Kasus kematian Mirna Salihin yang terjadi pada tahun 2016 kembali menjadi sorotan publik setelah Netflix menayangkan film dokumenter berjudul “Ice Cold: Murder, Coffee, and Jessica Wongso”.
Film ini menjadi perbincangan karena memunculkan spekulasi baru dan mengungkapkan kejanggalan dalam kasus kopi beracun tersebut.
Seperti yang kita ketahui, Jessica Wongso telah dinyatakan sebagai pelaku pembunuhan dalam kasus ini karena dicurigai mencampurkan sianida ke dalam kopi yang diminum oleh Mirna Salihin.
Jessica Wongso kemudian dijatuhi hukuman penjara selama 20 tahun setelah dinyatakan bersalah dalam persidangan.
Namun, terdapat beberapa kejanggalan yang memunculkan keraguan tentang kematian Mirna Salihin akibat sianida.
Berikut adalah 5 kejanggalan dalam kasus kematian Mirna Salihin yang diungkapkan dalam dokumenter yang tayang di Netflix:
- Warna Kulit Wajah Mirna
Dalam film dokumenter ini, diperlihatkan perbedaan warna kulit wajah Mirna Salihin dengan indikasi keracunan sianida.
Menurut Ahli Patologi Forensik RSCM, Dokter Djaja Surya Atmaja, kulit wajah Mirna mengalami perubahan warna menjadi biru, sedangkan korban keracunan sianida biasanya mengalami perubahan kulit wajah yang memerah.
Dokter Djaja menjelaskan bahwa korban keracunan sianida memiliki kadar HbO2 yang tinggi, yang seharusnya menyebabkan kulit wajah memerah.
2. Kandungan Sianida dalam Tubuh Mirna
Dokter Djaja Surya Atmaja tidak menemukan sianida dalam lambung Mirna saat memeriksa jenazahnya 70 menit setelah kematian.
Namun, saksi ahli toksikologi yang dihadirkan oleh pihak ayah Mirna menyatakan bahwa terdapat 0,2 mg sianida per liter darah yang ditemukan dalam lambung Mirna setelah 3 hari meninggal dunia.
3. Tidak Ditemukan Bukti Langsung
Kejanggalan lain adalah ketiadaan bukti langsung yang menghubungkan Jessica Wongso dengan pembunuhan Mirna.
Film ini mencatat bahwa sebagian besar tuntutan dan vonis yang dikeluarkan oleh jaksa didasarkan pada bukti-bukti tidak langsung.
Eksekutif Direktur Institute for Criminal Justice Reform, Erasmus Napitupulu, juga menyatakan bahwa tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa Jessica melakukan pembunuhan secara langsung.
4. Jenazah Mirna Tidak Diautopsi
Fakta lain yang mencurigakan adalah bahwa jenazah Mirna tidak pernah menjalani autopsi.
Dalam persidangan, dokter forensik dari Rumah Sakit Sukanto Mabes Polri, dokter Slamet Purnomo, mengatakan bahwa mereka tidak melakukan autopsi pada jenazah Mirna.
Alasannya adalah permintaan dari penyidik polisi dan keluarga korban yang hanya meminta pengambilan sampel dari beberapa organ tubuh Mirna, seperti empedu, hati, dan urine.
5. Perubahan Foto Mirna
Kejanggalan terakhir adalah ketika ayah Mirna, Edi Darmawan, menjadi emosi saat seorang ahli menyatakan bahwa ciri-ciri korban keracunan sianida adalah warna kulit yang berubah menjadi merah ceri.
Namun, pada saat itu, jenazah Mirna Salihin memiliki warna kulit yang biru, tidak sesuai dengan ciri-ciri tersebut.
Edi Darmawan kemudian menunjukkan bukti bahwa jenazah putrinya sebenarnya memiliki warna kulit merah ceri.
Pihak Jessica Wongso merasa janggal dengan perkembangan barang bukti dan keterangan yang muncul selama persidangan.
Itulah 5 kejanggalan yang diungkap dalam film dokumenter mengenai kasus kematian Mirna Salihin.