Fakta Panas DWP 2024 yang Lagi Viral, Sob! Festival musik Djakarta Warehouse Project (DWP) 2024 yang digelar dari 13 hingga 15 Desember kemarin jadi perbincangan hangat, tapi bukan cuma karena penampilan keren kayak Steve Aoki atau vibe party-nya. Ada cerita kelam di balik hingar-bingar DWP, yaitu pemerasan polisi terhadap penonton yang bikin heboh di dalam negeri sampai ke Malaysia!
Fakta #1: Viral di Malaysia, Netizen Boikot DWP!
Drama ini meledak pertama kali di Malaysia setelah poster boikot DWP tersebar di media sosial. Poster itu bertuliskan:
“400++ WARGA MALAYSIA DIKELABUI POLISI INDONESIA #BOIKOTTDWP”
Nggak cuma itu, akun Instagram resmi DWP juga diserbu netizen Malaysia yang ngamuk:
- “HAHAHA MALAYSIAN PEOPLE BANNED DWP ALREADY! THIS WILL BE MY LAST DWP NO MORE!”
- “Got mugged with police next to me lol”
- “Banyak orang Malaysia tidak akan kembali ke acara DWP Anda.”
Viralnya cerita ini bahkan bikin warga Malaysia rame-rame angkat suara soal pengalaman mereka. Sebagian bilang ini jadi festival DWP terakhir mereka karena trauma.
Fakta #2: 400 Korban, Kerugian Rp32 Miliar
Berdasarkan informasi yang tersebar, ada 400 lebih korban, kebanyakan warga Malaysia, yang mengalami pemerasan. Total kerugian dari kasus ini disebut-sebut mencapai 9 juta ringgit Malaysia (Rp32 miliar). Duit segitu diduga jadi “uang tebusan” yang diminta polisi buat mengembalikan dokumen korban.
Fakta #3: Korban Terpaksa Bayar Rp200 Ribu untuk Paspor
Salah satu korban yang ceritanya mencuat adalah Ilham (26), warga Malaysia. Paspornya ditahan polisi saat dia lagi nonton penampilan Steve Aoki di panggung Garuda Land. Polisi itu bilang paspornya cuma dipakai buat “pemeriksaan administrasi,” tapi malah nggak dibalikin sampai dia bayar uang “tebusan.”
Teman Ilham, Raka (27), yang orang Indonesia, ikut cerita soal pengalaman itu.
“Polisi nahan paspornya lama banget, terus mereka minta Ilham bayar Rp200 ribu biar balik,” kata Raka.
Nggak cuma Ilham, banyak penonton lain juga ngalamin hal serupa. Bahkan, mereka sempat dites kesadaran, kayak jalan lurus, baca angka, atau dicek bau mulutnya. Ujung-ujungnya, dokumen mereka baru balik kalau ada uang selipan.
Fakta #4: DWP Angkat Bicara, Minta Maaf!
Setelah diserbu netizen Malaysia, pihak penyelenggara DWP akhirnya angkat suara lewat akun Instagram resmi mereka.
“Kami mendengar kekhawatiran Anda dan sangat menyesalkan tantangan yang Anda alami,” tulis mereka dalam pernyataan resmi.
Mereka berjanji akan bekerja sama dengan pihak berwenang dan pemerintah untuk menyelidiki kasus ini. DWP juga berkomitmen buat memastikan kejadian serupa nggak akan terjadi lagi di masa depan.
Fakta #5: 18 Polisi Terlibat, Ditangkap Propam
Kasus ini nggak cuma jadi sorotan publik, tapi juga bikin pihak kepolisian bergerak cepat. Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polri mengamankan 18 polisi yang diduga terlibat dalam pemerasan penonton DWP.
Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko, Karo Penmas Divisi Humas Polri, mengungkapkan kalau polisi yang terlibat berasal dari Polda Metro Jaya, Polres Jakarta Pusat, dan Polsek Kemayoran. Dia juga memastikan nggak ada toleransi untuk oknum polisi yang mencoreng nama institusi.
“Investigasi berjalan profesional, transparan, dan tuntas. Kami nggak akan kasih ruang buat pelanggaran kayak gini,” tegasnya.
Kasus ini jadi pelajaran besar buat semua pihak, terutama buat kita yang suka nonton festival musik. Jangan ragu buat lapor atau angkat suara kalau ngalamin hal yang nggak wajar. Semoga masalah ini segera selesai dan nggak ngeganggu vibe festival-festival lainnya.