Sinopsis Cinta Untuk Guddan ANTV episode Rabu, 14 Februari 2024, dimulai dengan AJ yang kembali untuk melakukan Puja karvacaut bersama Guddan.
AJ meminta Guddan untuk mulai melakukan Puja puasanya. Guddan pun memulai Puja karvakotnya pada AJ, lalu AJ memberikan air kepada Guddan untuk membuka puasanya.
Setelah itu, AJ menggendong Guddan masuk ke dalam rumah. Semua orang merasa bahagia, kecuali Saru dan Refati, yang kesal kepada Alisa karena membiarkan AJ kembali ke rumah.
Di sisi lain, Alisa sedang melakukan puja. Revati dan Saru datang dan bertanya apa yang dia lakukan. Revati bertanya mengapa Alisa membiarkan AJ kembali dan sekarang dia melakukan karvakotnya dengan Guddan.
Alisa meminta mereka untuk diam karena dia punya rencana yang lebih besar. Semua keluarga heran melihat Alisa melakukan pemujaan. Pendeta berkata semuanya sudah selesai dan Alisa bisa melakukannya. Alisa menunjukkan papan yang menuliskan rumah Antara lalu pergi.
Mereka semua menghampiri Alisa dan Alisa mengganti papan keluarga Jindal dengan nama Antra. Alisa berkata pada Guddan, “Sekarang aku telah mendapatkan rasa hormat ibuku, tetapi aku tidak akan mengampuni kalian karena kalian telah membuat Ibuku menderita.” Guddan hanya terdiam mendengar ucapan Alisa lalu Alisa pergi.
Guddan akan pergi ke kamarnya, tiba-tiba Revati melempar nama yang bertulisan rumah Jindal. Revati berkata, “Guddan, kenapa kau diam saja saat Alisa mengganti nama rumah ini dengan nama Antra? Kau sangat bodoh, pertama kau selalu kalah oleh Antra dan sekarang kau akan kalah dengan anak tirimu.”
Guddan berkata jangan sebut dia anak tiriku karena Alisa anakku dan AJ seharusnya Kau melihatnya ini dengan hati dan Kau pasti tahu aku tidak kalah tapi aku menang. “Aku sudah menang dari tantanganmu bahwa AJ akan kembali,” kata Guddan. Revati langsung terdiam menatap Guddan.
Keesokan harinya, semua keluarga Jindal bersiap untuk melakukan puja dan teras nenek meminta AJ dan Guddan untuk memulai pemujaan. Alisa datang dan menghentikan mereka. Alisa berkata, “Aku adalah pewaris rumah ini, jadi aku yang pertama melakukan arti pemujaan.” (Bersambung…)