Waduh, remake drakor “A Business Proposal” yang baru aja tayang di bioskop Indonesia kayaknya nggak sesuai ekspektasi, guys! Harusnya jadi film yang nge-hype banget, tapi kenyataannya malah dapet kursi kosong di bioskop. Nah, kenapa sih film ini bisa gitu? Nih, kita bahas tiga alasan utamanya!
1. Kena Cancel Culture! Lo tau sendiri kan, fans K-drama di Indonesia itu loyal abis! Tapi sayangnya, salah satu aktor utama, Abidzar Al-Ghifari, malah bikin blunder pas promosi film ini.
Mulai dari nggak nonton versi asli drakornya sampe nyebut fans K-drama “fanatik”, bikin banyak orang ilfeel.
Akhirnya, film ini pun langsung kena boikot besar-besaran. Bahkan, di medsos banyak yang terang-terangan bilang nggak mau nonton gara-gara lead male-nya.
2. Promosi Minim, Falcon Santai Banget! Biasanya kalau film gede rilis, rumah produksi bakal gencar promo, repost tiket dari penonton, dan bikin challenge biar rame di medsos. Tapi Falcon Pictures justru diem aja.
Nggak ada promo agresif yang bikin orang penasaran. Bahkan pas jumlah penonton anjlok pun, mereka nggak langsung ambil langkah buat damage control. Ya gimana mau rame kalau yang bikin film aja kayak nggak peduli?
3. Ekspektasi Terlalu Tinggi, Hasil Kurang Maksimal? Karena ini adaptasi dari salah satu drakor paling laris, wajar kalau ekspektasi penonton tinggi banget.
Masalahnya, nggak semua yang ditransfer ke versi lokal bisa diterima dengan baik. Banyak yang ngerasa ada bagian yang cringe, akting yang kurang pas, dan chemistry yang nggak sekuat versi aslinya.
Akhirnya, banyak yang skeptis dan malah milih buat nonton ulang drakor aslinya daripada bayar buat nonton di bioskop.
So, dengan semua drama ini, kira-kira film ini masih bisa selamat nggak ya? Atau bakal turun layar lebih cepet dari yang diprediksi?