Pemerintah lagi sibuk ngaturin cara baru buat nge-boost kesejahteraan para ASN, termasuk PNS dan PPPK, guys.
Salah satu triknya katanya bakal ngebuat gaji ASN setara sama pegawai BUMN, gitu loh.
Kepala Biro Data, Komunikasi, dan Info Publik Kementerian PANRB, Mohammad Averrouce, bilang konsep ini beneran lagi dibahas dalam Peraturan Pemerintah (PP) tentang Manajemen ASN, yang jadi turunan dari UU ASN Nomor 20 Tahun 2023.
Dia nambahin, konsep ini udah diterapin di negara-negara keren kayak Singapura sama Korea Selatan, lho.
Katanya, ini demi ngebantu para pekerja bergerak-gerak lebih leluasa antara pemerintahan, swasta, sampe jadi abdi negara gitu.
Supaya gaji yang ditawarin bisa saling adil dan kompetitif.
“Jadi, misalnya, gue pindah ke swasta dari PNS atau sebaliknya, gaji tetep kompetitif gitu, kayak di Korea juga gitu, bro,” ujar Averrouce di Kompleks DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (13/11/2023).
Gimana menurut Averrouce, ini ngebikin pekerja lebih enak buat jalan-jalan dari satu perusahaan ke perusahaan lain, atau mungkin dari swasta ke abdi negara.
Intinya, gaji yang ditawarin harus sebanding dan adil, guys.
“Nanti ke depannya, gini nih, dasar gajinya berdasarkan kinerja. Tapi tetep, besaran gajinya tiap grade harus dirundingin lagi.
Soalnya, ini kan bakal ngaruh ke fiskal, mesti hati-hati gitu,” kata Averrouce.
Kementerian PANRB berharap ke depannya manajemen kesejahteraan ASN bisa lebih bagus lagi.
Supaya gak ada lagi jurang pendapatan yang bikin pegawai BUMN males jadi ASN atau sebaliknya.
“Mudah-mudahan tahun depan udah jalan (diterapin). PP ini kan targetnya April 2024. Manajemen kesejahteraannya juga harus dirapatkan lagi,” tambahnya.
Selain itu, Plt. Asisten Deputi Manajemen Talenta dan Peningkatan Kapasitas SDM Aparatur Kementerian PANRB, Yudi Wicaksono, bilang bahwa penghasilan ASN bakal di-review minimal setiap tiga tahun sekali, dengan ngacu ke gaji tertinggi pegawai BUMN.
“Pokoknya sistem penggajian yang baru ini bakal kita liat setiap tiga tahun, kita bakal bandingin sama gaji pegawai BUMN, kita ambil percentile gaji tertinggi di BUMN, biar kita tetep bersaing sama mereka,” ucap Yudi.
Dengan sistem kesejahteraan yang baru ini, pemerintah bakal kenalin skema remunerasi baru, yang artinya gaji tetap atau pendapatan ASN bakal lebih tinggi dari insentifnya.
Makanya sekarang pemerintah mau ngejamin gaji ASN lebih oke daripada insentif yang dulu sering dikit banget.
Dalam skema baru ini, gaji jadi komponen terbesar dengan porsi 40%, insentif atau yang disebut variable jadi 30%, lalu ada benefit dengan porsi 25%, dan yang terakhir buat peningkatan kualitas (learning) dengan porsi 5%.
“Jadi intinya, kita punya semangat buat ngeremajain pelayanan publik sambil ngebuat ASN jadi lebih sejahtera. Harapannya ke depan, organisasi kita makin kecil, ASN kita makin gesit, biar semakin sejahtera,” tambahnya.
Dan buat nge-dongkrak kesejahteraan ini, cara rekrutmen ASN juga bakal diubah ke depannya.
Gak cuma lewat seleksi terbuka, tapi juga lewat referal, agen, sampe head hunting.
Tujuannya supaya bisa dapet pegawai yang paling oke di pasar tenaga kerja.
Jadi, gitu deh kabar terbaru dari pemerintah tentang nge-fixin kesejahteraan para ASN.
Kita lihat aja nanti gimana perkembangannya, ya.