Holla bestie! Kalau kamu pecinta horor, jangan sampai kelewatan film yang satu ini! ‘Dark Nuns’ hadir dengan vibes horor yang beda banget, karena film ini nge-mix antara eksorsisme gaya Barat dengan ritual tradisional Korea yang kental banget. Hasilnya? Seremnya double, bro!
Film ‘Dark Nuns’Sekuel yang Bikin Deg-degan dari Detik Pertama
Film ini jadi lanjutan dari The Priests (2015) yang dulu hits parah dan sukses narik lebih dari 5,4 juta penonton. Tapi jangan salah, walau disebut sekuel, ceritanya fresh dan berdiri sendiri. Jadi kalau kamu belum nonton The Priests, tetep bisa enjoy full!
Cerita dimulai langsung gaspol dengan adegan kesurupan yang bikin penonton langsung diem, tegang, dan gak sempet nge-scroll hape. Ada dua biarawati kece, Suster Yunia (diperankan queen kita Song Hye-kyo) dan Suster Mikaela (Jeon Yeo-been), yang mencoba menyelamatkan bocah kecil yang kerasukan iblis super jahat.
Masalahnya, proses resmi eksorsisme Katolik itu ribet banget, harus pake izin gereja segala. Tapi duo suster ini gak mau kalah. Mereka nekad cari cara sendiri, bahkan sampai ngelibatin seorang shaman lokal buat bantuin mereka. Hasilnya? Ritual campuran ini seremnya gak ada lawan, gengs.
Song Hye-kyo & Jeon Yeo-been: Chemistry Dua Biarawati yang Bikin Film Ini Hidup
🔥 First of all, Song Hye-kyo totally kills it as Suster Yunia. Ini beda banget sama peran-peran sebelumnya. Di sini, dia jadi suster yang santai abis, nggak jaim, bahkan ngudud alias ngerokok buat menenangkan diri. Kabarnya, Song Hye-kyo sampai latihan merokok selama berbulan-bulan biar kelihatan natural. Gimana nggak dedikasi banget, kan?
Sebaliknya, karakter Jeon Yeo-been sebagai Suster Mikaela lebih kalem tapi penuh konflik batin. Masa lalunya yang kelam bikin dia sering ragu, meskipun dalam hati dia pengen banget nolong orang lain. Akting Yeo-been sukses bikin kita relate sama struggle karakternya.
Moon Woo-jin: Aktor Cilik yang Nyolong Spotlight
Tapi, yang nggak kalah nyentrik adalah bocah yang kerasukan, diperankan sama Moon Woo-jin. Serius deh, bocah ini aktingnya nggak kaleng-kaleng. Ekspresi kesakitan, tatapan kosong, sampai gerakan tubuhnya bikin merinding abis. Anak sekecil itu tapi bisa main di level tinggi kayak gini? Respect!
Visual dan Scoring: Bombastis Tapi Artistik
Kalau ngomongin teknis, film ini gak cuma asal serem. Setiap scene dirancang dengan detail yang estetik dan penuh simbol. Ditambah lagi scoring-nya, duh, bikin bulu kuduk berdiri sepanjang film. Atmosfernya kuat banget, bikin kamu susah banget buat lepasin pandangan dari layar.
Eksorsisme + Ritual Tradisional Korea: Perpaduan Unik yang Segar
Nah, yang bikin ‘Dark Nuns’ spesial banget adalah cara mereka menggabungkan eksorsisme Katolik dengan elemen budaya Korea. Biasanya kan film horor eksorsisme cuma fokus ke doa-doa Latin doang, tapi di sini ada sentuhan doa-doa shaman yang bikin suasana makin serem.
Meski begitu, mungkin ada beberapa adegan yang bakal bikin orang bertanya-tanya soal akurasi budaya. Tapi, secara keseluruhan, pendekatan ini membawa warna baru yang jarang ada di genre horor.
Kekurangan? Ada, Tapi Nggak Fatal
Gak ada film yang sempurna, dan ‘Dark Nuns’ juga punya beberapa kekurangan. Ada beberapa adegan yang kayaknya gak relevan dan agak draggy, terutama di bagian akhir. Terus, kadang-kadang kamera suka nutupin wajah aktor dengan angle yang agak aneh. Tapi, itu nggak bikin film ini kehilangan auranya kok.
‘Dark Nuns’ adalah film horor yang beda dari yang lain. Nggak cuma ngandelin jumpscare murahan, tapi juga ngasih cerita yang intens, akting kuat, dan visual yang memanjakan mata. Kalau kamu penggemar horor eksorsisme, film ini wajib banget masuk daftar tontonan kamu.
🎬 Cus gaskeun nonton, gengs! Jangan sampai kelewatan! ‘Dark Nuns’ udah tayang di bioskop kesayangan kamu! Ajak bestie biar lebih rame nontonnya. 😉