Mari kita saksikan Teks Misa pada Hari Minggu, 14 Januari 2024, untuk Pekan Biasa II Tahun B. Dalam kesiapan para Petugas Liturgi di sakristi, lilin bernyala memercik di meja perayaan, mengapiti salib. Pastikan kita memiliki Alkitab untuk bacaan dan buku nyanyian untuk melantunkan lagu di gereja.
Sebagai langkah khusus, matikan alat komunikasi guna meresapi suasana. Dimulai dengan kata-kata Pemimpin (P), “Penolong kita ialah Tuhan,” dijawab dengan penuh keyakinan, “Yang menjadikan langit dan bumi.”
Selanjutnya, mari bersama-sama menyanyikan LAGU PEMBUKA dalam semangat Natal. Warna ungu menandakan informasi tentang lagu.
01. TANDA SALIB DAN SALAM
P : Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
U : Amin.
P : Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, cinta kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus beserta kita.
U : Sekarang dan selama-lamanya.
02. KATA PEMBUKA
P : Kini, kita memasuki Minggu Kedua dalam Masa Biasa, di mana Gereja mengajak kita merenungkan panggilan hidup. Bacaan hari ini menggambarkan panggilan orang-orang yang terpilih oleh Allah untuk ambil bagian dalam karya-Nya. Setiap orang memiliki panggilan untuk membangun dunianya menjadi surga kecil. Tokoh Samuel dari Perjanjian Lama dan murid-murid Yesus dari Perjanjian Baru menyadarkan kita bahwa Tuhan seringkali memanggil.
Suara-Nya mungkin terdengar, atau mungkin kita belum mengenalinya. Mari berdoa agar hati kita senantiasa dapat mendengarkan sapaan Tuhan setiap hari. Rasul Paulus mengingatkan kita untuk bersyukur dan menjalani panggilan Tuhan, sebab kita dibayar dengan harga mahal, yaitu darah Kristus. Tubuh kita, kata beliau, harus menjadi Bait Kudus Allah.
Dalam bacaan Injil, kita mendengarkan kisah panggilan murid-murid Yesus. Ada yang menjawab langsung, ada yang diajak oleh yang lain. Seperti mereka, kita dapat saling mengajak, menolong, dan meneguhkan satu sama lain menjadi murid Tuhan yang setia, terutama di tengah tantangan zaman ini.
[hening sejenak]
03. TOBAT DAN PERMOHONAN AMPUN
P : Marilah menyesali dan mengakui bahwa kita telah berdosa, supaya kita siap mendengarkan Sabda Allah, Terang dan Pedoman hidup kita.
U : Saya mengaku kepada Allah yang Mahakuasa, dan kepada saudara sekalian, bahwa saya telah berdosa, dengan pikiran dan perkataan, dengan perbuatan dan kelalaian. Saya berdosa, saya berdosa, saya sungguh berdosa. Oleh sebab itu saya mohon kepada Santa Perawan Maria, kepada para malaikat dan orang kudus dan kepada saudara sekalian, supaya mendoakan saya pada Allah, Tuhan kita.
P : Semoga Allah yang Mahakuasa mengasihani kita, mengampuni dosa kita, dan mengantar kita ke hidup yang kekal.
U : Amin.
04. MENYANYIKAN LAGU KEMULIAAN
[Dianjurkan untuk memakai Madah Kemuliaan di bawah ini.]
P : Kemuliaan kepada Allah di surga
U : dan damai di bumikepada orang yang berkenan pada-Nya.
P : Kami memuji Dikau,
U : Kami meluhurkan Dikau.
P : Kami menyembah Dikau,
U : Kami memuliakan Dikau.
P : Kami bersyukur kepada-Mu,karena kemuliaan-Mu yang besar.
U : Ya Tuhan Allah, raja surgawi,Allah Bapa yang Mahakuasa.
P : Ya Tuhan Yesus Kristus, Putera yang tunggal.
U : Ya Tuhan Allah, Anak Domba Allah, Putera Bapa.
P : Engkau yang menghapus dosa dunia,kasihanilah kami.
U : Engkau yang menghapus dosa dunia,kabulkanlah doa kami.
P : Engkau yang duduk di sisi Bapa,kasihanilah kami.
U : Karena hanya Engkaulah kudus.
P : Hanya Engkaulah Tuhan.
U : Hanya Engkaulah Mahatinggi, ya Yesus Kristus.
P : bersama dengan Roh Kudus,
U : dalam kemuliaan Allah Bapa. Amin.
05. DOA PEMBUKA
P : Marilah kita berdoa, [hening sejenak] Ya Tuhan, kami bersyukur karena Kau selalu memanggil kami agar senantiasa dekat dengan-Mu. Semoga hati kami selalu terbuka untuk mendengarkan suara-Mu yang mengetuk dan memanggil kami agar dekat kepada-Mu. Kami juga berharap dapat saling menolong, menjadi murid-Mu yang setia. Dengarkanlah dengan rela permohonan umat-Mu dan berikanlah damai-Mu. Melalui Yesus Kristus Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
U : Amin.
06. AJAKAN MENDENGARKAN SABDA TUHAN
P : Marilah kita membuka hati kita untuk mendengarkan Sabda Tuhan dan menerimanya agar Sabda Tuhan menjadi pelita iman kita dan tongkat penuntun jalan hidup kita. [Bacaan dibacakan dari Alkitab]
07. BACAAN PERTAMA Sam 3:3b-10.19
L : Bacaan dari Kitab Pertama Samuel 3:3b-10.19
Pada hari itu Samuel telah tidur di dalam Bait Suci Tuhan, tempat tabut Allah. Lalu Tuhan memanggil, “Samuel! Samuel!” Samuel menjawab, “Ya, Bapa.” Lalu berlarilah ia kepada Eli, dan berkata, “Ya Bapa, bukankah Bapa memanggil aku?” Tetapi Eli berkata, “Aku tidak memanggil; tidurlah kembali.” Samuel pergi dan tidur lagi. Dan Tuhan memanggil Samuel sekali lagi. Samuel pun bangun, lalu pergi mendapatkan Eli serta berkata, “Ya, Bapa, bukankah Bapa memanggil aku?” Tetapi Eli berkata, “Aku tidak memanggil, anakku. Tidurlah kembali.” Waktu itu Samuel belum mengenal Tuhan. Firman Tuhan belum pernah dinyatakan kepadanya. Dan Tuhan memanggil Samuel sekali lagi, untuk ketiga kalinya. Samuel pun bangun, lalu pergi mendapatkan Eli serta berkata, “Ya Bapa, bukankah Bapa memanggil aku?” Lalu mengertilah Eli, bahwa Tuhanlah yang memanggil anak itu. Sebab itu berkatalah Eli kepada Samuel, “Pergilah tidur, dan apabila engkau dipanggil lagi, katakanlah: Bersabdalah, ya Tuhan, hamba-Mu mendengarkan.” Maka pergilah Samuel, dan tidurlah ia di tempat tidurnya. Lalu datanglah Tuhan, berdiri di sana, dan memanggil seperti yang sudah-sudah, “Samuel! Samuel!” Dan Samuel menjawab, “Bersabdalah, ya Tuhan, hamba-Mu mendengarkan.” Samuel makin bertambah besar, dan Tuhan menyertai dia. Tidak ada satu pun dari firman Tuhan itu yang dibiarkan-Nya gugur.
Demikianlah sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.
08. MENDARASKAN MAZMUR TANGGAPAN
Refren (Mzm. 40:8a.9a)
Aku datang, ya Tuhan, untuk melakukan kehendak-Mu.
Mzm. 40:2,4ab,7-8a,8b-9,10
Aku sangat menanti-nantikan TUHAN; lalu Ia menjenguk kepadaku dan mendengar teriakku minta
Ia memberikan nyanyian baru dalam mulutku untuk memuji Allah kita. (Refren)
Engkau tidak berkenan kepada korban sembelihan dan korban sajian, tetapi Engkau telah membuka telingaku;
korban bakaran dan korban penghapus dosa tidak Engkau tuntut. Lalu aku berkata: “Sungguh, aku datang”. (Refren)
Dalam gulungan kitab ada tertulis tentang aku; aku suka melakukan kehendak-Mu, ya Allahku; Taurat-Mu ada dalam dadaku.” (Refren)
Aku mengabarkan keadilan dalam jemaah yang besar; bahkan tidak kutahan bibirku, Engkau juga yang tahu, ya TUHAN.
(Refren)
09. BACAAN KEDUA (1Kor 6:13c-15a,17-20)
L : Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Korintus 6:13c-15a.17-20
Saudara-saudara, tubuh bukanlah untuk percabulan, melainkan untuk Tuhan, dan Tuhan untuk tubuh. Allah yang membangkitkan Tuhan Yesus akan membangkitkan kita juga oleh kuasa-Nya.
Tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah anggota Kristus? Siapa yang mengikatkan dirinya pada Tuhan, menjadi satu roh dengan Dia. Jauhkanlah dirimu dari percabulan! Setiap dosa lain yang dilakukan manusia, terjadi di luar dirinya.
Tetapi orang yang melakukan percabulan berdosa terhadap dirinya sendiri. Atau tidak tahukah kamu bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, yaitu Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri? Sebab kamu telah dibeli, dan harganya telah dibayar lunas! Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Syukur Kepada Allah.
10. ALLELUIA (Yoh 1:41,17b)
P : Alleluia
U : Alleluia
P : Kami telah menemukan Mesias, * kasih karunia dan kebenaran datang oleh-Nya.
U : Alleluia
11. INJIL (Yoh 1:35-42)
P : Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes 1:35-42
Sekali peristiwa Yohanes berada di tempat ia membaptis orang di Sungai Yordan, sedang berbincang-bincang dengan dua orang muridnya. Ketika melihat Yesus lewat, Yohanes berkata, “Lihatlah Anak domba Allah!”
Mendengar apa yang dikatakan Yohanes, kedua murid itu pergi mengikuti Yesus. Tetapi Yesus menoleh ke belakang. Melihat bahwa mereka mengikuti Dia, Yesus lalu berkata kepada mereka, “Apakah yang kamu cari?” Kata mereka kepada-Nya, “Rabi (artinya: Guru), di manakah Engkau tinggal?”
Yesus berkata kepada mereka “Marilah, dan kamu akan melihatnya.” Mereka pun datang dan melihat di mana Yesus tinggal, dan hari itu mereka tinggal bersama-sama dengan Dia. Waktu itu kira-kira pukul empat.
Salah seorang dari kedua murid yang mendengar perkataan Yohanes lalu mengikut Yesus adalah Andreas, saudara Simon Petrus. Andreas mula-mula bertemu dengan Simon, saudaranya, dan ia berkata kepadanya, “Kami telah menemukan Mesias (artinya: Kristus).”
Lalu Andreas membawa Simon kepada Yesus. Yesus memandang dia dan berkata, “Engkau Simon, anak Yohanes, engkau akan dinamakan Kefas (artinya: Petrus).”
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
12. HOMILI (RENUNGAN)
Saudara-saudari yang terkasih dalam Yesus Kristus, pada Renungan Harian Minggu 14 Januari 2024, kita disentuh oleh bacaan Injil Yohanes 1:35-42 yang mengisahkan para murid yang datang, melihat di mana Yesus tinggal, dan tinggal bersama-sama dengan Dia.
Hal ini mengungkapkan tentang panggilan Tuhan. Panggilan bukan hanya untuk segelintir orang terpilih. Setiap orang dipanggil oleh Tuhan untuk menjadi sesuatu, untuk menjadi berarti bagi orang lain lewat berbagi hidup dan karunia yang telah diterima.
Yohanes Pembaptis mengajak para muridnya dan memberi kesaksian bahwa bukan dirinya yang harus diagungkan, melainkan Yesus, Sang Anak Domba.
Ketika Yohanes mengatakan, “Lihatlah Sang Anak Domba”, momen itu merupakan hari penting bagi para muridnya. Hari yang penuh berkat ketika para muridnya mengikuti dan tinggal bersama Yesus.
Mereka telah menyerahkan diri untuk menjadi murid Yesus. Itu terjadi karena kesaksian Yohanes Pembaptis dan telah menghasilkan buah yang luar biasa. Ini berlanjut sampai salah seorang dari antara mereka, yaitu Andreas kemudian mengajak saudaranya, Petrus untuk bergabung.
Pertemuan Andreas dengan Mesias merupakan sebuah berita sukacita yang segera dia sampaikan kepada saudaranya, Simon Petrus. Berita yang disampaikan Andreas kemudian menjadi titik balik di dalam hidup Simon Petrus. Ia kemudian menjadi rasul besar.
Pada gilirannya, Andreas menyampaikan apa yang dia dengar kepada orang lain. Firman Tuhan tidak pernah disimpan hanya untuk dirinya sendiri. Ia tidak berbuat seperti orang yang menyimpan talenta yang telah diberikan kepadanya, dibungkus dengan kain dan dikubur di dalam tanah.
Begitu besar dampak berita tentang Yesus di dalam kehidupan orang! Andai saja Andreas tidak memiliki semangat berbagi seperti yang terjadi pada kebanyakan orang Kristiani, apa jadinya dengan hidup Simon Petrus?
Yohanes memperkenalkan Yesus kepada murid-muridnya. Yohanes menunjukkan Yesus kepada mereka, “Lihatlah Anak Domba Allah!” Dua murid itu mengikuti Yesus. Yesus berbalik dan bertanya kepada mereka, “Apa yang kamu cari?”
Sebagai murid-murid Yesus, kepada kita pun diajukan pertanyaan yang sama. Umumnya, kita cenderung berpikir bahwa kita seharusnya bertanya, “Apa yang Tuhan inginkan?” Akan tetapi, kali ini Tuhan juga ingin tahu apa yang kita cari, apa yang kita inginkan.
Jawaban kita akan menunjukkan apa sesungguhnya prioritas kita sehubungan dengan Tuhan, orang lain, dan dunia sekitar kita. Apa yang sesungguhnya kita inginkan dari hidup ini? Apa yang sesungguhnya kita inginkan dari Tuhan? Apa kerinduan terdalam kita?
Sejatinya, jawaban kita mencerminkan kondisi hati dan tujuan hidup kita. Mari, dalam kejujuran dan kerendahan hati, kita merenungkan apa yang sebenarnya menjadi fokus dan keinginan terdalam dalam hidup kita.
13. HENING SEJENAK
14. SYAHADAT
P : Marilah menanggapi Sabda Tuhan dan mengungkapkan iman kepercayaan kita kepada Tuhan dengan mengucapkan Syahadat. Aku percaya akan Allah, Bapa yang mahakuasa…..
15. DOA UMAT
P : Kristus mengundang para murid-Nya untuk tinggal bersama-sama dengan-Nya. Kita pun diundang untuk tinggal bersama-Nya dan turut serta mewartakan Kerajaan Allah. Marilah kita panjatkan doa-doa kita sebagai murid-murid-Nya kepada Bapa.
L : Bagi para pemimpin dan petugas Gereja: Allah Bapa Mahakasih, bimbinglah, dampingilah selalu para pemimpin dan petugas Gereja-Mu dalam panggilan dan perutusan mereka
U : Semoga mereka selalu memiliki semangat melayani, dan teguh berjuang sebagai saksi Injil Mu demi keselamatan kami.
L : Bagi para pemimpin masyarakat kita: Allah Bapa Mahabijaksana, terangilah para pembimbing masyarakat kami dengan terang Roh Kudus Mu.
U : Semoga mereka selalu menjaga suasana hidup yang sehat dan wajar serta membuka kesempatan berkembang bagi semua orang.
L : Bagi para penderita: Allah Bapa Mahabaik, berkatilah dan teguhkanlah pengharapan, iman, serta kasih mereka yang menderita.
U : Semoga melalui penderitaan yang sedang dialami, mereka mampu mempersatukan dengan penderitaan Kristus dan tetap berjuang mencari jalan keluar dan kesembuhan.
L : Bagi kaum muda di antara kita: Allah Bapa Mahasetia, teguhkanlah iman kaum muda kami dan kobarkanlah pengharapan mereka.
U : Semoga mereka berani menanggapi panggilan-Mu dan bersedia mengikuti Kristus dalam mewartakan Kerajaan Kasih.
P : Allah Bapa Yang Mahabaik, Engkau senantiasa memanggil kami untuk berani meninggalkan kepentingan diri sendiri dan tunduk pada kehendak-Mu dalam Kerajaan-Mu. Karuniai kami keberanian untuk mampu menjawab panggilan-Mu dan menjadi pengikut setia Kristus. Karena Dialah Tuhan dan Pengantara kami. Amin
16. KOLEKTE
[Selanjutnya ada pengumpulan kolekte sebagai perwujudan cinta kepada Sang Sabda dan kepada sesama yang berkekurangan, diiringi lagu yang sesuai. Kolekte dikumpulkan lalu dihantar dan diletakkan di depan mimbar] diiringi lagu persembahan yang bernada Syukur Kepada Tuhan atau Ajakan Berbagi.
17. DOA PERSEMBAHAN
[Sesudah Kolekte, Pemimpin membawakan Doa Pujian sambil berdiri di depan umat, menghadap ke altar dan umat berdiri dan setiap kali mendaraskan aklamasi bersama.]
P : Allah Bapa kami, terimalah persembahan kami ini dan persatukanlah dengan kurban Kristus, Sang Anak Domba yang sejati, agar mendatangkan rahmat serta damai sejahtera bagi kami. Sebab, Dialah Tuhan dan Pengantara kami. Amin
18. PERSIAPAN KOMUNI
Sesudah Doa Persembahan, Pemimpin menuju ke altar untuk mempersiapkan komuni. Ia membentangkan kain korporale di atas altar dan kemudian mengambil Sakramen Mahakudus dari tabernakel dan diletakkan di atas kain korporale. Sesudah mempersiapkan segala yang perlu untuk Komuni Kudus, para pemandu/pengantar bersama para pelayan dan umat beriman berlutut menyembah dalam keheningan sesaat. Sesudah itu Pemimpin mengajak umat untuk menyanyikan lagu Bapa Kami sambil berdiri.
19. BAPA KAMI Berdiri
P : Atas petunjuk Penyelamat kita dan menurut ajaran Ilahi, maka beranilah kita berdoa.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni
yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.Sesudah doa Bapa Kami, dapat juga diadakan Salam damai.
20. SALAM DAMAI DAN KOMUNI
Pemimpin mengajak Umat, misalnya sebagai berikut:
P : Marilah kita saling memberikan salam damai. Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari yang berada paling dekat. Sesudah Salam Damai, Pemimpin berlutut menghormati Sakramen Mahakudus,
lalu menghunjukkan hosti kudus kepada umat, sambil berkata:
P : Inilah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia. Hosti dan sibori ditunjukkan kepada umat: Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuanNya. Pemimpin dan Umat berdoa bersama-sama.
U : Ya Tuhan saya tidak pantas, Engkau datang pada saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan sembuh.
Dengan khidmat, Pemimpin menyambut Tubuh Tuhan terlebih dulu. Sesudah itu, ia melayani umat yang menyambut komuni, seraya setiap kali berkata:
P : Tubuh Kristus.
U : Amin.
Penyambutan komuni diiringi dengan nyanyian komuni.
21. DOA SESUDAH KOMUNI
P: Marilah kita berdoa: Ya Allah, curahkanlah Roh cinta kasih-Mu kepada kami. Semoga kami yang telah Engkau kenyangkan dengan satu roti kehidupan, Engkau jadikan sehati di dalam satu cinta Ilahi Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa sepanjang segala masa.
U: Amin.
22. BERKAT DAN PERUTUSAN
P : Saudara-saudari terkasih, seperti yang ditunjukkan oleh Yohanes Pembaptis kepada kedua muridnya, kita diajak untuk mengenal Yesus, Anak Domba Allah. Seperti kedua murid itu yang menjadi murid Yesus, begitu pula kita dapat menjadi Yohanes Pembaptis di zaman ini.
Mari kita perkenalkan Yesus dan ajak anggota keluarga kita untuk semakin akrab dengan Tuhan. Dengan membiasakan diri berdoa dan membaca Kitab Suci di dalam keluarga, komunitas, atau lingkungan kita, kita dapat memperkuat iman dan kebersamaan.
P : Marilah kita berdoa, Ya Tuhan, terima kasih untuk hadir bersama kami dalam perayaan ini. Semoga hati kami semakin terbuka untuk menerima Sabda-Mu agar kami dapat mengarahkan hidup kami sesuai kehendakMu. Demi Kristus, Dialah Tuhan dan pengantara kami.
U : Amin
P : Sebelum mengakhiri perayaan ini marilah kita menundukkan kepala, memohon berkat Tuhan.
[hening sejenak]
P : Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita terhadap dosa dan menghantar kita ke hidup yang
kekal. [sambil membuat Tanda Salib pada diri sendiri] Dalam Nama Bapa, Dan Putra, dan Roh Kudus.
U : Amin.
P : Perayaan Sabda kita ini sudah selesai.
U : Syukur kepada Allah.
P : Marilah pergi, kita diutus.
U : Amin.
23. LAGU PENUTUP