Kulit yang sehat dan bercahaya adalah impian setiap individu.
Namun, seiring bertambahnya usia, kulit mengalami perubahan alami yang dapat mengakibatkan keriput dan tanda-tanda penuaan
. Salah satu faktor utama yang berperan dalam penuaan kulit adalah rusaknya produksi kolagen.
Kolagen merupakan protein penting yang memberikan kekuatan dan elastisitas pada kulit.
Tidak bisa dipungkiri bahwa sinar UV merusak kulit dan mempercepat penuaan kulit.
Oleh karena itu, terlihat perbedaan kulit pemakai SPF versus penghindar SPF, yaitu bintik matahari dan kulit yang kendur atau keriput.
Tanda terakhir dari kerusakan akibat sinar matahari sebenarnya dapat dikaitkan dengan kerusakan kolagen, karena sinar UV merusak senyawa pengencang kulit ini.
Namun, matahari bukanlah satu-satunya penyebab kolagen menurun. Ada tiga faktor lain yang berkontribusi terhadap penurunan dan kerusakan kolagen yang harus diketahui.
1. Merokok
Dokter kulit bersertifikat, Dr. Gary Goldenberg, menjelaskan bahwa merokok mengakibatkan penurunan jumlah oksigen yang dikirim ke jaringan tubuh.
Hal ini menghambat proses regenerasi jaringan dan membuatnya lebih rentan terhadap kerusakan dan kematian sel.
Seiring berjalannya waktu, kulit yang kekurangan oksigen menjadi lebih tipis, kering, dan kehilangan elastisitasnya.
Hasilnya, munculnya kerutan dan garis-garis halus yang tampak jelas pada wajah.
Selain itu, asap tembakau mengandung bahan kimia beracun yang menyebabkan stres oksidatif dalam tubuh.
Stres oksidatif merusak kolagen dan serat elastin yang memberikan kepadatan dan kekenyalan pada kulit.
Akibatnya, kulit kehilangan elastisitasnya secara signifikan dan mengalami penuaan dini.
Sebuah studi yang dilakukan pada anak kembar menemukan bahwa mereka yang merokok memiliki lebih banyak kerutan, kaki gagak, dan garis wajah dibandingkan dengan saudara mereka yang tidak merokok.
2. Pola Makan
Pola makan yang salah dapat memicu peradangan dalam tubuh, dan ini juga berlaku untuk kulit kita.
Dokter kulit bersertifikat, Dr. Joshua Zeichner, menjelaskan bahwa pola makan yang tinggi gula, karbohidrat sederhana, dan daging olahan dapat mengaktifkan sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan peradangan di seluruh tubuh.
Peradangan ini dapat merusak produksi kolagen alami, protein penting yang memberikan kekuatan dan kekenyalan pada kulit kita.
Jadi, bukan hanya kulit yang mempengaruhi pola makan kita, tetapi pola makan juga mempengaruhi kulit kita.
3. Stres
Stres juga memiliki dampak serius pada kesehatan kulit kita.
Kita semua tahu bahwa stres dapat mempengaruhi kesejahteraan kita secara keseluruhan, tetapi apakah kita menyadari bahwa stres juga dapat membuat kulit kita menua lebih cepat?
Penelitian menunjukkan bahwa stres dapat memicu peradangan dalam tubuh, yang pada gilirannya dapat mengganggu produksi kolagen alami.
Selain itu, stres juga menyebabkan peningkatan hormon kortisol dalam tubuh, yang telah terbukti menurunkan produksi kolagen.
Jadi, selain menghasilkan kerutan di dahi kita, stres juga dapat mengurangi kemampuan kulit kita untuk mempertahankan kekenyalan dan kelembapan.
Meredakan stres dalam hidup kita mungkin tampak seperti tugas yang menakutkan, tetapi langkah-langkah kecil dapat membuat perbedaan besar.
Mengintegrasikan aktivitas penghilang stres ke dalam rutinitas harian dapat membantu kita menghadapi stres dengan lebih baik.
Cobalah untuk menghabiskan waktu beberapa menit setiap hari untuk melakukan meditasi, yoga, atau kegiatan lain yang memberikan ketenangan dan kedamaian.
Dengan mengatur waktu untuk merawat pikiran dan jiwa kita, kita juga merawat kulit kita.