Bro-sis, di dunia keuangan ada yang namanya bunga majemuk, loh! (Bahasa Inggris: compound interest).
Kayaknya biasa, tapi sebenernya, ini bunga yang bikin duitmu makin berbunga di setiap periode pembungaan.
Gak percaya? Yuk, kita bahas lebih dalam, biar paham!
TERKAIT: Bikin Paham! Bunga Majemuk Adalah Istilah Di Keuangan, Nih Rumus dan Contoh Soalnya
Bunga, Nggak Cuma Biaya Tambah-tambah!
Jadi, buat kalian yang lagi asik-asiknya jadi investor atau lagi nabung di lembaga keuangan, pasti udah familiar sama istilah bunga majemuk dan bunga tunggal.
Bunga itu kaya biaya tambahan yang harus kalian bayar di akhir periode pinjaman.
Nah, ada dua jenis bunga yang sering digunakan, yaitu bunga tunggal dan bunga majemuk.
Jadi, apa sih bedanya dan gimana cara menghitungnya? Relax, bro-sis, kita bahas biar gak penasaran!
Apa Itu Bunga Majemuk dan Bedanya sama Bunga Tunggal?
Bunga itu kaya biaya yang harus kalian bayar kalau lagi nyicil kredit.
Tapi, kalo kalian jadi investor, bunga malah jadi laba dari hasil investasi.
Nah, ada dua jenis bunga, yaitu bunga majemuk dan bunga tunggal. Ini dia bedanya yang harus kalian tahu!
Bunga majemuk itu bunga yang hitungannya berdasarkan pokok pinjaman ditambah bunga yang udah terakumulasi sebelumnya.
BACA JUGA: Hemat Maksimal! Intip Katalog Promo JSM Indomaret Terbaru 8-12 Desember 2023!
Artinya, bunga di periode tersebut dihitung masuk ke pokok pinjaman.
Ini yang bikin besaran bunga terus nambah seiring waktu dan makin gede di akhir periode.
Nah, makanya disebut bunga majemuk, karena besaran bunganya terus bertambah dan beranak. Gak heran kalo disebut bunga berbunga.
Kalo bunga tunggal, hitungannya berdasarkan pokok pinjaman dan investasi. Jadi, bunga di periode sebelumnya gak dihitung sebagai bagian dari pokok pinjaman. Jadi, bunganya tetap sama dari periode ke periode.
Perbedaannya?
Bunga majemuk menguntungkan banget buat pemberi pinjaman atau investor karena bunganya terus bertambah seiring waktu.
Sementara bunga tunggal lebih sederhana dan gak bikin peminjam berat sebelah karena besaran bunganya tetap sampai akhir periode.
Bunga Ngehits: Rumus dan Cara Hitung Bunga Majemuk
Oke, sekarang kita masuk ke rumus dan cara hitung bunga majemuk, nih. Siap-siap coret-coret, bro-sis, sebelum mulai hitung!
Rumusnya gini:
A = p x (1 + r/n)^(nt) |
Keterangan:
- A = Jumlah akhir (termasuk pokok dan bunga)
- P = Pokok pinjaman atau investasi awal
- r = Tingkat bunga tahunan (dalam desimal)
- n = Jumlah periode bunga dalam setahun
- t = Jumlah tahun atau periode investasi atau pinjaman
Pake rumus ini, kalian bisa hitung jumlah akhir dari pinjaman atau investasi dengan bunga majemuk, gengs!
Contoh Hitung Bunga Majemuk
Misalnya, kalian punya pinjaman Rp 10.000.000, bunga tahunan 10%, dan periode bunganya setahun.
Nah, kalian pengen tau jumlah akhir setelah 3 tahun. Gampang, masukin angkanya ke rumus bunga majemuk!
A = p x (1 + r/n)^(n x t)
A = 10.000.000 x (1 + 0,10/1)^(1 x 3)
Jadinya, jumlah akhirnya Rp 13.310.000.
Bunga Ngehits: Rumus dan Cara Hitung Bunga Tunggal
Nah, buat yang mau hitung bunga tunggal, kalian bisa coba rumus ini:
Keterangan:
- : Jumlah uang awal yang diinvestasikan atau dipinjam
- : Persentase bunga yang diberikan atau dikenakan
- : Periode dalam satuan waktu yang digunakan (tahun, bulan, dll)
Biar lebih jelas, yuk kita liat contoh dan cara hitung bunga tunggal!
Contoh Hitung Bunga Tunggal
Misalnya, kalian punya pinjaman Rp 5.000.000, tingkat bunga 8%, selama 2 tahun. Kalian pengen tau jumlah bunga yang harus dibayar. Nah, pakai rumus bunga tunggal dan hitungnya gini:
BACA JUGA: Wow, Diskon DUFAN Desember 2023 Bikin Liburanmu Lebih Hemat dan Seru!
Bunga = Pokok x Tingkat Bunga x Waktu
Bunga = Rp 5.000.000 x 0,08 x 2
Jadinya, jumlah bunga yang harus dibayar Rp 800.000.
Gimana, gampang kan, bro-sis? Udah coba hitung sendiri belum?
Semoga info tentang beda bunga majemuk dan bunga tunggal bisa jadi referensi buat kalian sebelum nyoba produk dan layanan keuangan, ya!