Ada berita duka dari Jakarta, nih! Jadi, pendiri perusahaan Mustika Ratu, Ibu Mooryati Soedibyo, udah berpulang ya, teman-teman. Dia meninggal dunia di usia 96 tahun, pada Rabu jam 01.00 WIB.
Nah, kabar ini disampaikan sama Tantowi Yahya, yang dulunya pernah jadi Duta Besar Indonesia untuk Selandia Baru. Dia posting kabar duka ini di Instagramnya, @tantowiyahyaofficial, pada Rabu juga.
“Telah berpulang ke pangkuan-NYA, Ibu DR.H.BRA. Mooryati Soedibyo pada hari Rabu, 24 April, jam 01.00 WIB dini hari pada usia 96 tahun (5 Januari 1928 – 24 April 2024). Innalillahiwainnailaihirojiun,” tulis Tantowi di Instagramnya.
Dia juga ngucapin terima kasih sama Ibu Mooryati atas semua kebaikan dan amal ibadahnya.
“Selamat jalan Bu Moor. Semoga seluruh amal ibadah dan kebaikan ibu semasa hidup akan meringankan langkah ibu kembali ke pangkuan-NYA. Saya bersaksi ibu adalah orang baik yang telah banyak berbuat bagi bangsa ini,” tambahnya.
Tantowi juga mengenang Ibu Mooryati sebagai perempuan pengusaha yang punya visi jauh ke depan. Dia bilang, jamu racikan Ibu Mooryati bener-bener bermanfaat banget buat kesehatan masyarakat dan juga bikin nama Indonesia harum di dunia internasional.
Oh iya, teman-teman! Ibu Mooryati itu cucu dari Raja Kasunanan Surakarta Paku Bowono X lho. Dia mulai bisnis jamu pada 1975 dan ngelahirin Mustika Ratu pada 1978.
Sampe sekarang, Mustika Ratu udah ngehasilin berbagai produk kecantikan dan kesehatan yang terkenal di Indonesia dan luar negeri, seperti di Asia Tenggara, Timur Tengah, dan Amerika Serikat.
Selain itu, Ibu Mooryati juga dikenal sebagai pendiri Yayasan Puteri Indonesia dan pencetus kontes kecantikan Puteri Indonesia, yang udah digelar tiap tahun sejak 1992, lho. RIP Bra Mooryati Soedibyo.
Perjalanan Hidup Bra Mooryati Soedibyo
Gak nyangka, nih, cerita tentang Mooryati Soedibyo, pendiri Mustika Ratu, inspiratif banget. Jadi, dulu, di tahun 1973, dia mulai ngejajal bisnis dari garasi rumah dengan modal cekak Rp 25.000, bener-bener dari bawah banget!
Awalnya, dia fokus bikin jamu, dan jamu pertamanya itu racikannya dari asam jawa, gula jawa, dan cengkeh, loh!
Tapi, ternyata waktu itu produksinya manual banget, pakai alat sederhana kayak pipisan dan lumpang batu. Hasilnya? Konsumennya gak puas karena pilnya gak seragam ukurannya. Buat ngatasin masalah itu, Mooryati beli mesin dari Taiwan yang bisa produksi pil cepat dan bentuknya seragam.
Lama-lama, bisnisnya makin melejit! Dari dua orang jadi 25, trus sampe 50 pegawai yang tinggal di rumah. Suaminya sampe bilang harus nyari tempat buat pegawai karena merasa rumahnya gak ada privasinya lagi.
Pada 1976, dia buka salon di Jalan Wahid Hasyim 133, namanya Pusat Perawatan Kecantikan Tradisional. Salon ini disebut-sebut sebagai salon perawatan tradisional pertama di Indonesia yang ngajarin cara pakai lulur, mangir, bedak dingin, rempah-rempah, pijat minyak cendana, dan minyak zaitun, plus produk-produk modern.
Bisnisnya terus berkembang pesat! Pabrik pertamanya didirikan pada 1981 dan diresmikan oleh Menteri Kesehatan saat itu. Produknya udah sampai diekspor ke lebih dari 20 negara, loh! Kayaknya, Mooryati Soedibyo emang luar biasa deh, nggak heran namanya jadi legenda di dunia kecantikan dan kesehatan!
