Puasa qadha Ramadhan menjadi kewajiban bagi umat Islam yang masih memiliki utang puasa Ramadhan. Pada tanggal 12 Januari 2024 dalam kalender Hijriah, memasuki malam 1 Rajab 1445 H, disarankan untuk melaksanakan puasa sunnah. Bagaimana sebenarnya bacaan niat puasa Rajab dan qadha Ramadhan? Apakah bisa digabungkan?
Tentang penggabungan puasa sunnah Rajab dan qadha Ramadhan ini, terdapat perbedaan pendapat. Menurut Syekh al-Barizi yang dikutip oleh Nahdlatul Ulama, meskipun seseorang hanya berniat mengqadha puasa Ramadhan di bulan Rajab, secara otomatis pahala puasa Rajab juga diperoleh. Pendapat ini merujuk pada kitab Fathul Mu’in dan hasyiyahnya, I’natuth Thalibin.
INFO LAIN: HUJAN DISKON di Indomaret! Katalog Promo Terbaru Bikin Borong Hemat 16-31 Januari 2024!
Syekh Zainuddin menyatakan bahwa puasa sunnah dengan niat puasa mutlak, baik yang berjangka waktu maupun tidak, sah dilakukan. Menurutnya, tidak ada perbedaan keabsahan antara puasa sunnah yang berjangka waktu seperti Senin-Kamis, Arafah, Asyura’, dan hari-hari purnama, dengan puasa yang tidak berjangka waktu seperti puasa istisqa atau puasa sunnah mutlak.
Namun, ada juga pandangan yang menyatakan bahwa penggabungan puasa sunnah Rajab dan qadha Ramadhan sebaiknya tidak dilakukan bersamaan. Ustaz Syam Nur Makka dalam tausiahnya menyebut bahwa sebagian ulama menolak penggabungan ini berdasarkan Kitab I’anatut Thalibin. Mereka berpendapat bahwa menggabungkan dua niat dalam satu ibadah tidak disarankan, sehingga salah satu puasa perlu didahulukan.
Bagi yang memilih membolehkan penggabungan, penting untuk mengetahui niat dari kedua perkara ini. Jika seseorang ingin menggabungkan puasa Rajab dengan qadha Ramadhan, niat yang dibacakan adalah niat puasa qadha Ramadhan, karena qadha Ramadhan termasuk puasa wajib yang harus ditentukan jenis puasanya.
Berikut ini adalah bacaan niat puasa Rajab sekaligus qadha Ramadhan:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى
Arab Latin: Nawaitu shauma ghadin ‘an qadhā’I fardhi syahri Ramadhāna lillâhi ta’âlâ.
Artinya: Aku berniat untuk mengqadha puasa bulan Ramadhan esok hari karena Allah SWT.
Bacaan niat puasa sunnah Rajab:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ رَجَبَ لِلهِ تَعَالَى
Arab Latin: Nawaitu ṣauma gadin ‘an adā’i sunnati rajaba lillāhi ta’ālā.
Artinya: “Aku berniat puasa sunnah Rajab esok hari karena Allah SWT.”
Niat ini dilafalkan pada malam sebelum puasa dilaksanakan. Jika terlewat, niat bisa disusulkan sebelum masuk waktu dzuhur. Ini karena puasa ini termasuk puasa sunnah yang tidak mewajibkan pembacaan niat pada malam sebelumnya. Berikut bacaan niat puasa Rajab pada siang hari:
نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ رَجَبَ لِلهِ تَعَالَى
Arab Latin: Nawaitu ṣauma hażal-yaumi ‘an adā’I sunnati rajaba lillāhi ta’ālā.
Artinya: “Aku berniat puasa sunnah Rajab hari ini karena Allah SWT.”
Itulah bacaan niat puasa Rajab dan puasa qadha Ramadhan. Tetap semangat menjalankan ibadah puasa!