan kebaikan hati, baik kepada si sakit maupun kepada Yesus. Alih-alih membantu orang yang menderita, mereka justru menunjukkan ketidakramahan, menentang kesembuhan pada hari Sabat. Bahkan, mereka mencari-cari alasan untuk menyalahkan Yesus.

Sikap keras hati tampak jelas dalam kisah Injil hari ini. Orang yang keras hati cenderung mempertahankan pendapatnya tanpa mempertimbangkan kebenaran. Mereka sulit menerima sudut pandang orang lain dan selalu fokus pada sisi negatif. Oleh karena itu, mereka cenderung menyalahkan orang lain.

Dalam menghadapi kedegilan hati orang Farisi, Yesus dengan tegas dan tanpa rasa takut mengoreksi sikap mereka, “Manakah yang diperbolehkan pada hari Sabat: berbuat baik atau berbuat jahat? Menyelamatkan nyawa atau membunuh?” Pertanyaan ini merupakan pukulan telak terhadap sikap mereka. Yesus menunjukkan bahwa berbuat benar dan baik demi keselamatan manusia lebih tinggi nilainya daripada aturan dan hukum.

Orang yang keras hati senantiasa mencari kesalahan orang lain. Di sisi lain, orang yang berbelas kasih selalu berusaha memperbaiki kesalahan sesama.

Prinsip hidup kita adalah berbuat baik dan benar untuk kebaikan sesama. Lebih baik menyelamatkan dan memberi manfaat daripada merugikan orang lain. Marilah kita bersama-sama merefleksikan, bagaimana kita menjalankan prinsip ini dalam kehidupan sehari-hari kita.

Doa Penutup

Ya Tuhan, bimbinglah hatiku, agar tidak keras hati dan selalu mencari kebaikan dalam sesama. Terangilah hati dan budiku, teguhkanlah di tengah tantangan dan godaan. Berkati setiap langkahku pada hari ini. Semoga hidup ini menjadi cermin kasih-Mu.

Amin.

------

Info Viral Gabung di Channel WHATSAPP kami atau di Google News

Berlangganan Info Menarik Kami

Silahkan subscribe email anda! Jangan lewatkan, hanya artikel dan tips menarik yang akan kami kirimkan ke Anda

Latest

PSG: Dari Klub Sederhana Menuju Raksasa Sepak Bola Dunia

Sejarah PSG Paris Saint-Germain, atau yang lebih dikenal dengan PSG, adalah klub sepak bola profesional yang berbasis di Paris, Prancis....

More Articles Like This

Favorite Post