Membaca Injil harian dan renungan memegang peranan penting bagi umat Katolik. Dengan melakukan ini, umat Katolik mendekatkan diri pada Tuhan setiap hari, memperkuat iman, dan membentuk karakter Kristiani.
Renungan harian juga memberikan ketenangan batin dalam kehidupan yang sibuk, sambil memberikan panduan moral.
Waktu pribadi dengan Tuhan melalui Injil harian menciptakan momen spiritual yang mendalam. Selain itu, membaca Injil mendorong umat Katolik untuk menyadari panggilan misioner dan memperkaya hubungan dengan sesama.
Saudara-saudari terkasih, hari ini kita bahas Injil Katolik buat Hari Sabtu, 13 Januari 2024.
Kalender Liturgi hari Sabtu 13 Januari 2024, merupakan Hari Sabtu Pekan Biasa I, Peringatan fakultatif Santo Hilarius, Uskup dan Pujangga Gereja dengan Warna Liturgi Hijau.
Yuk, kita simak susunan lengkap Bacaan Injil dan Renungan Katolik hari ini, tanggal 13 Januari 2024:
Bacaan Pertama: 1Sam. 9:1-4.17-19;10:1a
Ada seorang dari daerah Benyamin, namanya Kisy bin Abiel, bin Zeror, bin Bekhorat, bin Afiah.
Ia seorang suku Benyamin, seorang yang berada. Orang ini punya anak laki-laki, namanya Saul, seorang muda yang elok rupanya; tidak seorang pun dari antara orang Israel lebih elok daripadanya: ia lebih tinggi daripada setiap orang sebangsanya dari bahu ke atas.
Kisy, ayah Saul itu, kehilangan keledai-keledai betinanya. Sebab itu berkatalah Kisy kepada Saul, anaknya, “Ambillah salah seorang bujang, bersiaplah dan pergilah mencari keledai-keledai itu.”
Lalu mereka menjelajah pegunungan Efraim; juga mereka menjelajah tanah Sahalim, tetapi keledai-keledai itu tidak ada; kemudian mereka menjelajah tanah Benyamin, tetapi tidak menemuinya.
Naiklah mendahului aku ke bukit. Hari ini kamu akan makan bersama-sama dengan daku; besok pagi aku membiarkan engkau pergi dan kemudian aku akan memberitahukan kepadamu segala sesuatu yang ada dalam hatimu.”
Maka keesokan harinya Samuel mengambil buli-buli berisi minyak, dituangnyalah ke atas kepala Saul, diciumnyalah dia sambil berkata, “Sungguh, Tuhan telah mengurapi engkau menjadi raja atas umat-Nya Israel.
Engkau akan memegang tampuk pemerintahan atas umat Tuhan, dan engkau akan menyelamatkannya dari tangan musuh-musuh di sekitarnya.”
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Syukur Kepada Allah.
Mazmur Tanggapan: Mzm. 21:2-3.4-5.6-7
Ref. Ya Tuhan, karena kuasa-Mulah raja bersukacita.
Tuhan, karena kuasa-Mulah raja bersukacita; betapa girang hatinya karena kemenangan yang Kauberikan! Apa yang menjadi keinginan hatinya telah Kaukaruniakan, dan permintaan bibirnya tidak Kautolak.
Sebab Engkau menyambut dia dengan berkat melimpah; Engkau menaruh mahkota dari emas tua di kepalanya. Hidup dimintanya dari pada-Mu dan Engkau memberikannya: Umur panjang untuk selama-lamanya.
Besarlah kemuliaannya karena kemenangan yang Kauberikan; keagungan dan semarak Kaukaruniakan kepadanya. Engkau membuat dia menjadi berkat abadi, Engkau memenuhi dia dengan sukacita di hadapan-Mu.
Bait Pengantar Injil: Luk 4:18-19
Ref. Alleluya.
“Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa.”
Sekali peristiwa Yesus pergi ke pantai Danau Galilea, dan semua orang datang kepada-Nya. Yesus lalu mengajar mereka. Kemudian ketika meninggalkan tempat itu, Ia melihat Lewi anak Alfeus duduk di rumah cukai.
Yesus berkata kepadanya, “Ikutlah aku!” Maka berdirilah Lewi, lalu mengikuti Yesus. Kemudian ketika Yesus makan di rumah Lewi, banyak pemungut cukai dan orang berdosa makan bersama dengan Dia dan murid-murid-Nya, sebab banyak orang yang mengikuti Dia.
Waktu ahli-ahli Taurat dari golongan Farisi melihat, bahwa Yesus makan bersama dengan pemungut cukai dan orang berdosa, berkatalah mereka kepada murid-murid-Nya, “Mengapa Gurumu makan bersama dengan pemungut cukai dan orang berdosa?”
Yesus mendengar pertanyaan itu dan berkata kepada mereka, “Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit! Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa!”
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
Renungan Katolik Hari Ini
Saudara-saudari yang terkasih dalam Yesus Kristus, pada Renungan Harian Sabtu 13 Januari 2024, kita memasuki bacaan Injil Markus 2:13-17 yang mengisahkan panggilan Yesus kepada Lewi, seorang pemungut cukai.
Lewi, yang tergolong dalam kelompok pendosa, dipanggil oleh Yesus untuk menjadi pengikut-Nya, menunjukkan bahwa Yesus datang untuk menobatkan para pendosa. Seperti Lewi, kita semua adalah orang-orang berdosa yang membutuhkan pertobatan dan kesembuhan rohani dari Tuhan.
Namun, seringkali kesadaran akan keberdosaan ini tidak tumbuh dalam hati kita. Lebih mudah bagi kita untuk melihat diri sebagai orang baik, suci, dan benar, seperti orang-orang Farisi dan ahli Taurat pada masa itu. Kita pun cenderung menilai orang lain sebagai pendosa yang tidak pantas mendapat kerahiman Tuhan.
Kesombongan diri ini perlu dikoreksi dan diperbaiki. Tuhan datang untuk semua orang, baik yang merasa tidak pantas maupun yang merasa pantas. Yesus memanggil para pengikut-Nya dari kalangan orang berdosa yang mau bertobat.
Mereka yang bersedia mengakui keberdosaan mereka adalah mereka yang ingin disembuhkan oleh Tuhan. Seperti yang dikatakan Yesus, bukan orang sehat yang memerlukan tabib, melainkan orang sakit. Dia datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa.
Perjumpaan Lewi dengan Yesus mengubahnya menjadi pribadi yang baru, mengalami transformasi yang lebih baik. Lewi menjadi medan di mana Allah berkarya dalam hidupnya.
Namun, kedekatan Yesus dengan pemungut cukai dan orang berdosa menimbulkan pertanyaan di kalangan ahli Taurat dan orang-orang Farisi. Mereka tidak dapat memahami mengapa Yesus makan bersama pemungut cukai dan orang berdosa.
Yesus memberikan jawaban yang mengajarkan tentang pentingnya belas kasihan dan panggilan-Nya kepada orang berdosa.
Para ahli Taurat dan orang Farisi, yang seharusnya memiliki kepekaan rohani, justru terperangkap dalam kesombongan dan kesulitan untuk bersyukur. Kesombongan dan kesulitan bersyukur ini membutakan mata rohani mereka.
Sebagai orang Kristiani, kita seharusnya meletakkan iman, harapan, dan kasih pada pemberian diri kepada Tuhan melalui kehadiran Putra-Nya, Kristus Yesus. Jika kita merasa Tuhan jauh, marilah kita mohon rahmat untuk menjadi pribadi yang rendah hati dan mudah bersyukur. Ingatlah Tuhan, dalam keadaan berdosa sekalipun, tetap memihak kepada kita, menunjukkan cinta dan kerahiman-Nya.
Marilah kita mengikuti Yesus, bertobat, dan menyambut panggilan-Nya dengan hati yang bersyukur. Melalui keselamatan dari-Nya, kita dapat menjalankan amanah dalam panggilan tersebut. Semoga kita selalu menaruh pengharapan pada keselamatan yang datang dari Tuhan.
Doa Penutup
Ya Allah Bapa yang mahakudus, melalui Putra-Mu yang Kauutus, Engkau mengunjungi orang berdosa. Terangi kami dengan sinar sabda-Mu, sumber pengharapan, dan anugerahkanlah Roh-Mu yang akan membimbing langkah kami. Bantu kami menyadari bahwa panggilan-Mu adalah tanda kasih dan kemurahan bagi hidup kami. Dalam nama Kristus, Tuhan dan pengantara kami, kami berdoa.
Amin.